Kegiatan pembelajaran pada waktu ini tampaknya berjalan cukup lancar. Berberapa siswa tampak memperhatikan Coi saem yang mengajar di depan kelas. Tidak terkecuali Suzy. Meskipun masih banyak yang berbuat semaunya tanpa peduli status mereka yang sudah murid kelas menengah atas.
Suzy, yeoja itu terlihat fokus memperhatikan apa yang saem nya jelaskan. Alasannya, karena suasana hatinya sedang sangat baik. Bagaimana tidak. Secara tidak sengaja ia bisa membalas vampir itu. Oh Sehun yang notabennya adalah rival sejatinya.
Awalnya Suzy tidak pernah terbesit untuk melakukan itu. Dirinya yang kadang kala menunjukan sisi childis-nya di dekat orang yang membuatnya nyaman dan hangat seperti di dekat keluarga Sehun. Kerap kali ketika sisi itu muncul, Suzy selalu terlambat untuk menyadari apa yang diperbuatnya begitu kekanakan.
Seusainya itu, ia hanya bisa merutuki nasib. Namun berbeda dengan kali ini.
Ia sangat berterimakasih akan sisi childish-nya itu. yang tanpa sengaja membuat sebuh kesalahpahaman kecil. Hingga Suzy menunjukan luka pergelangan tangannya dan berujung dengan Sehun yang merasa bersalah.
Jujur. Suzy bukanlah tipekal orang yang suka mencari perhatian dan membuat orang khawatir. Ingat, itu semua karena sisi childish nya yang membuatnya bertindak tanpa berfikir.
Sampai diakhiri dengan tiga syarat yang dia ajukan atas dorongan semua orang di meja makan. Yah itung-itung memberi pelajaran seorang Oh Sehun. Sebenarnya Suzy tidak tega, ia tahu sehun memiliki alasan melakukan itu dan seperti yang dia lihat, nama itu terlalu mengkhawatirkan nya saat itu. Suzy tidak tahu tentang apa namun hatinya yakin.
Di sisi lain, Suzy merasa tertarik memanfaatkan momen langka ini, seperti yang Suzy katakan 'kapan lagi bisa memanfaatkan Oh Sehun'.
Dengan mantap Suzy mengatakan beberapa keinginannya meski tidak yakin namja itu akan menuruti, karena ia begitu hafal watak rivalnya. Yang pertama, Sehun diharuskan sebisa mungkin menjaga jarak dengannya selama di sekolah. Hal itu dikarenakan ia tidak ingin semakin dibully. Tapi mengingat mereka yang sekelas, membuat Suzy tidak terlalu yakin dengan persyaratan nomer satu, pasti akan ada momen ketika mereka harus bersinggungan.
Kemudian, yang kedua adalah berhenti mengejek dan memanggilnya pabo. Kalau yang satu ini Suzy sangat yakin Sehun tidak akan menepatinya. Benar saja itu terbukti, namja itu masih memanggilnya pabo ketika kesal padanya tadi pagi. Setidaknya dia mengutarakan keinginannya.
Terakhir adalah mengerjakan semua pekerjaan Suzy yang diberikan Coi saem kemarin. Ini tidak banyak, suzy hampir selesai merangkum poin penting di tiap bab serta membuat beberapa pertanyaan dari beberapa buku yang asem berikan, tinggal beberapa buku saja yang belum ia ambil untuk soal adik kelas. Sehun mungkin tidak akan keberatan tentang ini, mengingat nama itu memiliki otak yang sangat cerdas dan Suzy benci mengakui ini.
"Apa kalian paham?! Oke sampai di sini saja pembelajaran hari ini. Dan hati-hati di jalan." Ucap Coi saem, sebelum berlalu meninggalkan kelas.
Berhasil memecah keheningan, lamunan serta imajinasi semu siswa pemalas yang sedang asyik mengarungi alam mimpi.
Huhhfff...
Sebagian besar murid menghembuskan nafas lega dan bersorak gembira. Beberapa di antara mereka bahkan langsung pergi meninggalkan kelas. Dan sebagian dari mereka, tetap tinggal di kelas.
"Oh iya Suzy-a, apa kamu akan pulang dengan Sehun lagi?" Seulgi menepuk pundak Suzy dan duduk di sampingnya.
Suzy melirik malas. Seulgi sedikit merusak suasana hatinya dengan mengungkit nama namja vampir itu. Tapi syukurlah ia tidak mengeluarkan suara keras yang dapat didengar telinga wanita keras yang kemaren kan dirinya sebagai pecinta sejati Oh Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenario Of Love
Fanfiction(SUDAH DIPERBARUI) Kata orang, jangan menilai seseorang dari cover nya saja, kita tidak tahu ada apa dibalik hatinya, bahkan masa lalunya. Kata orang cinta dan benci itu beda tipis, bahkan tidak bisa dibedakan, jadi hatihati dalam membenci. Bae Suzy...