DUK
"Akh!"
Sunny menoleh ke pintu. Ia mendapati ayahnya yang sedang mengusap-usap dahinya dengan ekspresi kesakitan. Sunny menelengkan kepalanya. Heran dengan kelakuan ayahnya yang semakin hari semakin aneh.
Terkadang, ayahnya tidak menghindari hal-hal yang seharusnya bisa dihindari. Ayahnya juga kadang-kadang tak mendengar saat ia memanggil. Ayahnya juga pernah menjatuhkan cangkir secara tiba-tiba saat minum.
Apa ayahnya berubah menjadi anak kecil lagi seperti di dongeng yang pernah ia baca?
"Kenapa dahi Ayah bisa terbentur?" tanya Sunny. Ia sedang belajar di meja kayu yang berada di sebelah pintu.
Jungkook menoleh dan tertawa kikuk. "Ahaha, Ayah melamun," jawabnya seadanya. Sunny pun menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba memaklumi keanehan ayahnya.
Tiba-tiba, dengan wajah memelas Sunny meminta, "Ayah, aku bosan di rumah terus. Aku ingin pergi keluar dengan Ayah."
Jungkook tampak bepikir sejenak. Tak lama, ia pun menganggukan kepalanya sambil tersenyum. "Ayah tahu tempat yang bagus tapi gratis," ucap Jungkook. Sunny pun tersenyum riang dan cepat-cepat membereskan buku-bukunya.
"Hore! Akhirnya jalan-jalan bersama Ayah! Sunny senang! Sunny sangat senang! Yuhuu!" sorak Sunny dengan semangat sambil melompat-lompat dan tertawa gembira.
Jungkook yang melihat putrinya sangat bahagia pun ikut tertawa. Ia segera menggendong putrinya dan memutar-mutar badannya. Membuat Sunny merasa seperti terbang.
"YEE HAHAHA! Sunny terbang! Rentangkan tangan!" Sunny pun merentangkan tangannya seperti seekor burung. Ia tertawa sangat senang sampai matanya menyipit. Lantas hal itu membuat sang ayah ikut tertawa dan mengangkatnya semakin tinggi.
Akhirnya, Jungkook pun menurunkan Sunny dan mengecup dahi putrinya itu. "Kalau begitu, cepat mandi dan siap-siap. Kita akan segera jalan."
Sunny mengangguk patuh pada ayahnya. Ia segera berlari ke kamar mandi sambil bersenandung kecil. Jungkook sendiri mulai menyiapkan bekal untuk perjalanan mereka. Ia juga menyiapkan baju yang pas untuk dipakai oleh Sunny.
Sunny keluar dari kamar mandi hanya dengan dibalut handuk dari dada sampai bawah lututnya. Ia lupa membawa pakaiannya ke kamar mandi saking semangatnya. Ia sedikit menggigil kedinginan, mengingat mereka berada di tengah hutan dan airnya pastilah dingin.
"Ayah, di mana bajuku?" tanyanya pada ayahnya. Namun, sang ayah sama sekali tak menjawab. Ia menoleh pada Jungkook yang sedang memasak bekal mereka. Padahal, jarak mereka sangat dekat. Apa ayahnya melamun lagi?
"Ayah!" panggil Sunny yang sedikit mengeraskan suaranya.
Jungkook tersentak dan menoleh pada Sunny. "Ada apa?" tanya Jungkook. Sunny mendengus sebal melihat ayahnya yang sama sekali tidak mendengarkannya.
"Aku bertanya di mana bajuku," ulang Sunny. Ia berusaha untuk tidak cemberut karena tak ingin menghancurkan rencana menyenangkan mereka.
Jungkook bangkit dan mengambil pakaian Sunny yang ia letakkan di kasur. Ia pun memberikannya pada Sunny. Sunny menerima pakaian itu dengan ekspresi bingung. Pakaian yang diberikan oleh ayahnya sangatlah tebal. Berlapis-lapis.
"Kenapa tebal sekali? Kita akan pergi ke mana?" tanya Sunny penasaran.
"Kita akan pergi sampai malam. Udaranya akan sangat dingin. Salju mungkin akan turun malam ini," jawab Jungkook sambil mengurus masakannya.
Tanpa membantah, Sunny pun memakai pakaiannya. Ia memakai kaus putih tebal, lalu dilapisi oleh sweater berwarna peach pemberian terakhir dari ibunya. Lalu, sebagai penghangat, ia juga memakai mantel tebal berwarna merah maroon dengan kerah berbulu. Itu adalah hadiah dari ayahnya karena ia berhasil meraih peringkat tertinggi seangkatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Daddy ✔
Fanfic[Semua chapter telah direvisi] Ketika kebahagiaan sederhana direnggut dari seorang gadis kecil dan ayahnya. ❝Mereka memang terlihat indah walau sendirian. Tapi, bukankah akan semakin indah jika mereka bersama?❞ June, 2nd 2018 ー June, 27th 2018 Revis...