"Sampai jumpa besok" Sejeong melambaikan tangan pada Sehun setelah mengantarkannya pulang.
"Hyung! Aku pulang!!"
"Hyung? Kau dimana?" Sejeong mencari Suho karena tidak juga menampakkan batang hidungnya
"Di dapur!!" Seru Suho. Sejeong pun menghampirinya
"Kau sedang apa? Masak?"
"Ya, karena kau selalu pergi dengan pacar baru mu itu. Aku jadi melakukan semua pekerjaan rumah sendiri"
"Oh ayolah, jangan berkata begitu hyung. Lagipula aku sudah makan bersama Sehun tadi. Jadi kau tidak perlu masak lagi"
"Aku bukan memasak untuk mu. Aku memasak untuk diriku sendiri" ucap Suho cuek. Sejeong tahu kakaknya ini sekarang sedang ngambek padanya
"Baiklah kalau begitu biar aku saja. Sini!" Sejeong hendak mengambil alih pisau yang ada ditangan Suho namun Suho menepis tangannya
"Aisshh! Apa kau sekarang benar² marah padaku?" Suho tidak menghiraukan ucapan Sejeong
"Baiklah. Aku akan nonton tv. Kalau kau butuh aku panggil saja. Lihat! Aku adik yang baik kan" ucap Sejeong kemudian berlalu meninggalkan kakaknya di dapur
"Kenapa dia? Mendadak sensitif begitu. Cih!" Sejeong bermonolog. Tangannya memegang remote tv dan mengganti ganti channel
Beberapa menit kemudian..
"Prangg!!" Sejeong terbangun dari tidur singkatnya
"Aishh jinjja! Wae?!" Dilihatnya kakaknya sedang membawa panci dan tutupnya yang membuat suara itu.
"Kau bilang kau adik yang baik kan? Sekarang pergilah ke mini market dekat sana. Lalu belilah ini" ucap Suho sambil memberi daftar belanjaan
"Ne. Na ganda.." ucap Sejeong datar kemudian berlalu
"Semuanya 500 ribu"
"Ini. Kamsahamnida"
"Ne. Kamsahamnida"
Sejeong kembali ke rumahnya menenteng 2 kantong kresek berisi barang belanjaan. Kenapa Suho tidak bilang saja dari awal kalau stok isi dapur mereka habis? Jika tahu begini kan ia bisa sekalian berbelanja saat bersama Sehun tadi.
"Tolong!! Tolong!!" Suara orang dari kejauhan membuyarkan lamunan Sejeong
"Ada apa disana?" Sejeong menghampiri kerumunan orang yang sedang ramai memadamkan api. Ternyata sebuah ruko dekat sana tiba² mengalami kebakaran
"Astaga! Ku rasa saat aku berangkat dari rumah tadi baik² saja" Sejeong melihat api begitu besar melahap ruko itu. Bahkan sekarang hampir merambat ke ruko disebelahnya.
"Panggil ambulan!"
"Jangan dekat-dekat!"
"Hati-hati!"
Kerumunan orang semakin lama semakin bertambah.
"Arrghh!" Tiba² saja kepala Sejeong terasa sakit
"Suho oppa!"
"Tolong!!"
"Ah! Kepalaku" Sejeong terus memegangi kepalanya yang terasa pening.
Dua kantong kresek belanjaannya terlepas dari tangannya. Bayangan itu muncul lagi di kepalanya.
"Eonnie? Kau baik² saja?" Seorang gadis kecil menghampiri Sejeong yang sekarang jatuh terduduk
Lalu gelap. Sejeong tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔LOVELY PARTNER IN CRIME『SEHUN ✖ SEJEONG』
FanfictionYour gaze is my weakness -Oh Sehun You are the hardest case to solve -Kim Sejeong 📝BAHASA ❌Not available in English ❎PLAGIARISM ISN'T MA STYLE