#9

345 66 4
                                    

Manik mata keduanya saling mengunci. Seolah mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Sampai pada kesadaran mereka pulih total. Menimbulkan keheningan, karena sang lakon sedang menyelami pikiran masing-masing.

Bae Suzy menatap tajam ke arah namja yang duduk di tepi kasurnya. Namja yang juga sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia yang sudah berani tidur dikamarnya - menyentuhnya. Bahkan mencuri first kiss nya!

Tidak bermoral. Tidak bisa dibiarkan begitu saja. Argh.. Suzy tidak bisa terima ini!

Tunggu, kenapa saat marah pun jantungnya masih berulah bahkan rasanya sudah tidak ingin marah. Ah yang benar saja.

Dia pasti gila, malah senang dengan pelecehan ini.

"Sial, kiamat sudah dekat." gumam Suzy.

Malu, bingung, gerah, kesal, dan entah perasaan apa yang sedang di rasa yang mulai mendominasi hati mereka.

Awkward.

Hingga berhasil membuat wajah mereka sedikit bersemu merah.

Ekhmm..

Deheman kompak dari keduanya memecah keheningan.

"Apa yang kau lakukan vampire brengsek?! Kenapa bisa berada di sini? Dan beraninya kau men... Aish... Sialan. Kau benar-benar benar membuatku hampir gila!"

Akhirnya kalimat itu keluar juga dari mulutnya. Meskipun kalimat 'mencium' begitu memalukan untuk diucapkan. Ia merasa frustasi dengan perasaannya saat ini.

Sedangkan Sehun pilih pasrah saja.

"Bicaralah vampire brengsek!" desis Suzy geram.

Sehun sudah cukup lama diam dengan wajah lempeng nya.

Apa yang harus aku katakan. Aku bahkan tidak ingat kenapa aku bisa tidur bersamanya. Sial, kenapa sulit sekali mengingatnya.

Kenapa otak pintarku tidak bisa bekerja di saat genting seperti ini?! Ayo cari cara untuk lepas dari masalah ini Oh Sehun!

Sangat memalukan.

Sehun semakin gusar meski tidak ketara.

Tunggu, Sehun sedikit mengingat meski tidak terlalu yakin. Mungkin sedikit gambaran sebelum kenapa dia ada di kamar Suzy.

Otaknya mulai berputar. Mengingat dengan keras. Malam itu. Kepingan-kepingan mulai menyatu tidak lengkap menghasilkan gambaran yang samar.

Ia mengerjakan merangkum buku tebal sialan itu. Suzy tidur terlebih dahulu dengan memberi peringatan keras sebelumnya. Lalu? Seolah ada yang mengangkatnya ke atas kasur.

Atau mungkin aku terlalu mengantuk hingga tidak menyadari membawa diri menaiki ranjang dimana dia sudah terlelap.

"perlukah aku pukul mulutmu itu dengan raket nyamuk? Jawab aku sekarang, Oh sialan Sehun!"

Sehun sempat dalam mode blank untuk sesaat. Sungguhkah itu Bae Suzy? Bahkan ia tidak pernah menyangka yeoja itu bisa semengerikan ini.

"Oh Sehun!"

"Molla." jawab Sehun singkat.

Akhirnya... namja Oh itu berbicara juga. Dan apa itu? Bukan jawaban itu yang Suzy inginkan.

Suzy semakin mendesis sebal. Tidak puas. Ani, sangat teramat tidak puas.
Seketika, tatapannya berubah. Seperti ingin mencabik-cabik namja di depannya itu. Rahang mengeras.

"YA IMNA (kau brengsek), KELUAR DARI KAMAR INI!!!" bentaknya sembari memukul-mukul Sehun dengan bantal secara brutal.

Sehun pasrah menerima pukulan itu. Toh dia yang salah karena ini kamar Suzy. Tapi ia tidak menyesal karena ini kesalahan yang nikmat. Kapan lagi dapet morning kiss.

Scenario Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang