Jadilah Kupu-Kupu yang Indah

162 8 0
                                    

Sesekali, kita memang perlu jeda untuk menghela nafas. Merekah semua cita yang sempat kita paripurnakan dalam janji, dan membawanya berlari mengitari taman-taman mimpi yang indah. Hanya ada aku, dan senja--hingga kau kembali.

Sesekali, kita tak harus mengikat diri pada jarak. Membatasi cinta hanya pada saat kita bisa bersua, tapi tidak lagi ketika satu diantara kita harus pergi mengejar cita.

Sesekali juga, kita harus coba belajar menyalurkan rasa lewat bait-bait dari gores pena. Dengan begitu, setiap senja berlalu, ada lagi kabar yang masing-masing dari kita bisa baca. Yaa, mungkin sekadar sebagai dongeng menuju lelap di malam hari.

Tak ada yang benar-benar harus disedihkan dengan jarak yang membentangkan rindu hingga melewati samudera luas antartika. Tidak. Jangan sekonyol itu menerka.

Fatimah yang begitu rekat mencipta pelangi dalam sanubari, kepergianmu membawa rindu akan semakin berlarut. Tapi tenanglah, aku tak akan menjadi lemah hanya karena rindu yang siap menusuk empat tahun lamanya. Aku, akan tetap sendiri hingga kau kembali.
Setidaknya, ada banyak hal yang masing-masing dari kita akan coba reparasi.

Tenanglah dalam langkahmu yang semakin jauh. Kau tahu? menjadi kupu-kupu yang indah harus melalui fase panjang sebuah semedi. Ulat akan terlihat indah, tapi tidak pada waktu yang kita minta. Kita akan tetap duduk bersama, meski berada pada dimensi waktu yang berbeda.

Hingga saatnya nanti tiba, aku ataupun kau sudah siap terbang bersama. Dua manusia yang pernah begitu hina dihantam kejamnya dunia, yang akhirnya dipisahkan dengan manisnya perbaikan diri. Bak kupu-kupu indah yang tak akan pernah menolak sejarah, bahwa ia pernah menjadi ulat yang menjijikkan.

Saat itu akan tiba, entah kapan. Tapi tenanglah. Empat tahun, bahkan tak kan terasa lama. Karena aku yakin, kita akan sering berjumpa dalam gores pena kala senja siap membenamkan diri.

Selamat mengabdi, sampailah kita pada pembukaan upacara-upacara rindu diakhir senja.

Jangan lupa,
selain kabar, angin juga siap membawa rindu dan doa. Kapan saja kau mau menitipnya, angin akan coba membawanya mengetuk hingga lapis langit tertinggi dari semesta.

--16:04; baristadiksi--

Catatan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang