[BGM: Pray - Younha]
·
·
Kursi roda itu terus berjalan saat didorong oleh seorang gadis kecil di belakangnya. Ekspresi Jungkook tampak kosong selama mengelilingi rumah sakit bersama Sunny. Sedangkan di belakangnya, Sunny asyik bercerita mengenai banyak hal.
Bukan.
Bukan berarti Jungkook tidak senang dengan segala cerita Sunny. Ia hanya tidak bisa merespon. Seluruh syaraf di tubuhnya kehilangan fungsinya. Sama sekali tidak bekerja walau hati kecilnya telah memerintah.
Gelap. Dunianya pun telah tertelan di dalam kegelapan tanpa dasar. Wajah orang-orang yang berharga baginya hanya tinggal memori di dalam hatinya. Netranya tidak dapat merekam memori-memori baru tentang senyum mereka lagi.
Seluruh ucapan yang telah ia simpan sejak lama tertelan begitu saja oleh kenyataan. Fakta mengenai dirinya yang tak bisa berbicara lagi telah meruntuhkan sedikit dunianya.
Dunianya runtuh sepenuhnya saat ia menyadari satu hal.
Ia tidak bisa melihat, mendengar, menyentuh, atau berbicara untuk putrinya, Jeon Sunny.
Dan perlahan-lahan, ingatannya mengenai Sunny mulai terkikis seiring waktu berjalan. Kinerja otaknya melemah. Tanpa disadari, memori demi memori mulai terhapus dari pikirannya.
Ia kehilangan kendali atas dirinya.
"Ayah, besok pentas akan diadakan. Jadi, malam ini aku ingin ke bukit itu lagi. Aku akan meminta Paman Taehyung untuk mengantar kita," ujar Sunny yang terdengar ceria.
Palsu. Itu semua palsu. Ia sama sekali tak bisa ceria saat ini. Tersenyum saja terasa sangat sulit. Kondisi ayahnya kian memburuk. Bahkan matanya terasa kering karena terlalu sering menangis.
"Ayah ingin makan apa untuk nanti malam? Daging? Hahaha! Paman Taehyung berjanji akan membelikan daging untuk kita!"
Tidak bisa dibohongi. Hati kecilnya cukup senang karena bisa makan daging dengan ayahnya lagi.
"Ayah tahu? Aku kasihan dengan Paman Taehyung. Dia sudah bekerja sangat keras untuk membayar biaya pengobatan Ayah. Aku juga sangat berterima kasih dengan Dokter Jung. Dia juga membantu meringankan biaya pengobatan Ayah. Dokter Jung bilang, Ayah adalah ayah paling hebat di dunia! Aku bangga sekali pada Ayah!" kisah Sunny. Kali ini ia tersenyum. Ia benar-benar bangga mempunyai sosok Jeon Jungkook sebagai ayahnya.
"Semua orang telah memberikan kebaikan mereka pada kita. Jadi, Ayah jangan mengecewakan mereka. Ayah harus bertahan, mengerti?"
Sunny mencondongkan wajahnya ke depan untuk melihat wajah sang ayah. Ayahnya sama sekali tak merespon. Ia pun tersenyum getir. Kemudian, Sunny kembali mendorong kursi roda ayahnya.
"Ayah, aku sangat menyayangimu."
💛💛💛
Seperti yang Sunny katakan, mereka menaiki bukit itu bersama-sama. Sunny berjalan di depan sambil menggendong tas yang berisi bekal mereka. Sedangkan di belakangnya, ada Taehyung yang sedang menggendong Jungkook di punggungnya.
Mereka telah sampai di bukit di mana dulu Jungkook menggendong Sunny di bahunya. Sunny tersenyum tipis karena mengingat hal itu. Ia merindukan saat-saat di mana ayahnya masih baik-baik saja.
"Sunny, coba lihat! Lampu-lampu mobilnya indah sekali!" seru Taehyung dengan mata berbinar-binar. Sunny pun mengikuti arah pandang Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Daddy ✔
Fanfic[Semua chapter telah direvisi] Ketika kebahagiaan sederhana direnggut dari seorang gadis kecil dan ayahnya. ❝Mereka memang terlihat indah walau sendirian. Tapi, bukankah akan semakin indah jika mereka bersama?❞ June, 2nd 2018 ー June, 27th 2018 Revis...