two ♚ ^Not Family^

50 2 2
                                    


Happy reading 💝💝💝

Jangaan lupaa comment yaaah, sebanyak-banyaknya hehehe 😙😙
Luv luv 💕

Lenny masih duduk berdiam diri sambil merenungi kesalahan fatalnya. Sementara pria yang menjadi objek kesalahannya hanya duduk menonton tv di depan nya dengan suara yang sengaja dikeraskan.

"Shit!! Bisakah kau matikan televisi itu!" Teriak Lenny

"With my pleasure, tuan Putri"
Tapi bukannya dikecilkan, ia malah menambah volumenya.

"Apa yang kau inginkan sebenarnya, JESSY!!" Sungut Lenny dengan tatapan tajamnya.

Tapi bukannya menjawab, Jasper malah bangkit dan mendekati Lenny yang sedang duduk di kasur kebesarannya.

"Aku hanya melakukan apa yang menjadi tugasku, nona" jawab Jasper dengan santai kemudian keluar dari kamar itu dan berjaga di depannya.

"Kau ingin bermain denganku rupanya, Jessy" gumam Lenny sambil tersenyum kecil.

♚♚♚


Ketika sedang asik menghisap rokoknya, seseorang tiba-tiba saja masuk dan langsung duduk di sebelahnya.

"Len, are you okay?" Tanya Liam.
Liam adalah saudara laki-laki kembarnya yang lahir lima menit, lebih cepat darinya.

Lenny lupa ia belum menjelaskan tentang keluarganya. Okey, Lenny adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak laki-laki pertamanya bernama Robert. Yang kedua adalah liam dan terakhir adalah dirinya.
Ayahnya adalah King Peter dan Ibunya adalah Queen Sarah.

Lenny sadar tidak ada orang yang begitu dekat dengannya selain Liam. Tetapi meskipun mereka kembar, mereka tentu saja memiliki kebiasaan yang berbeda jauh.

Ibunya, Queen Sarah adalah orang yang menyebalkan menurut Lenny. Ia tahu, ia tidak pantas berkata begitu, tapi inilah kenyataan nya.

Ibunya selalu mengatakan bahwa kelakuannya sangat tidak mencerminkan seorang Putri Kerajaan dan tentu saja ia sangat sangat sadar.

Ia hanya tidak suka ketika ia harus menuruti perintah Ibunya sedangkan Ibunya bahkan tidak pernah ada saat kondisi terburuknya sekalipun. Dan ia tidak ingin mengingat semua itu lagi.

Jadi ketika Sarah memandang rendah padanya, ia tidak akan ambil pusing. Karena menurut Sarah, kekuasaan dan kekayaan adalah hal yang paling pertama dan utama.

"I'm okay, Liam" jawab Lenny sambil tersenyum riang.

"I'm here with you Len, jangan pikirkan apapun tentang Mom, dia hanya sayang pada uangnya, dan mungkin kekasih-kekasih gelapnya" canda Liam.

"Yes Liam, aku setuju dengan yang satu itu. So, now, ada apa kau menemuiku?"

"Hanya ingin mengecekmu, karna kau tidak ikut makan malam dan tidak keluar kamar seharian ini" Jawab Liam

"Uuh, my brother trying to be so sweet, are you?" Lenny memeluk leher kembarannya itu dan mencoel pipinya seolah menggoda Liam.

"Tapi, apakah kau melihat pengawal yang berjaga depan kamarku, Liam?

"Ya, tentu saja. Ada apa dengannya? Kau tidak membuatnya kesal kan? Atau kau mengancamnya?"

Lenny mengambil rokok yang tadi sempat ditaruhnya dan menghisapnya kembali. Ia kembali menerawang sambil menghembuskan nafas berat.

"Sepertinya aku terkena karma Liam"

Liam yang duduk di sebelahnya menatap dengan bingung.

"Apa maksudmu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Royals Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang