Scenario Of Love

#2

Hari yang cerah tidak selama nya membuat suasana hati kita cerah. Hari yang cerah tidak selalu hal baik menghampiri kita. Disalah satu bangku kelas seorang siswi nampak tidak menikmati hari cerahnya. Siapa lagi jika bukan Bae Suzy kita yang cantik.

Selama proses pembelajaran berlangsung Suzy melaluinya dengan mood yang buruk. Tidak pernah sekalipun ia berhenti mendesah pelan ataupun mengumpat dalam hati. Pelajaran yang biasanya ia lalui dengan antusias tinggi, kini seperti hal yang tidak menarik baginya. Padahal pembelajaran kali ini termasuk mata pelajaran yang paling di senanginya, apalagi jika bukan kelas seni. Tidak ada angka yang memusingkan ataupun kata yang sulit dipahami seperti halnya pada kelas bahasa korea atau pada mata pelajaran lainnya.

Seni merupakan mata pelajaran yang ringan dan menyenangkan. Terlebih dalam hal melukis. Tentu Suzy jagonya. Ia bahkan bercita-cita menjadi kartunis terkenal, Suzy suka menggambar anime jepang.

Oke cukup membahas mata pelajaran kesukaannya. Mari kembali pada mood nya yang buruk.

Nampak di depan kelas Mr. Choi  tengah menjelaskan materi seni hari ini, yaitu jenis-jenis cat.  Semua terlihat antusias dan mudah menangkap penjelasan Mr. Choi  yang memang terkenal simple namun mudah dipahami dalam menjelaskan materi, berbeda dengan Suzy. Tidak ada satu pun kata maupun kalimat  yang masuk ke otaknya. Seolah ilmu itu tidak memiliki rem, masuk dengan kecepatan 80 km/jam ke telinga kiri lalu melesat keluar dari telinga kanan, tanpa sempat  transit terlebih dahulu ke otaknya.

Sesekali bola matanya  melirik ke arah Sehun yang terlihat adem ayem dibangkunya. Entah apa yang sebenarnya ada dalam pikirannya. Tatapan itu begitu misterius bagi orang yang menyadarinya. Sulit untuk dimanifestasikan. 

Bahkan thor sendiri juga bingung. Suzy nih kenapa?!

Rasanya ingin segera pulang dan berbaring di kasurnya yang empuk. Kasur itu ibarat rumah, lelah, marah ataupun beban hidup kita akan sirnah bila kita merebahkan diri di atasnya. Seolah kita lupa apa yang kita alami dalam sekejap. Lantas kita tersihir untuk tidur.

Tanpa diketahuinya, ternyata hal serupa  juga tengah dialami Sehun. Meski terlihat tenang secara fisik namun tidak dengan di dalam dirinya. Ia begitu pandai menahan diri.

Namja vampire itu duduk paling depan. Tepat di depan meja guru. Namun ia sama sekali tidak memperhatikan materi yang  Choi Saem atau Mr Choi jelaskan. Bahkan dirinya tidak memiliki minat sedikit pun akan penjelasan itu.  Wait..., Sehun mah orangnya memang begitu. Tidak pernah memperhatikan ataupun  mencatat apa yang saemnya terangkan di depan kelas. Dia biasanya tidur atau membaca buku lain. Tidak ada guru yang menegurnya meski disini duduk di bangku paling depan.

Ingat kata Suho sebelumnya, Sehun itu pinter tapi sikapnya mencerminkan orang bodoh.  Sehun itu tidak hanya pinter akan tetapi terlampau pandai. Tidak banyak yang tahu bahwasanya Sehun memiliki IQ bak Albert Einstein atau biasa kita panggil pak Einstein. Ia adalah ilmuan besar pada abad 20-an dan manusia tercerdas di dunia. 

Bukan berarti IQ-nya sama kayak Einstein ya... thor bilang "bak" itu berarti hampir menyerupai atau perumpamaan gitu.

Beruntung ia memiliki IQ di atas rata-rata. Makanya si Sehun enggak pernah kesulitan dalam mengerjakan soal dalam ujian. Meski tidak belajar sekalipun. Sudah bisa dipastikan setiap kenaikan kelas dialah yang menduduki peringkat pertama, selalu nomer satu, baik dalamm angka kelas maupun secara umum. Sungguh dia benar-benar sempurna. Tampan, body wow, kaya dan pintar. Kurang apa lagi coba. (Kurang memperhatikan Thor ^^ / siapa lo mau gue perhatiin. Ogah, pacar aja bukan - Sehun / -_-)

Semua itu sangat berbanding terbalik dengan Suzy. Yeoja satu ini  harus mati-matian belajar untuk mengalahkan rivalnya. Tanpa ada orang yang tahu. Ia bahkan sering belajar sampai hari berganti hari. Memforsir diri begitu tinggi. Bahkan sampai terserang mimisan jika sudah melampaui batas. Maka dari itu, dirinya sangat mencintai kasur empuknya yang berukuran king size itu.