"Wendy mau ikut apa ngga?", kata chanyeol sambil melepas sabuk pengamannya. Mereka berada didepan Indoapril saat ini. Chanyeol sengaja berhenti disana untuk membeli beberapa makanan ataupun minuman ringan yang bisa mereka bawa untuk berbuka nantinya.
"Ikut!", kata wendy sambil membuka sabuk pengaman lalu membuka pintu mobil mini keluaran coutryman itu.
Mata wendy terus memburu setiap merek makanan ringan dibarisan horizontal didepan lemari pendingin.
Dia pun meraih setabung pringles sweet and sour dan 4 buah sari roti rasa coklat dan stoberi. Sudah mengambil itu semua wendy tak lupa mampir untuk mengambil sebotol besar air mineral merk akua 1500 ml dan juga teh pucuk 1 liter. Lalu ia pun menunggu dikasir.
Chiyo cuman melongo tumben Wendy mengambil banyak banget. Sedangkan Chiyo cuman mengambil kurma dan pocari sweet.
"Kamu laper banget yah?", tanya Chiyo sambil menghampiri Wendy.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa mas? Aku gendutan yah?", Wendy malah menatap curiga.
Mendengar wendy yang bertanya seperti itu membuat Chiyo terdiam.
Aduh keknya salah ngomong nih. Pertanyaan maut malah keluar lagi. Bisa mati ditempat ini.
"ngga gitu wen. Tumben aja gitu kamu belanja banyak?", ujar Chiyo.
"Jadi mas merasa aku banyak makan gitu?" Mata wendy malah nyipit sampe mau hilang dari kelopaknya.
"Aduh mas salah ngomong keknya deh . Mba tolong ditotal yah.", Chiyo malah ngebiarin Wendy cemberut dan lebih fokus ngebayar belanjaannya.
Mereka pun diem-dieman setelahnya sedangkan Chiyo tetap fokus kejalan dan wendy lebih milih ngeliat pemandangan diluar jendela.
"Wen." Chiyo melirik Wendy sebentar sebelum kembali melihat jalan.
"hmm?", Wendy tetap cuek sambil melipat tangan didadanya.
"Maaf yah?", Chiyo berusaha meminta maaf dengan tulus.
"Emang mas salah apa kok minta maaf?, Wendy merasa kalau Chiyo belum sepenuhnya menyesal dan tau salahnya dimana.
"Maafin Mas dong.", suara Chiyo mulai memanja dengan berkata sambil memanyunkan bibir bawahnya. Membuat wendy melihatnya sebentar kemudian kembali membuang muka ke arah jendela.
"Neng wendy geulisnya ilang lamun ngambek."
Mendengar itu Wendy langsung menautkan alis dan tersenyum tipis.
"Apaan mas. Wendy ngga denger?"
Chiyo berbicara untuk kedua kalinya namun kini tawa renyah wendy memecah keheningan sebelumnya.
"hahaha. Mas lucu banget sih.", ujar wendy sambil masih tertawa dan memegang perutnya yang sakit.
"Ehh ingat-ingat ketawanya gitu amat." Chiyo mengingatkan tetapi ikut tertawa karna tawa wendy yang menyejukan hatinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bukannya apa, wendy merasa heran aja bagaimana Chiyo bisa berbicara dengan bahasa sunda tetapi dengan dialek dan aksen Jawa halus yang kental.
"Aduh mas lucu banget sih. Iya aku ngga marah kok. Ini juga udah selesai ketawanya. Huuuf.", Wendy berusaha menahan tawanya lalu melihat Chiyo lagi dari samping. Namun mengingat kejadian tadi ia kembali menahan tawanya. Dengan berat ia berdeham untuk meredakan suaranya. Puas banget dia ketawa ini.
"Mas. Kalo neneng ra nesu kang mas e seneng toh?", ujar wendy berbahasa Jawa sebisanya.
Chiyo pun tertawa mendengar perkataan wendy. Akhirnya dia sadar kenapa wendy tadi tertawa sampai segitunya. Agak aneh memang kalau mendengar orang yang memiliki aksen berbeda mencoba berbicara dengan bahasa yang bersebrangan. Contohnya seperti yang ia lakukan barusan.
"siapa yang ajarin mas ngomong sunda emang?", Wendy jadi penasaran dan seketika ia melupakan kejadian tadi.
"Kenapa aneh yah?", tanya Chiyo penasaran mengenai tanggapan Wendy.
"Ngga sih lucu aja hehe.", Wendy kembali tertawa.
"Siapa lagi kalo bukan anak-anak mba Cya. Kelamaan di Aussie bukannya lancar inggris malah sundanya lancar disana.", Chiyo mengubah arah kejalur yang lebih luasa.
"Oh gitu. Hehe." Wendy masih kepikiran soal tadi, mikirinnya aja udah bikin dia bahagia.
"Yaudah kalo lucu dan bikin kamu ketawa ntar mas ngomong sunda terus ama kamu.", Chiyo berbicara lalu kembali tertawa.
"Ngga usah mas ngomong biasa aja deh. Ntar ngga berhenti ketawa aku."
"Yah ngapapa kali Wen. Hitung-hitung latihan gitu kalo ngomong ama papah kamu."
Deg
Hati wendy tiba-tiba udah dugun-dugun diskoan tanpa ijin.
Tenang Wendy dia cuman mau ngomong ama papah. Nothing special, just anak tetangga pen ngomong ama orang tua sebelah rumah kok. Wendy-
Elah ngapa dia diam lagi. alah ngomong lagi kah? -Chiyo