#6

361 82 6
                                    


Sungguh ia tidak ada maksud  menyakiti yeoja itu. Meskipun Sehun selalu beradu mulut dengannya dan sesekali menjailinya, tapi yang kemarin itu murni ketidaksengajaan. Dorongan dari hatinyalah yang membuatnya melakukan itu. Serta kabut ketakutan seolah menutup kedua matanya hingga ia buta akan yang diperbuatnya telah menyakiti Suzy.

Andai saja ia lebih waspada, mungkin apa yang ia takutkan tidak akan terjadi. Sepasang mata jahat berhasil menemukan siapa yang dikasihinya. Mengetahui siapa yang dijaganya.

Dalam kegelisahan serta rasa bersalah yang tumbuh bersamaan membuat Sehun tidak berkutik. Kali ini Sehun hanya menunduk. Bukan hanya karena luka itu. Ia merutuki kebodohan dan keteledorannya kemarin. Andai Suzy tahu apa yang membuatnya begitu, mungkin gadis itu tidak akan mengadu.

Andai hubungan mereka baik,

"Unnie, apa itu sakit?" Tanya Oh Senna, polos.

"Tentu saja, Senna changi. Lihatlah sampai bengkak begitu." Kris mengusap lembut surai Senna.

"Apa yang akan kami katakan ke orang tua mu, Suez..." Nyonya Oh mendesah pelan. Lalu menatap tajam putranya.

"Apa kau mulai merasa bersalah sekarang? Cepat minta maaf!" tegas nyonya Oh tegas.

"Pab...Suzy-a, mianhe. Aku sungguh menyesal membuatmu seperti itu. Sungguh aku apa yang telah aku perbuat adalah ketidaksengajaan." Sehun masih menundukkan wajahnya.

Kris Wu ngorek-ngorek telinganya, mendengar ucapan sehun yang cukup formal.

apa aku enggak salah denger! Apa Dewa baru saja menurunkan hidayahnya kepada anak itu?!

Park samchon, tuan, dan nyonya Oh, tersenyum senang, karena jarang-jarang sehun mengucapkan hal baik seperti itu. Mungkin hampir tidak pernah. Sehun dengan segala ego tingginya akan lebih memilih pergi menahan lapar daripada meminta maaf.

Oh Senna justru tertawa geli melihat sikap bodoh oppa nya. Dia mengatai eunnie cantiknya bodoh tapi dia sendiri sebenarnya yang bodoh. Tidak berkaca.

Untung kebodohan bukan penyakit yang menular.

Chan Yeol masih menatap tajam Sehun. Ia menahan kekesalannya. Sungguh ia tidak bisa melihat Suzy terluka. Tapi entah mengapa, ia menangkap ketidak beresan di dalamnya. Chan Yeol sangat mengenal Sehun lebih dari apa yang orang lain tahu.

Ia pun menghela nafas berat, mencoba berfikir jernih dan mendinginkan otaknya. Emosi tidak akan menyelesaikan masalah. Toh ada baiknya juga, setidaknya sifat angkuh anak itu bisa dihilangkan sejenak. Mungkin nanti bisa permanen.

"Tadinya aku ingin menghajarmu, tidak peduli kau adikku, tapi Suzy adalah kesayangan ku. Namun, mendengar permintaan maaf mu barusan. Ku rasa aku tidak akan melakukannya. Tapi," Chan Yeol menggantungkan kalimatnya. Hingga Sehun menggangkat wajahnya. Menatap Hyung nya.
"Kau berutang penjelasan kepadaku."

"kepadaku juga. Dan, Suzy-a, jangan maafkan dia semudah itu. Setidaknya beri dia pelajaran dulu." kata Kris, sambil menuding Sehun dengan sumpitnya.

Apa-apaan mereka berdua. Jika membully ku saja kompok. Dasar hyung tidak sayang adek.  Sehun memutar bola matanya sebal.

"Benar. Sekali-kali Hun oppa juga perlu diberi pelajaran!"

"Mulailah pikirkan apa yang akan kau lakukan kepada Hunie ku itu." Bisik nyonya Oh kepada Suzy penuh semangat.

Jika itu membuat kedua manusia itu dekat kenapa tidak.

"Apa kalian sungguh-sungguh ingin melihatku menderita." ucap Sehun dengan penuh dramatis.

"Tidak juga." Jawab Kris dan Cha Yeol Kompak.

"Itu berarti memang kalian berniat melihatku menderita."

Scenario Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang