[1] Gadis berhati selembut sutra

71 9 0
                                    

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu oleh seorang Raina, gadis cantik dengan hati lembutnya untuk bersekolah seperti anak biasanya.

Ya, dia adalah anak homeschooling. Dan saat ini, ia akan mengikuti pelajaran seperti anak biasanya. Rasa bahagianya itu lebih daripada mendapat sebuah hadiah dari dia.

"Pagi ma, pa!" ucap Raina dengan senyum sumringah.

"Pagi, Rain. Kayaknya senang banget nih!" jawab Mr. Glen, Papa dari Raina.

"Iya dong, pa. Ini adalah hari yang paling ditunggu sama Rain" seru Rain dengan semangat.

"Yaudah, yuk sarapan dulu." ujar Rina, Mama Rain.

Setiap pagi, Rain selalu sarapan dengan roti dan susu bersama keluarga kecil nya. Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi seorang Rain, jauh lebih baik dibandingkan dengan hadiah dari seseorang yang pernah membuat Rain terluka. Bukan secara fisik, tapi hati nya yang membuatnya hingga detik ini tertutup rapat.

"Udah yuk pa, kita berangkat!" seru Rain sambil membereskan barang-barang nya.

"Iya, Rain. Ayo" jawab Mr. Glen dengan tersenyum.

"Ma, Rain berangkat dulu ya!"

"Iya sayang, hati-hati."

Dalam perjalanannya, Rain terlihat sangat bahagia dengan lesung pipi nya. Ia tak henti-hentinya melihat kaca di luar sana dan melihat seseorang.

"Pa, stop pa!" kata Rain yang membuat Mr. Glen terkejut.

"Ada apa, Rain?" tanya Mr. Glen

"Bentar ya, pa" ucap Rain lalu membuka pintu mobil.

Mr. Glen hanya memperhatikan anak cantiknya itu dari dalam mobil. Ternyata, Rain melihat seorang wanita paruh baya yang ingin menyeberang. Ia membantu nya lalu kembali kedalam mobil. Mr. Glen tersenyum melihat apa yang dilakukan putri nya itu.

"Ayo pa, kita berangkat lagi!" seru Rain.

"Rain, kamu baik sekali. Papa bangga punya anak seperti kamu."

Setelah berbincang cukup lama, akhirnya Rain tiba di sekolah yang dinantikan nya. SMA Bina Bangsa, adalah sekolah yang akan menjadi tempat belajar Rain.

"Hati-hati ya, Rain. Semangat belajarnya!" seru Mr. Glen

"Oke, Pa!"

Rain mulai memasuki sekolah barunya, ia melihat banyak sekali anak sepertinya. Jika ada kata yang dapat diucap lebih dari kata bahagia, itulah perasaan Rain saat ini.

"Hm, lo murid baru ya?" tanya seorang wanita yang tak sengaja melihat Rain.

"Iya" jawab Rain.

"Pantes gue ga pernah liat, nama gue Ersya Claudia. Biasa dipanggil, Ersya" katanya sambil mengulurkan tangannya.

"Gue Raina, panggil aja Rain" jawab Rain membalas jabat tangannya.

"Oh Rain? Hujan?" ucap Ersya sambil menyengir.

"Tapi gue ga terlalu suka hujan" jawab Rain.

"Haha gue bercanda, lo di kelas berapa?"

Rain sempat berpikir, ia baru sadar bahwa ia lupa menanyakan terhadap papa nya yang mendaftarkan nya di sekolah ini.

"Gue lupa lagi" jawab Rain dengan wajah bingung.

"Yaudah, kita ke ruang guru aja buat tanya lo ada di kelas mana. Yuk!" Ersya langsung menarik tangan Rain.

Sebelum sampai di ruang guru, Rain sempat menceritakan bahwa ia adalah anak homeschooling. Kurang lebih, Rain sudah menceritakan tentang dirinya yang pindah ke sekolah ini.

Sesampainya di ruang guru, Ersya menemani Rain ke dalam.

"Permisi, bu. Maaf, saya mau tanya Rain ini ada di kelas mana ya? Dia siswi baru di sekolah kita" tanya Ersya.

"Oh, Rain anaknya pak Glen ya?" kata Bu Selvi, guru geografi.

"Iya, bu" jawab Rain.

"Rain, kamu ada di kelas 11 IPS 1 ya. Selamat belajar" ujar Bu Selvi.

Ersya yang mendengar hal itu pun langsung berteriak dengan girangnya karena ternyata Rain satu kelas dengannya.

"Yess!!" teriak Ersya sambil melompat.

"Kenapa kamu, Sya?" tanya bu Selvi.

"Hm, gapapa kok bu cuma senang aja" jawab nya sambil menyengir.

"Baiklah kalau begitu, kalian masuk ke kelas untuk ikut pelajaran" ucap bu Selvi.

Rain dan Ersya pun meninggalkan ruang guru dan berjalan menuju ruang kelas.

"Rain, gue seneng banget deh ternyata kita sekelas!" kata Ersya dengan riang nya.

"Iya gue juga, Sya" jawab Rain dengan tersenyum.

Sesampainya di kelas, Ersya pun menawarkan Rain untuk duduk dengannya.

"Rain, lo duduk sama gue ya!"

"Iya, Sya"

Sementara itu murid dalam kelas itu pun mulai bertanya siapa perempuan yang duduk bersama Ersya.

"Sya, itu siapa?"

"Dia murid baru ya, Sya?"

"Oke temen-temen, kenalin ini Rain dia itu anak homeschooling."

"Hai, gue Rain. Salam kenal semuanya" ujar Rain memperkenalkan diri.

"Haii Rainn.." jawab anak-anak dengan serempak.

"Semoga kita bisa berteman baik, ya!" ujar seorang murid.

"Iya, makasih ya" seru Rain dengan tersenyum.

***

"Rain, kantin yuk! Sekalian gue tunjukkin tempat-tempat yang belum lo tau" ujar Ersya dengan semangat.

"Boleh, yuk!" seru Raina.

Ersya mulai memberitahu tempat-tempat yang belum diketahui oleh Raina, mulai dari ruang UKS, studio band, hingga sepanjang koridor untuk menuju kantin.

"Nah itu namanya studio band, Rain. Biasa dipake sama anak-anak yang gabung klub band" jelas Ersya.

"Keren juga ya, ada studio band disini" ucap Raina sambil terkagum.

"Bukan cuma itu, Rain. Anak-anak band nya juga ganteng-ganteng haha" seru Ersya sambil tertawa.

Rain yang mendengar hal itu hanya tersenyum, ia tidak tertarik dengan yang dibicarakan Ersya.

"Rain, lo mau makan apa? Biar gue pesenin" tanya Ersya.

"Hm, samain kayak lo aja deh" jawab Raina.

"Oke!"

Setelah memesan, Ersya kembali ke meja. Matanya melihat ke arah segerombolan orang yang memasuki kantin saat ini.

"Sya, lo kenapa?" tanya Raina sambil melambaikan tangannya ke wajah Ersya.

"Iya? Sambil makan deh, Rain. Makanannya udah dateng tu" jelas Ersya.

"Oke, jadi kenapa lo liat anak-anak yang duduk di meja sana, Sya?" tanya Rain memulai pembicaraan.

"Gini, Rain. Mereka itu adalah anak-anak band sekolah kita yang populer apalagi ketua band nya, dia itu paling banyak fans nya tapi ada satu anggotanya yang--" ucap Ersya yang belum selesai.

"Yang apa, Sya?" tanya Rain penasaran.

"Playboy! Sok kegantengan!" jawab Ersya dengan lantang.

"Lo ngomongin gue?"

Music and You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang