#15

276 55 5
                                    

Maaf Typo
I
I
Selamat membaca..
I
I
V

Bae Suzy tampak mematut-matutkan dirinya di depan cermin. Tangannya sesekali bergerak merapikan rambutnya yang sesikit berantakan, setelah sebelumnya membersihkan sisa saus di kemejanya. Saat ini ia tengah berada di dalam toilet sekolah yang untungnya sedang dalam sepi.

Ia berdecih pelan. Lalu menghembuskan nafas berat. Memandangi pantulan dirinya di cermin.

Menyedihkan.

Begitulah yang tergambar pada dirinya saat ini. Terlebih sekarang mereka mulai terang-terangan membully nya. Sejak kedatangan siswa baru yang tidak kalah tampan dari para prince HIS. Terlebih siswa baru itu dekat dengannya.

Sungguh melelahkan. Membuat dirinya selalu merasa waspada setiap saat. Dan menutup telinganya dengan kata-kata tajam siswi lain.

Bae Suzy bahkan sudah mulai lupa kapan terakhir ia memiliki banyak teman. Berjalan tanpa rasa takut. Dan tenang tanpa pertengkaran.

Tidak selamanya kedua sahabatnya, Seulgi dan Jieun selalu ada di sisinya untuk menjaganya. Mereka juga punya kesibukan sendiri. Sama hal nya dengan dirinya.

Ia kembali menghembuskan nafas beratnya. Rasanya ia ingin menangis dan mengumpat atas takdirnya.

Tapi apa gunanya. Dia malah akan terlihat bodoh jika melakukan hal itu. Mereka juga tidak akan menengok kepadanya meskipun hanya sekedar mengasihani dirinya.

Satu-satunya hal untuk bertahan dia harus kuat. Menyemangati diri sendiri itu sangat penting. Fisiknya boleh terluka namun tidak dengan mentalnya.

Setelah merasa lebih baik, ia pun memutuskan untuk kembali ke kelas.

Baru beberapa langkah, kakinya berhenti. Suzy menatap tajam ke arah lorong panjang kelas. Matanya menangkap sekelebat bayangan yang berjalan berbelok dari sana. Mungkin siswa yang ingin membolos.

Suzy pun melangkahkan kakinya kembali. Bukan ke kelas tapi mengikuti bayangan siswa itu. Entah bagaimana, ia merasa ada dorongan yang membuat kakinya melangkah ke arah itu.

Tanpa ia sadari, dirinya menuruti gerak kakinya.
.
.
.

Hingga ia sampai ke atap gendung, tempat di mana tidak semua siswa bisa berada di situ. Lebih tepatnya, tempat sakral bagi semua siswa, karna hanya para prince HIS yang bisa (boleh) ada di situ.

Sadar atau tidak Suzy baru saja melanggarnya.

Bae Suzy menggedarkan pandangannya ke seluruh atap. Namun tidak mendapati seorang pun di sana. Membuatnya heran.

“Apa tadi aku baru saja melihat hantu?" ucapnya pelan.

Bukan berbalik pergi, Suzy justru semakin melangkah maju hingga ke pinggir.

“Aku tidak pernah tahu, di sini begitu indah. Pantas jadi tempat khususnya para prince HIS ...,"

Kalimatnya menggantung. Suzy terkejut dengan apa yang baru saja diucapkannya. Bodoh, dia melupakan hal sepenting itu.

“Eh! Bagaimana aku bisa masuk ke kandang singa... Aish... Sial sekali. Aku harus pergi sebelum ada yang melihatku."

Bukan karena takut. Ada Chan Yeol, maka ia tidak perlu takut. Hanya saja Suzy merasa tidak bertenaga untuk meladeni pentolan kelompok itu.

Suzy segera berbalik untuk pergi. Belum juga melangkah, dia sudah tertangkap basah. Dan kalian bisa menduka siapa.

“kau... bagaimana bisa?" ucap Suzy spontan. Namun kakinya sedikit demi sedikit melangkah mundur.

Scenario Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang