The Truth Untold

3K 420 111
                                    

Hoseok terperanjat kaget begitu tangannya ditarik Taehyung lalu membawanya ke sudut ruangan.

"Hyung! Kau serius?"
Masih dengan mata membola, Taehyung menggigit ibu jarinya sembari dalam hati berdoa jika yang baru diucapkan tunangan kakaknya itu hanya dusta belaka.
Hoseok mengangguk, "Mereka memang berkencan kok. Bahkan Namjoon bilang sudah memasuki tahun kedua."
Taehyung terhenyak luar biasa, "Ta-tapi. Tapi mereka tidak cocok sebagai pasangan! Mereka seperti kembar tidak identik!"

Melihat kengototan Taehyung yang aneh, Hoseok hanya menggeleng kepala heran.
"Lalu kenapa kau bermasalah dengan hal itu? Yang berkencan kan mereka."
"Karena aku punya alasan, Hyung!"
"Ah sudahlah, simpan dulu segala ocehan anehmu. Bergegaslah, mereka sudah menunggu."
Hoseok tak peduli lagi, iapun kembali mengatur properti untuk sesi pemotretan. Meninggalkan Taehyung yang seketika  kehilangan semangat hidupnya.

Mata Taehyung kembali terarah pada pemuda Min di sana, tak henti mengagumi kecantikan yang tercetak di wajah Yoongi. Namun kegiatan memandang wajah Yoongi terhenti saat Taehyung menyadari pemuda yang tak kalah mungil dari Yoongi menatapnya tak bersahabat.

"Apa matamu itu terbuat dari pisau, heh? Kau itu lebih pantas jadi adiknya Yoongi tau!", sungut Taehyung kesal.

.

Sepuluh menit kemudian Taehyung memulai sesi pemotretan. Awalnya ia sungguh tidak berselera berdiri di belakang kamera, namun setelah beberapa kali Taehyung coba mengarahkan gaya pada sepasang kekasih di depan sana, ia mulai merasa terhibur. Kenapa? Karena apa yang dikatakan Namjoon soal mereka ternyata benar; sepasang kekasih itu sungguh terlihat canggung satu sama lain.

Padahal Taehyung hanya meminta Yoongi merangkul Jihoon, tapi butuh perdebatan kecil sampai mereka mau melakukannya. Ditambah saat Taehyung mengarahkan agar Jihoon duduk di pangkuan Yoongi, Jihoon justru memilih untuk berdiri di belakang Yoongi. Dan setelah hampir satu jam, hasil foto yang didapat tidak ada satupun yang berpose mesra. Paling bagus cuma pose keduanya duduk dengan membelakangi punggung masing-masing.

Taehyung sebisa mungkin menahan tawa gelinya. Bagaimana bisa mereka dibilang sepasang kekasih kalau berpose mesra saja tidak mau? Jangankan berpelukan atau saling menatap intim, berpegangan tangan saja mereka melakukannya dengan sangat canggung. Benar apa yang Taehyung katakan, Yoongi dan Jihoon tidak terlihat seperti sepasang kekasih. Terlebih mereka katanya sudah dua tahun bersama. Lalu apa masuk akal mereka tidak pernah bermesraan satu sama lain?

Sungguh aneh bukan main.

"Hyung, setelah melihat mereka tadi, kau masih percaya kalau mereka itu berkencan?", tanya Taehyung dengan kekehan kecil pada Hoseok, pasca klien mereka pulang lima menit lalu.
Hoseok memiringkan sedikit kepalanya, "Hmm, memang agak aneh sih. Tapi kupikir itu karena mereka baru pernah melakukannya. Karena yang kutahu baik Yoongi maupun Jihoon sama-sama tidak suka difoto."
Taehyung meneguk jus strawberrynya, "Lalu selama dua tahun apa yang mereka lakukan? Aku tidak yakin mereka benaran berkencan. Mereka mungkin sebenarnya kakak adik yang terpisah sejak bayi lalu bertemu saat dewasa?", Taehyung coba menganalisa.

"Mereka teman satu kampus, Tae. Jihoon adalah adik satu tingkat Yoongi", Namjoon menimbrung setelah dari tadi sibuk mengedit foto klien mereka yang lain. "Aku tidak tau kapan persisnya mereka memutuskan untuk berkencan, tapi sejak awal bertemu mereka memang langsung dekat."
"Kau yakin, Hyung? Mereka pasangan yang aneh."
"Justru yang aneh itu kau, Taehyung. Kenapa kau sibuk sekali mengomentari soal Yoongi dan kekasihnya sih?", Hoseok berdecak heran.
Taehyung mengerucutkan bibirnya, "Aku hanya tidak terima saja, Hyung!"
"Kenapa kau harus tidak terima?", tanya Namjoon.
"Karena aku suka pada Yoongi!"

Baik Namjoon maupun Hoseok tercengang, lalu saling pandang bingung.
"Tae? Kau.. Serius?", tanya Namjoon lagi. "Bagaimana bisa kau menyukai seseorang yang baru pernah kau temui?"
"Hyung, sebelumnya aku sudah pernah bertemu Min Yoongi. Kami bertemu di kereta dan aku merasa.. Dia pria paling menawan di dunia. Wajahnya manis sekali. Meski tatapannya tajam, tapi itu tidak mengurangi sisi manis dari dirinya, Hyung. Aaahh, jantungku berdegup kencang sekali kalau mengingat Min Yoongi."

Taehyung memegangi dadanya dengan kedua tangan. Membuat Namjoon mengernyitkan dahinya.
"Tae, seingatku kau belum pernah berkencan dengan pria."
"Aku bahkan belum pernah merasakan hal seperti ini. Baru kali ini aku merasakan jantung berdebar sejak bertemu Yoongi. Aaahh, dia terlalu indah bahkan cantiknya melebihi Miss Korea!"
"Tapi dia sudah punya kekasih, Tae. Lupakan sajalah", timpal Hoseok mengingatkan, "Hentikan sekarang atau kau makin sakit hati nantinya."
Taehyung berdecih, "Hyung, ini masalah hati, Hyung. Masalah hati!"
Hoseok merotasikan bola matanya malas.

"Tu-tunggu", Namjoon mengangkat tangannya di depan dada. "Kau.. Apa kau ini pihak bawah, eh?"

Pertanyaan Namjoon membuat Taehyung sontak mengerjapkan mata bingung.
"Pihak bawah? Maksudmu?"
Namjoon menghela napas panjang, "Tae, kau tau soal hubungan sesama kan? Seperti aku dan Hoseok, Hoseok adalah pihak bawahku. Lalu kau, kau juga--"
Dua detik kemudian Taehyung baru mengerti akan maksud Namjoon.

"Aaaahh. Itu!", Taehyung mengangguk dua kali, "Hmmm, kurasa aku adalah pihak atas. Kau tidak lihat aku begitu manly? Tapi kenapa kau bertanya Hyung? Memang apa kaitannya?"

Namjoon mendesah pelan, "Tae, kau salah jika menyukai Yoongi kalau begitu. Lupakan sajalah dia, toh dia sudah punya Jihoon."
Taehyung sontak mendelik tak senang, "Yak, kenapa begitu?"

"Yoongi itu pihak atas, Tae. Dia seorang dominan."

...

Yoongi melempar kunci mobilnya ke sembarang arah sebelum masuk ke kamarnya lalu menjerit bak orang kesetanan.

"Aaaaaaaakkkkk! Bagaimana bisaaaa?? Bagaimana iniii?!"

Yoongi mengacak rambut hitamnya frustasi. Mengingat bagaimana pertemuan keduanya dengan Taehyung satu jam lalu. Sungguh di luar dugaan sekali bahwa ia akan bertemu dengan pemuda yang sudah lancang membuatnya tak bisa tidur karena terus-terusan terbayang wajah tampan nan rupawan itu.

Iya, Yoongipun sebenarnya diam-diam menaruh hati pada Taehyung.

"Astagaaaa! Dia tampan sekaliii! Wajahnya sungguh tidak baik untuk jantungku! Aduuhh eommaaaa! Aku harus bagaimana ini?", Yoongi menjatuhkan diri ke atas tempat tidur, bergulingan dengan gelisah.
"Kenapa aku harus bertemu dia saat bersama Jihoon? Kenapa dia harus tau kalau aku sudah punya kekasih? Aaaaaakkkkhhh! Jahat sekaliiii! Kesal! Kesal! Kesaaaalll!"

Yoongi menutup wajahnya dengan bantal, lantas berteriak keras-keras, menyalurkan emosinya yang membludak.

Memorinya kembali terputar pada kejadian satu minggu lalu, di mana ia bertemu pertama kali dengan Taehyung di kereta. Saat mata mereka saling menatap, Yoongi merasakan degupan kencang dalam dadanya. Tapi demi menjaga harga dirinya, dia mati-matian menyembunyikan perasaan gugup di hadapan Taehyung dengan berpura-pura sinis. Bahkan Yoongi mendengar dengan jelas saat Taehyung menembaknya saat itu juga. Karena sebenarnya Yoongi belum menyalakan mp3 playernya dan suara bariton rendah Taehyunglah yang tertangkap di telinganya. Tentu saja Yoongi kaget bukan main, degupan di dadanya makin brutal dan nyaris tak terkontrol. Beruntung karena Taehyung bergegas pergi dari hadapannya dan duduk di bangku belakangnya.
Tapi mana Taehyung tau kalau setelah itu Yoongi nyaris berteriak malu, lengkap dengan wajah merah yang bersemu.

Sesaat Yoongi mendesah lesu, ia sedikit merasa bersalah pada Jihoon karena sikapnya seperti berkhianat. Tapi mau bagaimana jika hatinya mendadak luluh saat dihadapkan pada wajah bak pangeran milik Taehyung?

Tangan Yoongi meraih ponselnya, membuka galeri dan memandangi kembali foto Taehyung yang tertidur pulas di kereta. Iya, diam-diam Yoongi memotretnya sebelum turun di stasiun.
Bibirnya menyunggingkan senyum miris sembari diusapnya foto itu dengan ibu jarinya.

"Haahh, sayang sekali ya, Kim Taehyung."

____________________________________________

To be continued..


****




Hehehehee. Gimana? Gimana?

Singkat dulu aja ya. Mau bikin ketupat euy!

-Min Chaera-

Funny Feelings (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang