Cinta tumbuh dari memberi, cinta yang kita berikan adalah cinta yang kita simpan. Satu-satunya cara untuk mempertahankan cinta adalah dengan memberikannya.
🌹🌹🌹
Pagi ini, Aletta sudah bersiap lengkap dengan seragamnya dia menuruni tangga dan berjalan ke arah meja makan.
"Pagi Bun, bi, bang. Loh ayah mana Bun?"
"Pagi juga sayang. Ayo sini sarapan dulu, ayah udah berangkat tadi pagi soalnya buru-buru ada meeting." Mendengar ucapan Fermanda, Aletta hanya ber-oh ria.
"Pagi juga Aletta." Ucap Aldi yang tiba-tiba menyahut dan tersenyum manis.
"Pagi juga non Aletta." lanjutnya yang sedari tadi sedang menaruh sarapan di meja makan.
Aletta duduk di samping abangnya dan mengambil roti yang sudah dibuatkan bundanya. Aletta mengambil tempat makan dan menaruh dua roti yang berisi selai strawberry.
"Loh kamu ngga makan rotinya?" Tanya Fermanda.
"Aku makan disekolah aja Bun."
"Ohh tumben kamu mau bawa bekal."
"Hehehe lagi pengen." Jawabnya seadanya.
"Ayo bang cepetan nanti gue telat." Ucap Aletta sambil menaruh tempat makan di tasnya.
"Yailah baru jam enam kurang." Jawabnya.
"Ah ayok bang."
"Iya iya sabar elah."
Hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk mereka sarapan. Dan setelah itu Aldi pamit untuk mengantarkan Aletta kesekolah menggunakan mobil.
Dibutuhkan waktu sekitar lima belas menit dari rumah Aletta sampai ke SMA Garuda.
"Bang gue masuk dulu ya, makasih yaa udah nganterin gue." Ucapnya sambil keluar dari mobil.
"Yoi sama-sama." Balasnya sambil tersenyum.
"Nanti mau gue jemput gak?" Sambungnya.
"Hmm ngga usah deh gue bareng temen soalnya." Jawabnya.
"Ohh oke deh, gue jalan ya" ucapnya lalu pergi meninggalkan Aletta.
***
Aletta memasuki kelasnya ia duduk dan melirik samping kanannya, dan ternyata Resya sedang asyik bermain game di ponselnya sampai Resya tidak menyadari kedatangan Aletta.
"Yailahh dikit lagi menang." gumam Resya, lalu ia menoleh samping dan sempat terkejut. "Al? Lo dari kapan udah duduk?"
"Hm mungkin sejak lima menit yang lalu, lo aja yang asyik maen game."
"Hehe sorry gue jadi kacangin lo nih."
"Iya gak papa."
Bel istirahat berbunyi banyak yang berhamburan ke kantin dan ada juga yang membawa bekal.
Aletta membawa bekal untuk Arkan ia sengaja membawanya untuk permohonan maafnya.
"Al gue duluan ya." Ucap Resya dan Rora.
"Iya duluan gih." Balasnya.
Ntah kenapa Arkan tidak menjemputnya untuk ke kantin bareng? Apa dia marah? Itulah perasaan Aletta saat ini.
"Ah iya gue samperin aja." Gumamnya dan menuju ke kelas Arkan dengan membawa kotak makan.
Tiba-tiba ada yang sengaja menabrak Aletta sehingga kotak makan nya jatuh bahkan rotinya pun terjatuh ke lantai.
"Eh lo jalan yang bener dong!" Bentak seorang yang sengaja menabrak Aletta.
"Apaan sih lo nya aja sengaja!" Ucap Aletta sambil mehentak kakinya.
"Lo tuh jadi adik kelas songong banget."
"Helloo lo nya aja yang duluan."
"Liat nih kotak makan gue ampe jatuh, gantiin ngga roti guee!!" Sambungnya.
"Iwhh ngapain amat gue gantiin, dan satu lagi lo ngga boleh deket sama Arkan." Ucapnya.
"Heh gue tanya, emang lo siapa nya Arkan? Babu nya yaa haha."
"Lo belom tau siapa gue!" ucap dengan nada sombong.
"Emang lo siapa?" Tanyanya dan sambil melihat name tag dibajunya yang bernama Angela Corolla.
"Ohh nama lo Angela kolor." Sambungan sambil tersenyum jahil.
"Hehh apa-apaan lo! Nama gue tuh Angela Corolla bukan kolor."
"Ya suka-suka gue dong mau manggil lo apa."
"Gak! Jangan manggil gue kolor!"
"Emang gua peduli iwhh." Ucapnya dengan malas lalu pergi menuju ke kelas Arkan.
Tapi tiba-tiba Aletta terjatuh ke lantai karena ada yang menyelengkatnya dari belakang ketika Aletta berjalan.
"Awhhh."
"Makanya jalan tuh pake mata jangan pake dengkul." Ucap Angela dengan senyuman miringnya.
"Bego lo yaa!" Ucap Aletta tak mau kalah.
"Hehh yang bego tuh lo bukan gue!" Jawab Angela.
"Yang bener tuh jalan pake kaki, liat pake mata."
"Dasar bego!" Sambungnya.
"Jangan ngatain gue bego! Liat gue bakal balas lo lebih kejam."
"Haha diri aja ngga bisa, gue bakal balam dendam awas aja Lo!" Sambungnya dengan nada khas sombongnya dan pergi meninggalkan Aletta.
Angela tidak lupa menginjak tangan Aletta dengan sangat kencang bahkan sampai memar di punggung tangannya. "Hahaha rasain lo!"
"Ahh sakit banget lagi." Gumam Aletta yang matanya sedang berkaca-kaca tapi Aletta langsung mengelapnya dengan kasar.
"arghh hp gue ditas lagi." Sambungnya.
Aletta sedang berusaha berdiri sendiri walaupun dengkulnya sedikit darah dan memar.
"Pokonya gue harus bisa! Semangat Al." Ucap Aletta dengan penuh semangat.
Aletta tetap mencobanya dan tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang, Aletta pun kaget.
"Lo gak papa? sini gue bantu." Ucap seseorang yang tadi menepuk pundak Aletta.
Aletta pun membalik badannya agar bisa melihat yang tadi menepuk pundaknya.
"Lo?" Ucap Aletta dengan kaget dan membelalakkan matanya tidak percaya.
🌹🌹🌹
Huaaaaa akhirnya update juga 😂😂😂 sekian lama gw ngga update🙇🙆
Aduhhh ceritanya digantungin yaa hehe maaf yaa😚
Hehehe sorry agak pendek soalnya lagi ngga mood:(
Gw bakal jarang up nihh:( soalnya gua Senin depan udah masuk sekolah:) jadi pasti jarang banget up:(
Maaf yaa🙇🙇Jangan lupa vote dan komen yaa:))
Kasih tau ya kalau ada typo:)
Follow ig gua ya; inayahsyakirah
See you🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTA
Teen FictionSiapa yang tidak kenal dengan Arkan Manuella Fernan cowok dingin ketus bahkan bisa mengalahkan dingin nya Kutub Utara, si ketua OSIS di SMA Garuda yang hampir banyak semua perempuan menyukainya. Arkan yang berekspresi datar, dingin, disiplin, pintar...