Vier

246 52 9
                                    

Dirana

"Gimana harinya?"

Satu pertanyaan yang punya 'banyak pertanyaan' lagi di dalamnya.

Gimana harinya?

14 bulan bukan waktu yang sebentar untuk gue cukup mengenal seseorang dengan baik. Jefrin. Ketika Jefrin menanyakan pertanyaan itu ke gue, berarti ada banyak hal yang ia ingin tau.

Gimana harinya?

Satu pertanyaan. Tapi gue bisa mendengar rentetan pertanyaan lain yang bahkan enggak keluar dari mulut Jef, tapi gue bisa rasakan.

Gimana harinya?

Cowok bertubuh kurus yang hanya mengenakan kaos oblong dengan rambut yang berantakan di layar laptop gue ini bukan hanya sekedar ingin tau gimana hari gue berjalan dengan baik atau enggak, tapi dia ingin tau lebih dari itu.

Percaya enggak? Gue bahkan pernah nangis hanya karena pertanyaan 'gimana harinya?' yang dilontarkan Jef.

Nangis karena saat itu hari gue benar-benar kacau dan berantakan. Gue bangun kesiangan, di rumah enggak ada orang, mobil di bengkel, hp gue error yang mengharuskan gue harus naik angkutan umum dan berjalan ke pintu kompleks yang lumayan jauh dari rumah gue, gue keujanan, kelas di cancel, ketumpahan kopi, jatuh kesandung, dimarahin ibu-ibu karena gue enggak sengaja menyenggol anaknya yang lagi lari-larian di pinggir jalan raya. What a super bad day..

Dan setibanya di rumah saat itu, dengan keadaan baju gue setengah basah, rumah masih keadaan sepi, Jef nelfon gue.

"Gimana harinya?" tanya dia.

Gue enggak mengeluarkan jawaban apapun, tapi suara tangis gue cukup untuk ngebuat dia mengerti seberapa buruk hari gue.

"Gapapa, nangis aja." katanya saat itu.

Dan saat sekarang Jef melontarkan pertanyaan yang sama, "Gimana harinya?" sambil tersenyum sumringah karena dia tau hari gue berjalan dengan baik.

"Gue dikasih kejutan semalem sama temen-temen gue, tapi diceplokin jam 1 malem!"

Jef tertawa sampai matanya menyipit dan wajahnya merah ketika gue menceritakan bagaimana akhirnya gue diseret ke luar rumah dan dilemparin tepung disusul bahan-bahan lainnya.

Yes, today is my birthday!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yes, today is my birthday!

"Gue makan enak hari ini, Mamah masak rajungan banyak."

"Rajungan? Apaan tuh?" tanyanya.

Gue tersenyum simpul, "Sejenis kepiting gitu, tapi bukan kepiting."

Jef mengangguk-anggukan kepalanya, "Lanjut."

Dan gue menceritakan seluruh hal yang gue alami hari ini dan juga semua rasa bahagia yang gue rasakan, membuat Jef entah gimana terus-terusan tersenyum seakan dia juga merasakan hal yang sama.

"Tapi enggak ada elo." ucap gue akhirnya.

Jef tetap mempertahankan senyum di bibirnya, "Tiup lilin dulu." dan kemudian dia mengarahkan sekotak es krim yang di atasnya terdapat beberapa lilin ke depan kamera laptopnya, "Make a wish." tambahnya.

Gue enggak memejamkan mata untuk membuat suatu permohonan, tapi menatap wajahnya dari layar laptop gue.

Gue tersenyum, dan meniup layar laptop gue seakan-akan gue meniup lilin yang Jef siapkan untuk gue, dia meniup lilinnya hingga mati sebagai gantinya.

"Selamat ulang tahun, Ana."

***

Note:
short update! hehehehe.
Mau berterimakasih untuk yang udah baca, vote, dan komen. it means so much!❤️

Space For TwoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang