"Jae, kau baik-baik saja?" tanya Yuta khawatir, karena sejak awal Yuta dan Ten sampai di rumah laki-laki itu, dia hanya diam saja dan menyuruh mereka duduk di sofa lalu ia sendiri hanya memandang kosong ke meja. Bahkan Jaehyun sepertinya lupa menawarkan minuman ke kedua temannya itu.
"Hey, baik-baik saja?" Ten mengguncang bahu Jaehyun, tapi pemuda itu hanya menoleh sekilas ke arah Ten lalu kembali melamun.
"Jaehyun! Jangan seperti ini! Kau membuat kami khawatir. Tiga hari tidak masuk sekolah, tiga hari tidak bisa dihubungi. Kau ini kenapa? Kalau ada masalah cerita pada kami" Yuta menatap Jaehyun memohon.
Ya ini sudah tiga hari sejak perintah Tuan Jung pada Jaehyun yang sangat konyol malam itu. Laki-laki bersurai cokelat itu langsung bertanya kenapa ia harus membuat Taeyong mencintai Johnny, dan ayahnya menjawab jika itu untuk kepentingan bisnis keluarga Jung, keluarga Lee dan keluarga Jung memutuskan untuk menjodohkan kedua anak mereka untuk menggabungkan kedua perusahaan besar mereka, dan mengikatnya dengan tali kekeluargaan.
Tuan Jung menjelaskan jika beberapa waktu ke depan pertunangan Johnny dan Taeyong akan dilaksanakan, dan ayahnya itu tahu kalau Johnny kurang menyukai Taeyong, jadi Tuan Jung menyuruh Jaehyun agar membuat Taeyong menyukainya, setidaknya Taeyong menyukai Johnny, maka keluarga Lee akan semakin yakin untuk menjalankan pertunangan itu.
"Jaehyun.." panggil Ten pelan.
Jaehyun pada akhirnya menoleh ke arah teman-temannya dengan pandangan sendu.
"Pernahkah kalian mengecewakan orang tua kalian?" tanya Jaehyun pelan.
Ten dan Yuta saling berpandangan, lalu mereka menyimpulkan jika Jaehyun sedang ada masalah dengan ayahnya.
"Hey tenanglah. Semua anak pasti pernah mengecewakan orang tua mereka" Ten menyoba menenangkan Jaehyun "aku contohnya. Dulu aku benar-benar berkeras ingin sekolah di Korea ketimbang di Thailand. Orang tuaku melarangnya, tapi aku tetap berkeras, sampai akhirnya aku sadar sudah mengecewakan mereka"
"Lalu apa yang kau lakukan selanjutnya?" tanya Yuta penasaran. Jaehyun juga tampak menunggu kelanjutan cerita Ten.
"Setelah kejadian itu aku benar-benar menuruti semua perintah orang tuaku, tidak ada satupun yang aku lawan, aku benar-benar jadi anak baik mulai saat itu. Dan yeah mereka memaafkanku" sambung Ten.
"Aku juga punya cerita yang seperti itu" Yuta menyahut. "Dulu aku sangat menyukai sepak bola, dan hampir setiap hari hanya mengikuti kegiatan sepak bola di sekolahku. Tapi kedua orang tuaku benar-benar tidak menyukai itu, mereka menyuruhku les vocal, dance dan yang berhubungan dengan seni. Aku tidak suka tentu saja, sampai kabur dari rumah sekitar seminggu. Hingga pada akhirnya aku sadar aku sudah mengecewakan mereka"
"Lalu kau pulang dan minta maaf?" Tebak Ten.
Yuta menggeleng "tidak langsung seperti itu. Aku mengambil kelas seni di sekolahku tanpa sepengetahuan orang tuaku. Dan ternyata aku cukup berbakat dalam bidang seni, dalam waktu seminggu banyak pujian yang diberikan guru dan teman-temanku, hingga orang tuaku mengetahui prestasiku di sekolah lewat kepala sekolah. Mereka langsung mencariku dan memelukku erat sambil berterima kasih padaku"
"Kau dengarkan cerita kami Jaehyun? Semua pasti pernah membuat orang tua kecewa" Ten mengelus pundak Jaehyun.
Jaehyun terdiam, ia tahu masalahnya ini sangat beda dengan yang dialami teman-temannya. Ia dulu membuat ayahnya kecewa dengan memilih sekolah di bidang seni ketimbang bisnis. Dan dia pergi dari rumah, tidak seminggu seperti Yuta, tapi hampir bertahun-tahun. Sekarang bisa dibilang saatnya Jaehyun menebus kesalahannya itu dengan menjalankan perintah Tuan Jung.
Tapi.. Dia tak akan mendapat maaf ataupun pelukan erat dari ayahnya seperti Yuta dan Ten. Dan masalahnya kali ini, adalah ia harus membuat seorang Lee Taeyong mencintai saudara kembarnya sendiri. Lee Taeyong, orang yang ia cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If... ◽JaeYong
FanficBagaiman jika kita hidup hanya menjadi bayang-bayang orang lain? sangatlah tidak mengenakkan. Tapi itulah yang harus dihadapi seorang Jung Jaehyun, menjadi pengganti dari saudara kembarnya sendiri yang sedang terbaring koma di rumah sakit... John...