Part 2

351 30 10
                                    

Apakah hatimu selalu dingin dalam setiap keadaan maupun semua orang? kalau begitu apa alasannya?

🌹🌹🌹


-Di kelas (free class)

"Ehh Res, si Rora mana?" Ucap Aletta sambil melihat lihat kesudut kelas.

"Ohh Rora lagi dikamar mandi barusan." katanya.

"Ohhh." ucapnya sambil mengangguk ngangguk.

"Hmm iyaa."

"Ehh Res kan tadi gue ngga sengaja tuh nabrak or-" ucap Aletta

"Hahhh seriusan? siapaaa?" Jawabnya sampai memotong pembicaraan Aletta.

"Ishhh lo mah kebiasaan banget gue belom selesai ngomong dipotong!" Gerutunya.

"Ehh iya iya maaf, yaudah lanjut gih." ucapnya sambil cengengesan.

"Iya tuh, gue ngga sengaja nabrak orang, orangnya cowok, tinggi, putih terus gue kan ngga sengaja nabrak ehh dianya malah ngebentak gue, ya gue takut lah orang serem banget kaya lagi singa kelaparan." ucapnya dengan panjang lebar.

"Demi apa lo jangan-jangan Arkan?" ucapnya terburu buru.

"Arkan?" ucapnya sambil mengernyitkan keningnya.

"Iyaa masa ngga tau sih lo, dia tuh kelas 11 IPA 1 anak paling jenius di SMA Garuda dan dia kan juga ketua kelas sekaligus ketua OSIS." ucapnya dengan panjang lebar sekaligus heboh.

"Ohh iya iya gue tau." ucapnya.

"Woyy ngomongin apaan lo pada? Serius amat jangan jangan ngomongin gue lagi nih hmm." pekiknya si Rora tiba tiba datang ke kelas.

"Idihhh ogah banget gue ngomongin lo, gr banget si lo" ucap Resya dengan teriak.

"Hahaha kirain."

"Ohh iya Al lo dipanggil tuh sama Pak Eko, suruh keruangan guru." ucap Rora.

"Kenapa lagi sihh perasaan gue ngga ada salah ama Pak Eko."

"Ngga tau tuh, dia ngga bilang ke gue."

"Ohh yaudah gue kesono dah." ucapnya dengan males.

🌹🌹🌹


~Diruangan guru

Tok tok tok....
Clekk, pintu ruangan guru terbuka.

"Aletta ada apa kesini?" tanya seorang guru.

"Ehh iya Bu katanya saya dipanggil sama Pak Eko." ucapnya.

"Oh yaudah." jawabnya

"Aletta bisa bantuin bapak nggak?" Ucap guru yaitu Pak Eko.

"Hmm insyaallah bisa pak." ucapnya dengan nada ngga yakin.

"Tolongin kasih buku fisika ini ke Arkan ya." ucapnya.

"Arkan? Arkan mana pak?"

"Kelas 11 IPA 1." ucapnya.

"Yahh Pak, kok dia sih kenapa ngga yang lain aja pak, kan saya kelas 11 IPA 2?" Bukan ngga mau Aletta mengantarkan karena dia takut setelah dia nabrak cowok itu.

"Lohh kenapa? Aletta ngga mau bantuin bapak?" Ucapnya dengan nada bingung.

"Hmmm bukan begitu Pak, hmmm yaudahh deh saya anterin." ucapnya dengan sedikit kesal.

"Oh yaudah bagus dah, makasih ya Aletta..."

"Hmm iya iya pak." ucapnya sedikit ketus.

Saat ia hendak pergi ke kelas lain untuk mencari Arkan. Terlihat punggung Arkan yang hampir menjauh buru-buru Aletta mengejarnya dan menarik lengannya hingga berbalik kebelakang dan segera menepisnya.

"BISA NGGA SIH NGGA USAH SENTUH!!" Ucapnya dengan dingin dan datar.

Aletta memberanikan diri untuk menatap lebih jelas wajah Arkan.

"Ganteng." Batinnya.

"Inii gue cuman mau kasih buku ini ke lo gak lebih!!" ucap Aletta dengan kesal.

Buku tersebut sudah diterima oleh pemiliknya dan segera pergi bersama kedua sahabatnya. Ntah apa yang membuat Arkan dingin kepadanya.

"NGGA USAH SOK DEHH LO SAMA CEWEK, KETOS AJA BELAGU!!!" Ucap Aletta dengan suara lantangnya dan hampir semua kelas melihatnya.

"LO KIRA GUA TAKUT SAMA COWOK KAYA LO?! MUSTAHIL!!! NGAPAIN JUGA GUA TAKUT SAMA COWOK YANG SOK, INGET TUH KATA KATA GUE, PIKIRIN BAIK BAIK!!!" Ucapnya yang pasti bakal kedengarannya Arkan dan kedua sahabatnya. Tanpa ba bi bu Aletta langsung pergi dengan muka yang marah dan kesal.

Arkan yang dibuat geram dengan Aletta, ia semakin benci pada Aletta, yang hanyalah cewek biasa yang tidak menaati peraturan.

"Sayangnya lo cewek, kalo cowok udah gua abisin lo." batinnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hmm okey segitu dulu 😌
Kalo ada typo tolong kasih tau ya...
Sebelum baca follow dulu ya:)
Jangan lupa vote dan komen biar semangat hehe.

Makasih yang udah mau baca 😆

See you🌹

ALETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang