Part 4

1.6K 51 0
                                    

"Pantaskah aku memarahinya, ketika dia berkata menyukai hal yang sama denganku? Sungguh tidak! Jika aku melakukannya, Itu hal yang bodoh dan memalukan menurutku. Sebab aku belum sepenuhnya menjadi pemilik yang Kusuka"

Zahra
~~~~~❤

Zahra duduk ditepi ranjangnya, sambil memikirkan perkataan Diana di sekolah tadi. Sungguh membuat hati Zahra sakit rasanya, pekik Zahra

"Aku kira Diana manggil Abang sama kak Zainal itu karena memang dia abangnya"

"Tapi kenapa ya? Kok Diana manggil kak Zainal dengan sebutan Abang?" Tanya Zahra pada dirinya sendiri

"Jangan-jangan..? Ah sudahlah, mungkin kejadian tadi membuatku sadar, bahwa sebenarnya rasa suka aku ke kak Zainal harus dihapuskan"

"Sepertinya Diana memang lebih layak menyukai kak Zainal, karena dia sudah duluan menyukainya, dari SMP malah"

° ° °

Zahra bangun seperti biasanya.

Seragam putih dengan lengan panjang yg sedikit dilipat dipergelangan tangannya, begitupun dengan rok abu-abu remple yang tergerai panjang ke bawah. Tidak sekalipun Membuat Zahra risih. Dengan begitu Zahra terlihat menjadi seorang siswi yang cantik dan rapi. Apalagi dengan hijabnya yang gulungkan ke leher sedikit. Membuatnya semakin lucu.

••••

Sampai disekolah Zahra berjalan dengan seperti biasa menunduk berjalan melewati kelas 11.

"Semoga saja kali ini aku tidak akan bertemu dengan kak Zainal lagi" batinnya

"Zahraaa....?"

Degg...

Zahra mendengar ada seseorang yang memanggil namanya, tapi tidak ia hiraukan, takutnya itu adalah seseorang yg ingin dia hindari saat ini

"Woyy.. Zahraaa..?" Teriak cowo itu lagi

"Eh, eh kok gitu manggilnya? Sepertinya itu bukan kak Zainal deh, lagian mana mungkin kak Zainal memanggilku woy?" Kata Zahra heran

Dengan penasaran Zahra pun menengok ke belakang .

Ternyata...

Ipan dan Ali terpatung ditempat, merasa kaget ketika pertama kalinya mereka berpapasan dgn wajah Zahra yg sedang tidak menunduk. Dan yang ternyata tak seperti dugaannya kemarin.

"Pan, itu beneran yang namanya Zahra bukan? Cantik bener dah" kata Ali tak percaya

Ipan masih terpatung dengan mulut yang menganga tak percaya

"Oii Paan.. itu beneran Zahra kan? Pantesan si Zainal pan.." lagi-lagi Ali melongo terkejut

Zahra masih ditempatnya

"Eh inikan temennya kak Zainal, yg kemarin ya" kata Zahra setelah tau itu temen Zainal ia langsung menunduk kembali sambil berkata

"Ada apa ka?"

"Eh engga jadi raaa hehe.." jawab Ipan so akrab dengan wajah yang masih tampak tak percaya

"Apaan sih gj banget deh temennya kak Zainal" batin Zahra dengan sedikit kesal dilanjut dengan berjalan menuju kelasnya

••••••

Zahra duduk di bangkunya, disusul dengan temannya Diana yg menghampiri.

"Hai raaa.." sambut Diana dengan senangnya

Y o u n g  M a r r i e dTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang