Sempat aku merasa sangat bangga menggunakan benda kuning itu
Gerah—kibas-kibas—dan tiada gerah lagi
Kibas-kibas—tertawa—dan kibas-kibas lagi
Pinjam—kuperhatikan siapa yang meminjam—lalu balikkan lagi
Ya, itu hanya sempat saja
Karena sekarang tidak lagi
Benda kuning itu menyadarkankuOleh teman-teman:
Pinjam—kibas-kibas—amin—kibas-kibas—amin—kibas-kibas—amin—harap satu kelas dalam semilirnya.