ㅡEnjoy guysㅡ
Damar dan Caca sampai di kampus. Caca keluar dari mobil Damar, dan tak lupa berterima kasih pada lelaki jangkung itu. Kemudian Caca langsung berjalan menuju gedung fakultasnya, meninggalkan Damar yang masih berada di dalam mobil itu.
Damar keluar dari mobilnya, mengunci mobil itu agar aman. Kemudian...
“DAMAAAAAAR!!!”
Sebuah teriakkan super keras membuat jantung Damar rasanya mau copot. Dengan perasaan takut lelaki itu menoleh dengan perlahan ke belakang, dan dirinya mendapati Ayudia tengah berancak pinggang – oh dan satu lagi, gadis itu bahkan masih memakai helm berwarna hijau di kepalanya.
Damar tersenyum, kemudian melambai pelan pada Ayudia, sementara Ayudia masih memasang wajah marahnya.
“Kamu mah!!! Kan udah aku bilang jemput aku dulu!!! Kenapa jemput Caca malahan?!” amuk Ayudia dari kejauhan. Damar yang mendengar pacarnya itu marah-marah kemudian berlari mendekati gadis itu.
“Ih, yang. Kan aku udah bilang mau jemput kamu habis jemput Caca ke rumahnya, kamu malah bilang gak usah, ‘kan? Yaudah jadinya aku jemput dia doang,” jawab Damar lembut.
“Ah teuing ah! Naha sih, maneh teh meuni teu peka, Dam?! Kesel urang!” ujar Ayudia yang marah-marah menggunakan Bahasa Sunda itu. Ayudia orang Jawa sebenernya, tapi kalau lagi marah bahasa Sunda yang malah keluar. (Ah tau ah!, Kenapa sih, kamu tuh gak peka banget, Dam?! Kesel aku!!)
“Iya iya maaf, maaf kalau aku gak peka!” ujar Damar kemudian.
“Ah bodo amat lah!” Ayudia kemudian berbalik dan berjalan cepat untuk meninggalkan Damar.
“Yu!! Itu helm Grab-nya belum di lepas!! Malu nanti sama anak-anak!!” teriak Damar yang kemudian mengejar Ayudia. Huft, ini kenapa Ayudia jadi ketularan seperti Caca sih? Pikir Damar.
ㅡㅡㅡ
Sementara itu Caca menuju lokernya untuk mengambil buku pelajarannya hari ini. Dan, bisa kalian tebak ‘kan apa yang terjadi jika Caca membuka lokernya?
Bruk
“Hadu...” keluh Caca saat hadiah-hadiah itu terjauh lagi dan lagi dari lokernya. Gadis itu kemudian seperti biasa, mengeluarkan kantung plastik dari tasnya dan juga sticky note seperti biasa.
“Di terima kenapa sesekali hadiah dari gue, Ca,” ujar seseorang.
Caca kemudian mendongak, dan melihat lelaki tinggi di sampingnya. Sejak kapan sih lelaki itu ada disini? Tanya Caca dalam hatinya.
“Kenapa juga gue harus terima hadiah dari lu?” tanya Caca sinis sambil memasukkan hadiah itu ke dalam kantung plastik.
Orang itu tertawa remeh. “Gue denger lu lagi ribut ya sama Jeff?” tanyanya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Girlfriend | Jaehyun✔
Fanfiction[Jaehyun x Chaeyeon FanFiction] Caca yang cemburuan membuat Jeffrey harus ekstra sabar menghadapi dan meredam segala amarah Caca. Namun, apakah Jeffrey akan tetap sabar dengan sifat possesive Caca?