Pukul 20:12.
Siswa siswi membuat lingkaran di depan api unggun yang di buat oleh salah satu siswa lain.
"Pak hayu atuh pak. Nyanyi dong nyanyi, jangan kita aja yang nyanyi. Tapi bapak dan ibu guru harus nyanyi juga. Iya nggak temen-temen?" tanya Nano.
"Bener pak!" sahut mereka dengan heboh.
Pak Eko hanya tersenyum kecil menanggapinya.
"Eh si cahyul, bocah tuyul. Ada benernya juga, hayi atuh pak, kita juga pengen liat muka bapak kalau nyanyi gimana. Tetep ganteng kah kayak Shawn Mendes atau malah sebaliknya mirip Manu Rios, atau malah makin sexy bibirnya mirip Emilio Martinez, tapi enggak deh, soalnya lekuk muka bapak mirip Cameron Dallas, tapi bentar deh." Arza meneliti wajah pak Eko. "Nah hidung bapak mirip Alvaro Mel, atau jamu-jamu eh maksud saya atau jangan-jangan bapak malah imut kayak Bryce Hall." tutur Arza diiringi tawa.
"Cowok yang lo sebutin udah pada aki-aki sekarang cuy," ucap Lanka.
"Idih lebay banget lo cowok gila emang lo Arza." kata Indi.
Seketika yang mendengar celotehan Arza tertawa.
"Nanti ada saatnya kata lebay di gantikan dengan kata aku sayang kamu." ucap Arza dengan menggoda.
"Huhh!!" seru mereka semua.
Arza tertawa.
"Si Arza kampret kebanyakan makan timun hijau bukan timun mas." ucap Rico sembari tertawa.
Pak Eko hanya bisa menggelengkan kepala. Ia tidak tahu harus bagaimana menghadapai murid seperti Eldric, Arza, Lanka dan Rico. Semua guru di buat pusing oleh kelakuan mereka.
"Pak, nyanyi pak. Kalau nggak nyanyi kita maen tik tok yuk sambil goyang dua jari biar kita happy." kata Lanka sembari tertawa.
"Berisik lo para curut, gue gibeng baru tau rasa lo semua." ujar Eldric yang merasa kesal, dengan tingkah ketiga sahabatnya.
Arza, Rico dan Lanka menoleh pada Eldric.
"Kangen ya pengen ikutan somplak. Huh!! Mangkanya jadi orang jangan so-soan nggak mau kenal lagi sama kita." ucap Lanka sembari mengedipkan sebelah matanya genit.
"Tong isin-isin atuh akang Eldric, kadieu gera. Goyang-goyang biar muka lo kagak tegang kayak ketauan selingkuh ah." ledek Arza sembari memasang wajah lucu.
Eldric mengangguk-angguk sembari menahan kekesalan nya pada mereka. Ingin rasanya Eldric menendang bokong mereka secara bergantian sampai ke jurang.
"Kampret sialan tuh bocah." gerutu Eldric dalam hati.
Eldric mengarahkan pandangan nya pada salah satu sahabatnya. Lalu Eldric mengikuti arah mata sahabatnya ke arah seseorang.
Eldric mengepalkan tangan nya dengan kuat.
"Sudah kalian jangan kebannyakan bercanda. Ini di hutan, jangan berisik." tegur bu Lina.
Mereka mengangguk patuh.
Sampai akhirnya mereka mengikuti alunan musik dari sebuah gitar yang di petik oleh Eldric.
Mereka mengikuti menghayati dengan lagu yang di bawakan oleh Eldric.
Qiandra yang melihat cara Eldric memainkan sebuah gitar merasa terpukau. Bukan hanya itu tetapi suara Eldric terdengar halus di dengar oleh Qia.
Eldric mengarahkan pandangan matanya pada gadis yang ia cintai.
Eldric mengganti lagu yang ia nyanyikan sebelumnya.
Kamu ya hanya kamu tiada yang lain
hanya kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDRIC (Completed)
Подростковая литература-Completed!! 2 part akhir di hapus. #4 in Teen Fiction (11 July 2018) (Sequel of Mahesa The Perfect Bad Boy) Jangan kaget bila bertemu dengan Eldric Garvi Pradipta seorang Bad Boy. Bahkan melebihi Bad Boy dari Mahesa ayah nya. Namun dia tak begitu t...