Aku tidak bisa menuntut matahari untuk tetap ada bersinar di malam hari sama seperti menuntut mu untuk selalu ada.
🌹🌹🌹
"Aletta cepat sarapannya jangan nonton TV aja, itu pacar kamu nungguin" ucap Fermanda.
"Hahh pacar? Aku ngga punya pacar Bun"
"Cepetan jangan banyak alasan dia udah nunggu kamu tuh"
"Jangan jangan Arkan lagi, ohh iyaa gue lupa" batinnya
"Okeyy Bun" ucapnya lalu lari meninggalkan bundanya.
"Sorry telat gue lupa kalo lu jemput gue hehe" ucapnya.
"Hmm"
"Ehh pacarnya Aletta ya" ucap Fermanda.
"Ishhh apaan sih Bun dia kan cuman temen aku" jawabnya dengan cepat karena dia sangat malu dengan ucapan Bunda nya tadi.
"Soon kok Tante, doain aja" ucapnya dengan santai yang membuat mata Aletta membelalakan kaget tidak percaya.
"Apaan sih Lo" ucapnya dengan salah tingkah.
"Yaudah deh tan saya sama Aletta berangkat dulu" ujarnya lalu pergi meninggalkan Fermanda.
Diperjalanan tidak ada yang berbicara mereka pun menciptakan suasana hening yang terbalut memikirkan sesuatu masing-masing. Arkan hanya melirik sekilas Aletta dari kaca spion yang melihat Aletta menyukai udara segar di pagi hari.
Akhirnya Arkan dan Aletta sudah sampai di sekolah tapi ketika mereka berjalan melewati koridor kelas lain begitu sepi karena mereka berangkat terlalu pagi.
"Thx yaa udah jemput gue" ucapnya dengan wajah senang dan tidak lupa dengan senyumnya yang begitu menggemaskan.
"Hm oke, nanti ke kantin bareng gue"
"Gak usah gue sama sahabat kok"
"Gue ngga peduli, pokonya Lo harus bareng gue" ucapnya dengan wajah datarnya dan mengucapkan dengan penegasan.
"Yaudah oke"
***
"Al ke kantin yuk" ajak Resya."Hmm ngga deh"
"Ehm ohh jadi Aletta udah punya pacar toh" ujar Rora yang seru mengerjainya.
"Hmm" Arkan berdehem yang memecahkan suasana.
"Azekkk Aletta kapan tuh jadian?" Ucap kedua sahabatnya yang selalu menggoda Aletta.
"Ahhh apaan sih, yaudah yuk Ar jalan" ucapnya dengan cepat sambil menutupi wajahnya yang sedang blushing.
Setelah mereka sampai di kantin, Aletta hanya duduk dan sambil tersenyum simpul.
"Lo mau mesen apa, biar gue pesenin" tanya Arkan dengan raut wajahnya yang datar dan mengesankan.
"Hmm gue es jeruk sama bakso aja deh, nih uangnya" jawabnya dengan wajah senang. Arkan hanya pergi dan tidak mengambil uangnya, Aletta hanya terdiam dan mengerutkan keningnya.
"Nihh makan" ucap Arkan yang mengagetkan Aletta sedang memikirkan sesuatu.
"Oh iya makasih ya, nih uangnya" sahutnya.
"Gak usah, gue yang bayar"
"Ngga deh, ngga enak gue ama lo"
"Gue ngga penerima penolakan!" ucapnya dengan sedikit penekan di setiap katanya.
Arkan tidak makan sedikit pun dan hanya bermain hpnya. "Lo ngga makan?" Tanyanya Aletta dengan wajah bingung.
"Ngga laper gue" ucapnya sambil fokus ke arah hpnya.
"Ohh" ucapnya lalu melanjutkan makannya. Arkan hanya melirik sekilas ke Aletta ntah kenapa Arkan deg degan.
"Nanti pulang sekolah gue yang anterin Lo" ucapnya tanpa melirik Aletta sedikit pun.
"Yaudah okey" jawabnya.
Kring kringg kringgggg
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan para siswa siswi bersiap siap untuk pulang."Ciee Aletta pangeran kuda Lo udah nunggu tuh" ucap Rora dengan nada jahilnya.
"Ishh apaan sih Lo" jawabnya dengan memalingkan wajahnya karena pipinya sedang merah merona. Dan Aletta segera pergi menuju Arkan yang sedari tadi menunggunya dengan wajah datarnya.
"Udah?" Tanyanya Arkan yang membuat Aletta kebingungan.
"Udah apa?" Tanyanya dengan wajah polosnya.
"Udah selesai ngobrol sama sahabat Lo?"
"Hmm udah yuk pulang gue udah laper banget nih" ujarnya sambil menepuk perutnya yang sudah keroncongan.
Seperti biasa banyak para siswi yang berkomentar pedas pada Aletta dan Aletta hanya tidak menanggapinya. Dan Arkan pun gitu banyak perempuan yang mendekati tapi ia bersikap dingin pada semua perempuan kecuali Aletta, Aletta pun bingung kenapa Arkan dekat padanya?
Aletta dan Arkan hanya terdiam dan menikmati keindahan alam disore hari terlihat sunset yang begitu indah dan angin segar yang membuat Aletta tersenyum lebar, Arkan hanya terdiam dan melirik sekilas ke kaca spion.
"Ar kok lo ke sini sih?" Tanyanya dengan raut wajah kebingungan tapi Arkan hanya terdiam dengan wajahnya yang datar.
"Gue laper, Lo juga laper kan" ucapnya lalu pergi dan duduk di bangku yang sudah disediakan.
"Hmm iya sih" ujarnya yang membuat Aletta tersenyum bahagia walaupun sederhana ada orang yang peduli dengannya.
"Pak mie ayam nya 2 ya sama teh manis hangat nya 2" ucapnya.
"Gue maunya es teh nya dingin :( " ucapnya dengan wajah cemberut.
"Ini udah sore, ngga baik minum es mulu"
"Tapikan gue ngga suka" rengeknya yang membuat Arkan mengacak rambut nya yang sedang frustasi.
"Ini udah sore Ale lo ngga boleh minum dingin" ucapnya dengan penuh penegasan.
"Yaudah deh" ucapnya dengan wajah cemberut dan sedikit kesal.
"Nih dek pesenannya, selamat menikmati" ucap seorang penjual yang sedang menaruh 2 mangkok mie ayam dan 2 gelas air teh hangat.
"Makasih ya pak" ucap mereka berdua.
"Iya sama-sama"
"Ar gue boleh nanya sesuatu ngga?" Tanyakan dengan penuh berharap agar Arkan menjawabnya.
"Nanya apa?" Jawabnya yang hanya terdiam dan mengerutkan keningnya.
"Kok lo bisa deket sama gue? Jelas² gue musuh Lo" ucapnya dengan wajah serius.
.
.
.
Okey segitu dulu yaa😂😋
Vote dong sama komentar :( jangan jadi pembaca gelap :"Karena aku butuh vote dan kritik saran nya.
Makasih yang udah mau baca ❤
kalo ada typo tolong kasih tau ya 😊
Makasih sekali lagi.
See you 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTA
Teen FictionSiapa yang tidak kenal dengan Arkan Manuella Fernan cowok dingin ketus bahkan bisa mengalahkan dingin nya Kutub Utara, si ketua OSIS di SMA Garuda yang hampir banyak semua perempuan menyukainya. Arkan yang berekspresi datar, dingin, disiplin, pintar...