Kenyataan terburuk ialah gue harus buat lo terluka.
__________________Farrel terkejut melihat orang di depannya. Wajahnya yang tak asing bahkan diliatnya setiap hari.
"Lo anaknya Pak Herman, Ca?" tanya Farrel dengan raut wajah terkejut.
Bukan hanya Farrel, tapi Caca yang tak lain Ersya juga cukup terkejut melihat Farrel di depannya.
"I-iya,"
"Pa, jadi Farrel yang tadi papa ceritain?" tanya Ersya pada papanya.
"Iya, Oh jadi kalian udah saling kenal. Bagus dong!" seru Herman.
Belum sempat Farrel angkat bicara, Papa nya sudah lebih dulu mengeluarkan suaranya.
"Yaudah kalian ngobrol dulu sana," ujar Bobi dengan raut wajah senang.
Farrel dan Ersya saling terbungkam di taman belakang. Kaget. Ersya tidak pernah menyangka bahwa ia akan ditunangkan dengan Farrel, orang yang mulai disukai sahabatnya.
"Maaf ya, Rel" seru Ersya.
"Buat apa?" tanya nya.
"Karna papa gue lo harus tunangan sama gue," jawabnya dengan bersalah.
Saat ini pikiran Farrel melayang entah kemana. Ia bingung dengan keadaan ini, bagaimana bisa kebetulan orang yang akan ditunangkan dengannya adalah sahabat dari orang yang mampu membuatnya tersenyum.
"Rel!" ujar Ersya yang melihat Farrel termenung.
"Eh i-iya,"
"Lo pasti kesel banget ya," kata Ersya sambil menghela nafas.
"Enggak, ini bukan salah lo kok."
Ersya hanya mengganguk, jujur saja ia tidak tau harus berbuat apa. Jika ia menolak papanya maka papa nya tidak akan ragu untuk mengusirnya dari rumah tapi jika ia mengiyakannya akan membuat sahabatnya terluka.
"Ca," panggil Farrel.
"Ya?"
"Gue harap lo bisa bujuk papa lo. Gue ga bisa lakuin ini, Ca" seru Farrel.
"Iya, gue tau kok lo suka sama Rain,"
"..."
Ersya tersenyum melihat Farrel yang setengah terkejut.
"Udah gausah kaget gitu kali, keliatan kok dari sikap lo" kata Ersya.
"Apasih, Ca. Sotoy lo," jawab Farrel dengan tampang sok cool.
Ersya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat Farrel tak jauh berbeda dengan sahabatnya. Bisa dibilang mereka cocok. Sama-sama tidak peka pada perasaannya sendiri.
"Ohiya, Ca. Besok lo kasih tau dia soal ini ya,"
"Buat apa?" tanya Ersya.
"Ya-biar, biar Rain tau aja. Kan lo juga pasti gamau kan tunangan sama gue," jawab Farrel.
"I-iya oke," katanya sambil tersenyum.
Suara Tante Linda menyudahi percakapan singkat Farrel dengan Rain.
"Rel, go home now.." serunya dengan nada alaynya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Music and You
Подростковая литература"Lo murid baru ya? Belom tau gue siapa? Cowok--" "Playboy? Itukan julukan lo?" Raina memotong ucapan Gerald. "Gue jamin suatu saat lo bakal bertekuk lutut mengemis cinta sama gue kayak orang disebelah lo ini!" ucap Gerald dengan angkuhnya. "Oke, kit...