1.0. Future;미래

23 6 1
                                    



Hari ini Adeline bangun lebih cepat, walaupun hari ini adalah akhir pekan. Adeline tetap bersiap-siap di pagi yang cerah ini. Mungkin beberapa anak seumurannya sedang tertidur pulas jika sedang akhir pekan seperti ini. Tetapi tidak dengan Adeline.

"Selamat pagi Appa." Sapanya pada sang Ayah yang benar-benar memanjakan anak perempuan satu-satunya itu. 

"Selamat pagi, cantik." Sapa Markel pada Adeline. Markel memang sangat memanjakan Adeline. Tetapi untungnya ia tidak menjadi anak yang malas dan tak bersyukur.

Adeline langsung ke daput untuk mengambil Cereal kesukaannya. "Appa, aku baru saja dapat kabar sekolah, kalau aku harus berada disekolah hingga larut malam beberapa hari kedepan, tak apakan?" Tanya Adeline polos. 

"Tentu saja, memangnya ada apa?" Tanya Markel sambil menyeruput kopi paginya.

"Aku harus membantu Prom Night minggu depan." Jawabnya sambil duduk didekat Markel.

"Anyway, dimana ibu?" Tanya nya lagi sambill tetap memakan Cereal favoritnya itu.

"Dia sedang membereskan bunga-bunga kesayangannya di taman, ada apa?" Jawab Markel santai. 

"Ani-yo, Guenyang." 

"Dasar." Jawab Markel sambil terkekeh melihat tingkah Adeline.


;;;


Hari ini Hyunki sangat sibuk, dia benar-benar berusaha untuk fokus pada karirnya. Tapi ia benar-benar tak bisa fokus. Ayahnya terus-menerus menelfonnya dan menanyakan soal kapan ia akan pulang membawa pasangan.


"Kau itu sudah populer, seluruh penjuru Korea sudah mengetahui namamu. Aku bahkan selalu senang saat kau digosipkan sedang jalan berdua dengan artis-artis cantik itu. Aku semakin menua Hyunki-ya. Kembalilah secepatnya dan kenalkan wanitamu pada keluarga disini"


Kira-kira itulah yang ayahnya selalu katakan pada Hyunki. Ayahnya benar-benar bangga pada putra satu-satunya itu karna dialah yang bisa membangkitkan kembali ekonomi keluarganya yang mulai menurun beberapa tahun ini.

Walaupun Hyunki sebenarnya kadang sangat terterkan karna hanya dialah pegangan keluarganya saat ini. Tetapi beruntung Hyunki memiliki sahabat-sahabatnya yang selalu membelanya dalam keadaan apapun.

"Ya! Kau baik-baik saja?" Panggil Minsol yang entah dari kapan sudah berada didalam kamar Hyunsik.

"Bisakah kau mengetuk pintu dulu?" Cetusnya pada Hyunsik yang sedari tadi mencoba untuk fokus kepada pekerjaannya.

"Mian. Anyway, apakah kau tahu? Kau mendapat hadiah lagi dari anggota girl group yang kemarin mencoba mendekati Managermu." Celetus Minsol lagi.

"Hah? Kau sedang berbicara apa?" Tanya Hyunki nampak seperti pura-pura tak tahu, atau bahkan dia benar-benar tak peduli. 

"Menyedihkan sekali jika aku menjadi gadis itu. Dia sangat tergila-gila padamu, dan kau bahkan tak mengingat namanya." Jawab Minsol lagi dan tertawa kecil.

Minsol memang salah satu sahabat Hyunsik yang sangat tahu apa yang terjadi padanya. Mungkin dunia melihatnya sebagai artis dan aktor tersukses di Korea Selatan. Namun latar belakang Hyunsik bukanlah orang yang bisa kalian kagumi saat ini. Dan percayalah, Minsol sudah hampir merasakan semua susah dan senang bersama sahabatnya itu.

Inside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang