"Jadi kau yang merencanakan semua ini?" Tanya Jaehyun dengan kilat marah pada Johnny setelah saudaranya itu menjelaskan jika ia memang merencanakan untuk mengerjai Jaehyun seperti ini. Dengan berpura-pura mau bertunangan dengan Taeyong, padahal sebenarnya Jaehyunlah yang akan ditunangkan, di kartu undangan yang disebar juga nama Jaehyun yang tertera, bukan Johnny."Hey sudah kubilang, ini bukan salahku sepenuhnya. Taeyong juga menyetujui rencanaku itu" Johnny terkekeh kecil.
Jaehyun balik menatap Taeyong yang kemudian menunduk memandangnya ketakutan "kau akan menerima hukumanmu nanti" geram Jaehyun dari sela-sela giginya.
"Wuhuu hukuman apa eh?" Tanya Johnny menggoda.
"Diamlah!" Bentak Jaehyun. "Jadi sekarang jelaskan tentang Ten itu! Tampaknya saat aku memergoki kalian tadi dia tidak sedang berakting, itu bukan termasuk rencana kalian menjebakku kan?!"
Johnny tersenyum lebar "tidak, itu tidak termasuk rencana. Dan mauku sih tidak ada yang tahu, tapi kau malah muncul"
"Ada apa antara kau dan Ten?!" Tanya Jaehyun tajam.
"Eh itu Ten!!" Seru Johnny sambil melambai ke belakang Jaehyun.
Jaehyun dapat melihat Ten dan Yuta yang sedang berjalan ke arahnya.
"Heyy selamat yaa Jaee!!" Yuta tersenyum lebar sambil menepuk pundak Jaehyun senang.
Tapi perhatian Jaehyun hanyalah tertuju pada pemuda Thailand yang sedang menundukkan kepalanya.
"Maafkan aku Jaehyun, pasti aku tadi membuatmu salah paham" kata Ten takut-takut.
"Sekarang jelaskan. Apa yang terjadi di antara kalian?!" Tanya Jaehyun tegas.
Ten dan Johnny saling lempar pandang "tidak ada" jawab Ten.
"Jangan bohong!" Bentak Jaehyun. Ten berjengit, Johnny menariknya ke sisinya.
"Hey dia berkata jujur. Kami hanya teman Jae, emm teman dekat?" Kata Johnny tak yakin.
Jaehyun memandang keduanya tajam.
"Hey hey Jae sudahlah. Daritadi kau marah-marah terus" Taeyong yang sejak tadi diam membuka suaranya "sekarang ayo temaniku aku" lalu pemuda Lee itu menarik tangan Jaehyun menjauh dari teman-teman dan saudaranya itu.
"Lepaskan!" Pemuda Jung itu berusaha menepis tangan Taeyong, yang hanya dibalas dengan cengiran.
"Bagaimana kalau aku tak mau?" Tantang Taeyong sambil menghentikan langkahnya. Mereka berdua masih berdiri cukup jauh dari area pesta, dan di sini hanya diterangi oleh lampu taman yang redup.
Jaehyun memandang tajam Taeyong, matanya seolah berusaha mengintimidasinya "kau berani melawanku sekarang?" Tanyanya dengan suara rendah.
Taeyong terkikik kecil, ia paham betul apa yang dirasakan Jaehyun sekarang, bingung, marah dan terkejut menjadi satu, tapi Taeyong tak mempermasalahkannya, ia sudah sangat bahagia bisa bertunangan dengan laki-laki yang ia cintai ini dan satu bulan lagi akan segera menikah.
"Ouww sejak kapan kau menggeram dingin padaku seperti ini Jung.Jae.Hyun?" Taeyong menekankan nama Jaehyun diakhir seolah mengejeknya.
Jaehyun tambah geram saat tidak melihat sedikitpun rasa takut di mata bulat pemuda Lee ini "kau melanggar janjimu!" Ketus Jaehyun dingin.
Taeyong mengangkat bahunya acuh "saat berjanji padamu itu kan aku berjanji akan menyukai Johnny Jung karena setahuku kau itu dia, sebenarnya kan aku mengucapkan janji itu karena aku menyukai sosokmu. Masalah nama itu tidak penting! Yang penting kepada siapa kita jatuh cinta"
KAMU SEDANG MEMBACA
What If... ◽JaeYong
FanfictionBagaiman jika kita hidup hanya menjadi bayang-bayang orang lain? sangatlah tidak mengenakkan. Tapi itulah yang harus dihadapi seorang Jung Jaehyun, menjadi pengganti dari saudara kembarnya sendiri yang sedang terbaring koma di rumah sakit... John...