Sejak kecil, ada sebuah kalimat yang selalu kudengar, hingga itu membuatku menjadi bosan setengah mati.
"Sebuah kalimat yang tanpa sadar telah kau ucapan sebagai janji hidup matimu itu, bisa membawaku ke dalam bahaya yang teramat dalam. Jadi ingatlah untuk selalu berhati-hati dalam berbicara."
Sewaktu kecil, itu adalah kalimat yang sering kudengar dari kedua orang tuaku yang membesarkanku dengan penuh kasih.
Sebuah kalimat yang kurasa tidak akan pernah berakhir dari tahun ke tahun, karena kurasa, semua nasehat yang diberikan kedua orang tuaku selalu saja tertuju pada satu kalimat itu.
Sebuah kalimat yang seharusnya sudah menjadi bagian dari diriku, tapi aku malah membiarkannya terlepas dari diriku, dan memilih untuk mengikuti ego-ku sendiri.
Dan sekarang, aku tahu mengapa kalimat itu sangat berarti bagiku,bahkan bisa saja membantuku melewati masalah yang sedang kulalui ini.
Suara tangisan dan teriakan menjadi latar belakang tempatku berdiri...
Namun dengan bodohnya diriku, melanggar apa yang telah diingatkan padaku...
Aku bisa mendengar suara-suara dari dasar kegelapan menyelimuti tempatku berdiri ini...
Kenapa?
Dan dihadapanku, aku bisa melihat api kematian terbesar melahap tempat ini, dengan ratusan tumpukan mayat manusia sebagai pusat penderitaan ini...
Karena apa yang kulihat di hadapanku saat ini adalah kehancuran dunia.
Aku tahu ini adalah kesalahanku...
Buah dari kesalahan yang telah kulakukan.
Setelah menantang sang Dewa dalam permainan hidup dan mati.
Words - END

KAMU SEDANG MEMBACA
CHAOS
Kısa HikayeKetika satu berada di antara lima dan enam. Ketika langit berwarna hijau cerah. Ketika pohon meranggas di musim semi dan tumbuh di musim salju. Semua dalam kekacauan. Kumpulan drabble buatan anggota C3 bertemakan "Chaos"