#8

366 67 11
                                    

Suzy berlari menuruni anak tangga dengan langkah cepat, berbelok, hingga menyusuri lorong kelas. Kaki jenjangnya begitu gesit menapaki setiap lantai keramik sekolah. Sesekali ia juga berhenti. Mengatur nafas. Lalu menoleh ke kanan-kiri. Memincingkan mata mencari sosok seorang namja, Oh Sehun.

Sejak dari lantai 3 hingga mencapai lantai dasar  sekolah, ia tidak menemukan Sehun.

Ini membuatnya frustasi. Ditambah nafasnya terus memburu dengan detak jantung beritme cepat. Bersamaan dengan keringat yang mulai membasahi sragam sekolahnya.

Suzy kembali teringat bagaimana sikap Sehun yang semena-mena menyuruhnya bertukar loker. Aneh, kenapa dia merasa tersentuh, padahal namja itu membuatnya berlari mencarinya seperti sekarang.

Ditambah Sehun tidak terlalu memperdulikan tasnya yang dirusak oleh fangils nya sendiri, karena mengira tas itu adalah tas Suzy. Padahal Suzy sangat tahu berapa harga tas itu dan Sehun membelinya di Paris libur semesteran kemarin. Tunggu,

"Hahaha... Mereka mengatakan fans berat Oh Sehun. Tapi tidak bisa mengenali tasnya." Ejek Suzy baru menyadarinya.

"Cinta mereka sungguh buta untuk nama pucat itu hingga mereka buta sungguhan, hahaha... Sungguh sial nasib mereka."

Suzy pun membekap mulutnya. Bodoh, dia sedang di koridor malah mencari mati dengan mengejek Fans Sehun. Bisa mati jika mereka mendengar. Matanya melirik waspada memastikan tidak ada orang yang mendengar. Setelah dirasa aman dia pun kembali terdiam, hanya sesaat, merasa ada hal yang salah. Tapi apa? ah.. "Tas? Tas? Tas!" matanya membulat lebar.

"Aish.., tas ku. Sekarang dimana vampire itu?!"  ucap Suzy kembali geram.

Suzy kembali berjalan mencari Sehun. Menelusuri tiap lorong sekolah. Tapi sekali lagi, nihil.

Ia pun berkacak pinggang. Mulai berfikir dengan mulut komat-kamit mengumpat.

"Astaga!!!"

Demi Tuhan ini melelahkan. Untuk yang kesekian kalinya ia pun berlari kembali.

"Ba-Bek-Baek Hyun!!!" Seru Suzy dengan nafas tersenggal-senggal. Sesampainya di parkiran khusus prince of school, bukan rakyat jelata seperti dirinya.

Teriakan itu membuat siempunya nama menoleh ke arah Suzy. Begitu pun temannya, DO dan Luhan.

"Ada apa denganmu, Suzy-ah?" 

Baek Hyun tersenyum lebar namun juga mengisyaratkan kekhawatiran. Ia segera mengambil langkah maju dua langkah ke hadapan Suzy. Sungguh ia merindukan gadis itu memanggil namanya. Sudah 3 hari ini ia tidak mendengar namanya keluar dari mulut gadis itu.

"Vampire itu di mana?"

Baek Hyun hanya mengangkat kedua alisnya. Tidak mengerti.

"Maksudku Sehun."

Bola matanya merotasi, jengah harus memperjelas ucapannya. Malas menyebutkan nama itu. Di sisi lain juga terbesit sedikit rasa malu. Setelah penolakan yang diberikan, dirinya malah mencari keberadaan namja itu. Semoga saja tidak ada yang berfikiran jika ia tersentuh dan ingin berterimakasih. atau meminta maaf untuk perbuatannya tadi. Ditambah kondisinya sekarang berantakan penuh keringat, seperti gembel.

"Apa aku sedang bermimpi?!" Baek Hyun memegang kedua pipinya, memasang wajah terkejut dan sedikit berfikir. Baek hyun sekali jika ia bersikap berlebihan terlebih jika berinteraksi dengan Suzy.

"Baekie..."

Selain  IU dan Seulgi, Baek Hyun juga merupakan sahabat dekat Suzy. Meskipun namja Byun itu juga sahabat dekat Sehun.

"Kau sudah lama tidak memanggilku seperti itu." celetuk Baek Hyun, cemberut.

"Ck, jika kau lebih sering denganku. Kau akan mendengarnya."

Scenario Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang