Love Virus

2.3K 338 57
                                    

Ada petuah gila mengatakan; peraturan dibuat untuk dilanggar. Begitupun dengan logika dan akal sehat, keduanya diciptakan untuk dikesampingkan.
Kim Taehyung, dengan sejuta pembelaan diri yang tertanam kokoh di hatinya, mendobrak pertahanan diri untuk terus berjalan mantap menuju seorang Min Yoongi.

Sialnya, respon menyenangkan dia terima dari pemuda manis itu. Yoongi dengan santainya mengabaikan racauan tentang kesetiaan dalam kepalanya. Afeksi Kim Taehyung sungguhlah membuat logikanya tak berfungsi barang satu kali. Terlebih pasca terkurungnya mereka berdua di elevator laknat itu, mana bisa Taehyung menjauhkan diri dari ponsel hanya untuk sekedar menanyakan kabar Yoongi. Jika sudah seperti itu, apa yang bisa dilakukan Yoongi selain menyambut dengan suka cita?

"Yoongi kau sehat?", sebuah tepukan di bahunya membuat si manis Min sontak terhenyak kaget, nyaris menjatuhkan ponsel di genggamannya.
"Aish, Chanyeol sialan! Kaget, tau!", kesal Yoongi begitu mendapati wajah sok polos rekan kerjanya, Park Chanyeol di depan mata.
"Justru aku yang kaget karena baru kali ini melihatmu senyam-senyum sambil melihat ponsel. Apa ada hal baik? Coba sini cerita padaku", Chanyeol sudah bersiap menarik kursi di sebelah Yoongi namun si mungil buru-buru menendang kursi itu.

"Urusi saja masalahmu sendiri, Park!", tukas Yoongi kemudian kembali menghadap komputernya.
Chanyeol mendengus, "Dasar pelit!"
"Ke luar dari ruanganku jika tidak ada keperluan penting. Aku malas mendengar keluhan Baekhyun, tau."
"Justru aku ke mari karena aku sedang bertengkar dengannya. Akhir-akhir ini sikapnya menyebalkan", keluh Chanyeol. "Kau tau kan bagaimana uke merajuk? Mendadak jadi lebih manja dari biasanya, memaksa keinginannya agar dituruti saat itu juga. Dan yang paling menyebalkan, disentuh sedikit saja langsung mengamuk. Aku lelah, Yoong. Aku kan ingin diperhatikan juga, bukan hanya dia saja", cerita Chanyeol lesu.

"Jika kau merasa lelah, putus saja dengannya."

Min Yoongi dengan celetukan asalnya berhasil membuat si pemuda jangkung menjatuhkan rahang.

"Kau gila?!", pekik Chanyeol.
Yoongi merotasikan bola matanya malas, "Aku masih waras, Chanie."
"Putus bukan solusi, Yoong. Kau pikir akan semudah itu, apa?"
"Mudah kok kalau kau tidak mempersulitnya", timpal Yoongi enteng, mengabaikan decakan heran Chanyeol.
"Hey, aku masih cinta Baekhyun, tau!"
Yoongi menghela napas, "Sebenarnya kau ingin mendengar saran seperti apa dariku? Sudahlah, ke luar sana!"

Chanyeol tertegun sesaat, secara seksama ia mengamati Yoongi yang belakangan ini terlihat berbeda. Bukan dari segi cara kerjanya, tapi sikapnya. Mana pernah Yoongi berlama-lama memegang ponsel jika bukan untuk keperluan kerja--apalagi ditambah dengan senyam-senyum sendiri. Sudah dua kali pula Chanyeol melihat Yoongi diantar ke kantor oleh seseorang yang ia yakini bukan Jihoon, kekasih Yoongi. Dan yang paling mengganggu Chanyeol, mendadak Yoongi lebih cerewet dari biasanya. Ia lebih mudah marah dan suka mengomel. Padahal sebelumnya Yoongi lebih suka diam jika marah dan memilih untuk menyendiri dia atas atap gedung.

Ciri-ciri khas seorang submissive pikir Chanyeol. Tapi buru-buru ia tepis anggapan konyol itu. Sekarang fokus dulu dengan percakapan yang berlangsung.

"Ya, Min Yoongi", dengan posisi berdiri, Chanyeol melipat kedua tangannya di depan dada. "Coba kau yang mengalami hal seperti aku. Apa kau bisa langsung memutuskan Jihoon begitu saja, eh?"

Mendengar nama Jihoon, seketika saja Yoongi menghentikan pekerjaannya, terpaku sesaat. Jantungnya berdesir aneh. Entah karena memang belakangan ini Jihoon sering meninggalkannya dinas ke luar kota atau karena intensitas pertemuannya dengan Taehyung menjadikannya amnesia sejenak soal status yang disandangnya. Demi apapun, Yoongi benar-benar lupa jika sudah punya Jihoon.

"Yoong, jawab aku. Memangnya kau akan semudah itu memutuskan Jihoon, eh? Ayolah, menghapus perasaan yang terlanjur dalam itu sulit. Terlebih jika kau sudah berhubungan lama dengannya."
Yoongi menggigit bibir bawahnya, membalas tatapan Chanyeol dengan takut-takut.

Funny Feelings (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang