4. Tobat dengan Bunuh Diri

283 16 0
                                    


Setelah mereka (kaum Yahudi) menyembah-nyembah anak sapi, Nabi Musa a.s. menjelaskan kepada mereka, jika mereka benar-benar hendak bertobat, maka mereka harus bunuh diri.

Mengenai itu Allah SWT telah berfirman di dalam Alquran:

فتوبوا الى بارئكم فاقتلوا انفسكم

"...hendaklah kalian bertobat kepada Tuhan yang menjadikan kalian (Pen-cipta kalian) dan bunuhlah dirimu."
(QS. Al-Baqarah: 54).

Demikian juga mengenai cara bertobat dari sejumlah perbuatan maksiat, mereka harus memotong anggota badan yang digunakan untuk berbuat maksiat.

Seperti potong lidah dalam hal berbuat dusta, pemenggalan buah zakar dalam hal perbuatan zina, dan pencukilan mata dalam hal perbuatan melihat perempuan yang bukan keluarganya.
(Kitab Al-Mawahib: V/381).

Sedangkan bagi umat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Allah SWT mempermudah cara bertobat.

Allah SWT menerima tobat dan berkenan memaafkan berbagai kejahatan, bahkan lebih senang daripada senangnya seorang ibu menemukan kembali anak susuannya yang hilang.

Allah SWT berfirman:

ومن يعمل سوءا او يضلم نفسه ثم يستغفر الله يجد الله غفورا رحيما
Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya diri sendiri, kemu­dian ia mohon ampunan kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. An-Nisa': 110).

Hadist dan Siroh NabawiyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang