Terdengar suara bel beberapa kali di rumah Eldric. Eldric yang berada di ruangan keluarga. Dia beranjak untuk membuka pintunya.
Setelah dia membuka pintu, di sana wajah Tabina menatap Eldric dengan cemberut.
"Kenapa lo, muka lo cemong gitu. Abis ikutan 17 agustusan ya lo?" tanya Eldric.
"Dapat nggak hadiahnya?" tanya Eldric lagi.
Tabina menghentakan kakiknya kesal. Lalu dia langsung masuk ke dalam rumah Eldric. Dia menghampiri Maudy dan Mahesa yang tengah berada di ruangan keluarga. Bahkan Ana juga ada di sana.
Eldric terkekeh.
"Tante, om." ucap Tabina. Tabina duduk di samping Maudy.
"Kamu dari mana aja?" tanya Maudy.
"Abis benerin ban, tiba-tiba aja bocor masa." sahut Tabina.
"Yaudah sebaiknya kamu mandi sana." suruh Mahesa.
Untuk beberapa hari kedepan Tabina menginap di rumah Eldric. Karena Tabina di titipkan oleh orang tuanya pada Mahesa dan Maudy. Dan Maudy menyutujuinya.
Eldric menghampiri mereka.
"Tau nih, pulang nggak ucap salam. Tau-tau muka udah cemong gitu." sindir Eldric.
Tabina menoleh pada Eldric sekilas. "Emang muka aku kenapa tante?"
"Gapapa ko. Eldric suka ngaco aja kalau ngomong." sahut Maudy.
Tabina mencubit lengan Eldric.
"Yaudah om sama tante ke atas dulu ya." pamit Mahesa pada Tabina.
"Ngapain pah. Ya allah masih sore ini, masih aja mau ke kamar, mau bikin dedek lagi. Nanti aja atuh pah, itu apa kabarnya dedek di perut mamah, masa mau nambah lagi." ucap Eldric.
"Astagfirullah. Yang sayang ku. Coba deh, kalau setiap pagi kamu kasih dia susu, tambahin garem yang banyak. Biar pikiran nya tuh selalu sehat." ucap Mahesa pada Maudy.
"Lah, papah nya kali dulu kayak aku. Jadi sifat somplak papah nurun sama aku kan." balas Eldric.
"Papah dulu nggak somplak-somplak banget ya. Nggak kayak kamu, somplaknya kebangetan. Otak kamu mesti papah cuci nih pake kemoceng." kata Mahesa.
Maudy, Ana ataupun Tabina mereka hanya mendengarkan apa yang dua laki-laki di hadapan nya itu bicarakan.
"Kemoceng buat tawuran papah dulu ya. So-soan tawuran pake sapu lidi, tong sampah, kemoceng, apalagi tuh aku lupa. Nggak usah tawuran sekalian. Bikin malu kejantanan papah aja." ledek Eldric.
"Bukan papah, tapi sahabat-sahabat papah tuh yang pada gila."
"Papah juga sama aja gilanya kayak mereka." timpal Eldric.
Mahesa hanya mengelus dadanya bersabar.
"Mamah, mamah, mamah ku sayang sini deh. Aku mau tanya." kata Eldric pada Maudy.
"Tanya apa?" sahut Maudy.
"Aku penasaran nih mah. Kenapa aku ko sering banget gitu jatoh? Padahal kaki, aku nggak kenapa-kenapa?" tanya Eldric penasaran.
Mahesa dan Maudy saling menoleh.
"Tanya aja sama papah kamu." kata Maudy.
"Ko aku sayang?" tanya Mahesa.
"Kamu yang lebih tau papah sayang." goda Maudy pada Mahesa.
"Mamah sayang mulai genit nih. Ada maunya pasti ya." selidik Mahesa sembari menaik turunkan kedua alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDRIC (Completed)
Teenfikce-Completed!! 2 part akhir di hapus. #4 in Teen Fiction (11 July 2018) (Sequel of Mahesa The Perfect Bad Boy) Jangan kaget bila bertemu dengan Eldric Garvi Pradipta seorang Bad Boy. Bahkan melebihi Bad Boy dari Mahesa ayah nya. Namun dia tak begitu t...