Chap 23

694 77 2
                                    

●•●•●•●

"Astaga tangan kamu kenapa lin?" tanya jihoon panik

Ia terkejut melihat tangan guanlin terluka sangat parah

Darah segar terus bercucuran dari tangan guanlin

"Ayo pulang,biar aku obati lukanya" ajak jihoon

Guanlin hanya mengangguk lalu masuk ke dalam mobilnya

Guanlin menginjak pedal gas mobilnya meninggalkan rumah baejin

Jihoon terus menatap guanlin,ia sangat khawatir pada guanlin

Baru kali ini guanlin seperti ini

'Sebenernya dia ini kenapa?Padahal tadi baik baik aja' batin jihoon

Guanlin terus membungkam mulutnya,ia hanya fokus menatap jalan di depannya

Setelah sampai di apartemen,jihoon segera membawa guanlin ke apartemennya

Ia mengambil kotak p3k untuk mengobati luka guanlin

Jihoon memegang tangan guanlin dan mulai membersihkan luka ditangan guanlin itu

Guanlin sesekali meringis saat tangannya diobati oleh jihoon

Sedangkan jihoon hanya mengobati luka guanlin dengan telaten dan hati hati

"Udah" gumam jihoon lalu mengulum senyumnya

Guanlin tetap tidak merespon gadis di sampingnya itu,ia tetap menatap lurus kedepan

"Kok bisa luka gini sih lin?"

"Lin"

"Kamu dengerin aku ga sih lin?!" tanya jihoon mulai kesal

"Kamu bisa diem ga sih!" bentak guanlin

Jihoon terkejut saat guanlin membentaknya

Selama ini guanlin tidak pernah sekasar ini

"Kamu kok ngebentak aku?" tanya jihoon dengan mata berkaca kaca

"Tau ah pusing!" jawab guanlin lalu meninggalkan jihoon sendirian

Jihoon menatap sendu punggung guanlin yang mulai hilang dari pandangannya itu

●•●•●•●

Matahari kini sudah berada di atas kepala,namun gadis itu tetap tidak mau beranjak dari kasurnya

Keadaannya sangat berantakan hari ini

Matanya sembab akibat menangis semalaman

Bahkan untuk tidur dan memejamkan mata saja ia tidak bisa

Memori tentang kejadian semalam selalu terbayang bayang di otaknya

Ia masih tidak habis fikir kenapa guanlin bisa membentaknya seperti itu

Sedangkan guanlin sendiri tau selama ini ia tidak pernah dibentak bahkan oleh orang tuanya sekalipun

Ia kembali terisak dan menyembunyikan kepalanya ke boneka jigglypuff pemberian papinya

Tok tok tok

"Ji,bukain pintunya dong" teriak seseorang dari luar apartemennya

Pendengaran jihoon terganggu oleh teriakan dari luar apartemennya itu

'Siapa sih ganggu aja,orang lagi galau juga' batinnya seraya terus menyembunyikan kepalanya

"Ji,bukain pintunya ini aku guanlin" teriak guanlin lagi

Mendengar nama guanlin,jihoon tambah enggan beranjak dari kasurnya

Ia tidak ingin bertemu dengan guanlin kali ini

Meskipun hatinya mengatakan bahwa ia tidak tega mengabaikan pria jangkung tersebut

Disisi lain guanlin terus berusaha menelepon jihoon namun selalu dijawab dengan operator

"Aduh gimana caranya biar aku bisa masuk" ujar guanlin

"Pasti dia marah banget sama aku" sambungnya

Guanlin merutuki kebodohannya karena tidak bisa menahan emosinya tadi malam

Ia sudah terlanjur emosi karena melihat kehadiran pria yang dibencinya ditambah lagi jihoon yang terlihat sangat dekat dengan pria itu

Seharusnya ia tidak membentak jihoon seperti itu semalam,seharusnya ia bisa mengendalikan emosinya

"Eh iya kan aku tau password kamarnya jihoon,kenapa dari tadi ga inget sih.Bego banget sih"

Guanlin langsung menggerakkan tangannya memencet password kamar jihoon

Ia berjalan perlahan ke dalam apartemen jihoon sambil mencari keberadaan gadis tercintanya itu

"Pasti ada di kamar" ujarnya pada dirinya sendiri

Guanlin berjalan ke kamar jihoon yang pintunya tidak dikunci itu

Ia melihat seluruh tubuh jihoon tertutup sempurna oleh selimut dengan kepala yang bersembunyi pada boneka jigglypuff kesayangannya

Guanlin mendekati jihoon dan mendudukkan tubuhnya di pinggir kasur jihoon

"Ji,maafin aku" lirih guanlin

Jihoon yang mendengar lirihan guanlin langsung terkejut

Ia terus bertanya tanya sejak kapan pria itu ada di kamarnya

Guanlin mengecup lembut kepala jihoon lalu mengelusnya dengan penuh kasih sayang

"Ngapain kesini?" tanya jihoon ketus

"Sayang,maafin aku.Aku gabisa nahan emosi aku tadi malem.Aku ga bermaksud ngebentak kamu,maafin aku" lirih guanlin lagi

Dilihat dari suara jihoon yang serak

Guanlin tau pasti gadis itu sudah menangis semalaman

Ia tau pasti keadaan jihoon sangat kacau kali ini

Ia kembali merutuki kebodohannya karena telah membentak gadisnya itu

"Ji,maafin aku sekali ini aja.Aku janji ga bakal bentak kamu lagi"

Jihoon bangun dari tidurnya lalu menyenderkan tubuhnya menghadap guanlin

"Janji?" tanya jihoon

"Iya aku janji ga gitu lagi sayang,maafin aku" jawab guanlin

Jihoon hanya mengangguk mengiyakan seraya tersenyum

"Jangan nangis mulu ih,kamu jelek tau"

"Aku nangis juga gara gara kamu kali!" jawab jihoon sewot

"Utututu maaf ya sayangku" ujar guanlin lalu memeluk tubuh jihoon

Jihoon menghirup wangi khas guanlin

Jujur ia sangat merindukan pria itu

Jihoon mulai melepaskan pelukannya pada guanlin

"Sebenernya semalem itu kamu kenapa sih?Padahal pas berangkat baik baik aja?Kok tangan kamu bisa luka gitu sih?" tanya jihoon

"Semalem itu aku ketemu sama orang sudah buat masa kecil aku menderita ji" jawab guanlin

"Hah?Menderita gimana?" tanya jihoon penasaran

Guanlin terdiam sejenak,ia berfikir apakah ia harus menceritakan ini semua pada jihoon

Tapi cepat atau lambat guanlin tau jihoon pasti akan mengetahuinya

"Kalo kamu gamau cerita sekarang gapapa kok" gumam jihoon seraya menggenggam tangan guanlin

"Mungkin ini emang waktunya kamu tahu tentang keluarga aku ji" ujar guanlin

"Jadi dulu itu........"

●•●•●•●
Alohaaa👋
Lagi pengen update ni :'v but maaf ya dikit banget ga sampe 1k word :v

Jangan lupa vote+mentnya iyya,tq❤

박련지

Dont Hate Me || PANWINK GS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang