Jefrin
Kata orang, enggak tau siapa, pokoknya kata orang, kalau lo tetep stuck di satu titik dan enggak coba buat untuk ngebuat titik lainnya, hidup lo enggak akan berkembang, enggak akan ada pola baru untuk ngebentuk hidup lo yang lebih baik. Tapi bukan berarti hidup lo yang sekarang enggak pantes untuk lo. Lo itu posisinya sebagai CEO sebuah perusahaan, lo bisa membuat keputusan apa aja. Tapi inget, semua keputusan lo akan ada efeknya untuk perusahaan dan orang yang bekerja di perusahaan lo. Sama kayak hidup lo. Ketika lo memilih sesuatu dalam hidup lo, efeknya enggak hanya lo yang merasakan, tapi orang-orang di sekitar lo juga akan kena dampaknya.
Dan orang yang bilang kayak gitu adalah Ana.
Kadang gue masih suka kaget sendiri kalau tiba-tiba mulut Ana ngeluarin kalimat yang enggak gue sangka akan keluar dari seorang Ana.
Seorang Ana, ya?
Bukan berarti dia enggak pantas untuk mengatakan hal-hal semacam itu, cuman.. apaya? Gue yang lebih dari satu tahun kenal dia, masih suka dibuat kagum sama perkataan dan tingkah lakunya.
Seorang Ana...
Yang punya kebiasan sama kayak gue, sleep talking, bahkan bisa ngeluarin kalimat mengejutkan pas lagi tidur. Terbukti saat gue lagi video callan sama dia beberapa bulan lalu sampai dia tidur di hadapan kayar laptopnya, dia ngomong dengan bahasa Indo dan Inggris dalam tidurnya yang lagi-lagi buat gue kaget. Because that was the first time I saw her like that.
"Gue kan pengen sukses untuk ngebuktiin ke diri gue sendiri kalau gue bisa."
"Fuck."
"I just want to make myself proud of me."
Kira-kira begitu ucapan yang dia keluarin saat lagi tidur. Marah-marah isinya kebanyakan. Gila ya? Tidur aja masih bisa marah-marah.
"I just want to make myself proud of me."
Kalimat yang gue akuin memang menjadi salah satu faktor gue mau berusaha untuk wujudin apa yang gue mau. Karena gue mau banggain diri gue sendiri, gue mau buktiin ke diri sendiri kalau gue bisa.
Ana and her amazing words yang enggak akan pernah berhenti buat gue terkagum-kagum.
Ting!
Gue mengambil ponsel yang udah gue anggurin beberapa jam karena harus menyelesaikan pekerjaan yang sengaja gue bawa pulang. Mendapati satu notifikasi dari aplikasi berwarna hijau.
Mia Julia: Dasar bucin
Gue menggeleng-gelengkan kepala membaca satu pesan dari Mia.
Jef Prasaja: Kali ini apalagi?
Mia Julia: She is wearing your gembel hoodie
She is wearing my hoodie. Kalimat yang mampu buat gue enggak bisa nahan senyum gue. Enggak butuh penjelasan Mia untuk siapa she yang dia maksud ditujukan.
Mia Julia: Jakarta is hella hot but dumb.. she really wearing your big hoodie
Jef Prasaja: Elo yang dumb
KAMU SEDANG MEMBACA
Space For Two
FanfictionKenalan sama perempuan yang tinggal jauh, jauh banget bahkan, adalah salah satu hal yang enggak pernah Jef bayangkan sebelumnya. Awalnya hanya sekedar ngobrol. Jef pikir hanya akan sekedar berputar dikata 'ngobrol', tanpa pernah menyangka kalau akhi...