"Bukankah merasa jatuh cinta itu tidak hanya memandang paras? Bukankah merasa jatuh cinta itu bisa saja tumbuh oleh perkataan atau perbuatan seseorang?"
Zahra
❤~~~~~~❤Pukul 04.30 Zahra bangun dari tidurnya. Segera bergegas untuk mandi, serta mengambil air wudhu untuk menunaikan sholat shubuh.
Seusai sholat, Zahra menyempatkan untuk bertilawah sebentar. Karena waktu sekolah pertama nya jam 06.30 . Jadi masih banyak waktu menurutnya.Selesai bertilawah Zahra berjalan ke rak bukunya, untuk menyiapkan beberapa buku untuk sekolah.
Dilanjut dengan sarapan pagi bersama keluarganya di ruang makan, ditemani dengan obrolan manis bersama orangtuanya.
"Zahra..?" saut Titin mamahnya Zahra
"Iya mah?" Jawab Zahra
"Sekarang hari pertama kamu masuk sekolah, mamah harap kamu bisa belajar dengan serius! bergaul dengan banyak teman yang baik-baik disananya yah?!" Perintah mamah Zahra dengan sedikit logat sundanya."Emm.. iya mah, Zahra pasti serius sama belajarnya, soal teman? iya insyaallah Zahra bakalan bergaul dengan yg baik-baik disana" jawab Zahra sambil mengangguk
Lalu Dadang ayahnya Zahra angkat suara.
"Ra... Hati-hati di sakola teh, jangan diduluin cinta-cintaan nya? Sindir sunda bapaknya Zahra dengan sedikit tertawa
"Eh bapak mah, engga atuh pa insyaallah gak bakalan itu mah". Respon Zahra, padahal baru saja kemarin MPLS, Zahra sudah bertemu seorang yg ia taksir wkwk
"Awas aja kalau Zahra maen cinta-cintaan, bakalan segera di kawinkeun sama bapak mah! Inget ya!" kata bapaknya tegas dengan logat sundanya
"Eh apa sih bapa, main kawin-kawin aja" kesal Zahra pada bapaknya dengan bibir yg cemberut kaya tutut.
"Udah-udah, lanjutin makan nya, ngobrol-ngobrol wae, pamali" sentak mamah Zahra pelan.
Waktu menunjukkan pukul 06.00,
Zahra segera bergegas berangkat ke sekolah, diantarkan bapaknya dengan mobil."Mah, Zahra angkat dulu yah" sambil mencium lembut punggung tangan mamahnya.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam" jawab mamahnya sambil tersenyum.-------------
Disekolah.Sampai di gerbang sekolah, Zahra turun dari mobilnya. Tidak lupa juga mencium tangan bapaknya seperti mamahnya tadi. Sambil mengucap salam.
Zahra berjalan menuju kelasnya, ia sudah tahu karena semenjak MPLS terakhir bapak guru sudah menentukan kelas dan juga siswa/i nya.
Zahra ditempatkan dikelas lantai atas. Karena lantai bawah adalah kelas yg peruntukkan kelas 11.
Dan disitulah sejenak Zahra berfikir."Loh iya, ka ketos itu kan kelas 11, jadi bakal ada disini dong, aduuuh malu banget deh kalau aku sampe ketemu kak ketos lagi" batin Zahra ketakutan sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal sama sekali
Padahal kemarin dia memikirkan nya, seolah ingin segera bertemu, tapi sekarang lain lagi
Dengan perasaan yg tak menentu, segeralah Zahra bergegas ke kekelasnya. Melewati kelas 11 , karena memang zahra tidak tahu jalan pintas lantai atas selain ke kelas 11 ini.
Tidak lupa Zahra berjalan sambil terus menunduk. Membuat para kelas 11 sedikit memerhatikannya dengan aneh.
"Jalan tuh ke depan, jangan liatin ke bawah"
"Siapa tau Ada uang tuh dibawah, jadi jalannya nunduk terus"
"Awas neng didepan ada guru tuh"
Sindiran separuh kelas 11 pada Zahra.
"Apaan sih, hak asasi dong" Kesal Zahra berbisik
Zahra tidak terlalu menghiraukan nya. Zahra terus berjalan ke kelasnya dengan langkah kaki cepat, sehingga
Bughh!!!!
Play song 🎶 Jazz~Teman Bahagia (wkwk)
Lagi-lagi Zahra menabrak seseorang kemudian terjatuh dilantai
"Aduh!!!" rengek Zahra sedikit kesakitan
"Kamu gak papa? Sini aku bantu?" Lelaki itu mengulurkan tangannya, tepat di hadapan wajah Zahra.
"Tunggu-tunggu, suaranya kayanya aku kenal, jangan-jangan?" Batin Zahra mengingat kejadian MPLS kemarin.
Deg deg deg (suara detak jantung Zahra persis seperti kemarin)
Dengan penasaran Zahra sekali-kali menengok ke arah wajah lelaki itu. Takutnya dia menyesal karena kemarin tak sempat melihatnya.
Deg deg deg hah hah
Tangan lelaki itu tidak dihiraukan olehnya, karena Zahra masih saja terus menatap wajah lelaki itu
"Ya Allah, apa ini? ganteng juga, wajahnya manis pisaan" batin Zahra dengan mata terbelalak kagum
"Hey, kenapa kok bengong?" Sentak ketos itu, dengan menarii kembali tangannya yg terulur
"Astaghfirullahal'adziiim"
"Eh engga, maap kak" jawab Zahra sedikit gugup, lalu menunduk kembali
"Apa ini kak ketos yg kemarin ya? Masa sih, kok manis gini wajahnya. Tapi emang cocok sih dengan suaranya yg kemarin aku dengar" lagi-lagi batin Zahra berbicara, tak lupa sambil menggaruk-garuk kepalanya
"Itukamu juga kan yang kemarin nabrak aku dilapangan?" Tanya si ketos
"Eu...h.... Iya kak.. itu... aku... maap banget kak.. aku... gak se...ngaja..." Gugup Zahra karena jantungnya kali ini benar-benar berdegup kencang tak karuan
"Iya gapapa kok, sudah 2 kali kamu minta maaf pada ku dari kemarin, sudah ayo berdiri!" perintah kak ketos dengan kembali mengulurkan tangannya.
Zahra kembali berdiri sendiri, karena dia tidak mau menyentuh tangan kak ketos
Zainal yg sedikit malu karena Zahra tidak membalas uluran tangannya, akhirnya iapun menarik kembali uluran tangannya lagi, sambil menggaruk-garuk tengkuk kepalanya malu
"Emm, boleh kita kenalan? Namaku Zainal, Zainal Muttaqin. Ketua Osis, kelas 11". Kata Zainal sedikit tersenyum
"Owh jadi namanya Zainal, nama yg bagus" suara pelan Zahra yg sedikit terdengar oleh Zainal.
"Apa?" Kamu bilang apa barusan?" Tanya Zainal sambil tersenyum, padahal jelas dia mendengarnya, namun menanyakannya lagi untuk mengetes.
"Eh, engga kak" respon Zahra malu sambil menahan senyumnya itu
"Nama kamu siapa huh? Tanya Zainal penasaran
"Namaku Zahra kak," jawab Zahra dengan lega karena Zainal sempat menanyakan namanya"Nama yg imut kaya orangnya" sedikit
gombal Zainal membuat pipi Zahra memerah"Emm permisi, aku pergi dulu ka," ucap Zahra mengalihkan perkataan Zainal.
Karena Zahra sudah tak karuan dengan perasaannya yg selalu saja baper
Zainalpun hanya tersenyum, kemudian mengangguk tanda mengiyakan kepergian Zahra.
Setelah Zahra meleos berjalan menaiki tangga. Kemudian....
"Anak yg lucu," batin Zainal dengan tersenyum sambil melihat kepergian zahra yg hanya terlihat punggungnya saja.
-----------------------------------------------------------------
Wkwk.. kumaha caritana? Eh maksudnya, gimana ceritanya? Gak nyambung yah? :(
Maklum yaah, aku baru pertama kali nulis nih. Baru ngetik segini aja udah pegel jari-jariku. HihiiiPengen dikomen dong, beri aku saran dan kritiknya. Biar nambah semangat buat lanjutin nulisnya. ^_^ 😀💕
Eh btw, itu si Kaka osis, Eh tepatnya ketua osis, Eh Zainal maksudnya teh. apakah dia punya perasaan yg sama dengan Zahra? Ayo tebak!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Y o u n g M a r r i e d
Подростковая литератураAYAHKU SANGAT MELARANGKU UNTUK BERPACARAN! MENGAPA? DAN APA YANG TERJADI JIKA AKU MELANGGARNYA?