Semua siswi tampak berkerumun, ketika melihat prince mereka keluar dari mobilnya. Tidak seperti biasanya. Tatapan mereka terlihat tidak bersahabat, manakala melihat yeoja yang keluar bersama prince mereka. Yeoja yang notabennya adalah rival dari prince mereka, Bae Suzy.
Bagaimana bisa? Begitulah pertanyaan yang terlintas dibenak mereka. Beberapa orang beranggapan mereka mulai menurunkan bendera Perang, sebagian lagi beranggapan itu adalah taktik. Salah satu dari mereka pasti sedang merencanakan sesuatu. Seperti ungkapan kenalilah musuhmu maka kamu akan menang.
Lebih dari semua anggapan itu, para wanita itu sedang dalam kondisi dibakar cemburu.
Nama yang dicemburui bahkan tidak peduli. Ia terlihat santai-santai saja. Bahkan dengan ekspresi datar seperti biasanya dia keluar dari mobilnya. Namun bedanya ia nampak berjalan dengan tempo cepat meninggalkan tempat itu.
Sedangkan Suzy yang ditinggal begitu saja masih terpaku di tempatnya. Menatap ngeri yeoja-yeoja itu. Ditambah, ia mendengar dengan jelas bisikan negatif dan umpatan kotor yang tertuju padanya.
Membuat nyalinya semakin ciut dan telinganya panas secara bersamaan."Dia bukankah rivalnya Sehun oppa?!"
"Tidak tau diri!"
"Apa mereka sudah berdamai? Wah aku tidak suka itu!"
"Dia itu jalang!"
"Bermuka dua!"
"Dia benar-benar cari mati!"
"Ouw, pemandangan yang mengerikan. Rubah licik."
"Lintah! Menjijikan."
"Awas kau, kuhabisi nanti!"
Kata-kata demi kata ditangkap telinganya. Matanya mulai memanas begitu pun hatinya. Jantungnya berdebat. Suzy meneguk salivanya berat, menahan sesak yang bergemuruh mendesak.
Kau benar-benar sial Bae Suzy... Lihat mereka, sepertinya sudah siap mengulitimu. Hiks, bagaimana nasibmu sebelah ini? Pasti lebih parah dari sebelumnya...
Bayangan-bayangan mengerikan pun mulai singgah di otak Suzy. Menggambarkan dirinya yang semakin tertindas. Penampilannya bahkan sangat buruk - kumal. Orang-orang semakin jijik dengannya. menjauhinya. Bagaikan upik abu. Uh, sungguh mengenaskan.
Tidak ingin lagi menjadi bulan-bulanan hingga di mangsa mentah-mentah, ia memilih hengkang dari tempat itu. Tentu menuju kelasnya. Suzy butuh perlindungan saat ini.
Benar-benar sial.
Sedangkan Oh Sehun, orang yang seharusnya disalahkan dan bertanggung jawab akan hal ini. Bahkan dia harus mendapatkan pelajaran yang seimpas sebesar rasa sakit yang Suzy terima.
Dan apa-apaan itu... Dia hanya menatap Suzy dingin dengan seutas senyum di mulutnya. Mengejek. Kini namja itu telah sampai di depan kelasnya.
Suzy yang mulai frustasi terus-menerus menggelekan kepalanya. Seolah mencoba mengusir bayangan jahat yang baru saja singgah di pikirannya. Nyatanya Sehun tidak ada di depan pintu kelas. Ia hanya berhalusinasi saja. Separah itukah rasa takutnya?!
Sampai,
"gwaenchanha (tidak apa-apa). Ayo masuk!"
Park Chan Yeol menepuk pelan bahu ramping Suzy. Membuat yeoja itu 100% sadar.Suzy membulatkan matanya, terkejut, lalu berubah tersenyum lebar ketika melihat tangannya yang digenggam oppa kesayangannya itu.
Ya Tuhan... Tangannya sangat lembut dan kekar. Andai ia memiliki kekasih seperti Chan Oppa, pasti hari-hari nya akan selalu indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenario Of Love
Fanfiction(SUDAH DIPERBARUI) Kata orang, jangan menilai seseorang dari cover nya saja, kita tidak tahu ada apa dibalik hatinya, bahkan masa lalunya. Kata orang cinta dan benci itu beda tipis, bahkan tidak bisa dibedakan, jadi hatihati dalam membenci. Bae Suzy...