Pagi yang cerah membuat gadis manis nan lucu semangat untuk memulai aktivitas hari ini.
Apalagi hari ini adalah hari pertama nya menginjakkan kaki di Sekolah Menengah Atas (SMA), lebih tepatnya lagi hari pertama MOS (Masa Orientasi Siswa).
Dia Dilara, gadis yang menjadi salah satu siswi sorotan di sekolahnya.
Dilara dan Dinda (sahabat nya) bersama-sama memasuki area sekolah dengan senyuman yang membuat siswa-siswi yang berlalu lalang memandanginya dengan berbagai macam tatapan.Ada yang sinis, ada yang memandang dengan tatapan aneh, dan ada yang membalas senyum mereka dengan senyuman manis pula. Dan itu yg membuat mereka jadi tambah semangat dan percaya diri.
Nuriyah magfiratul fara ramadhani biasa dipanggil Dilara. Nama panggilan yang sangat jauh dari nama lengkap nya. Dia seorang siswi baru di SMA. Dilara yang lahir tanggal 21-12-00 sekarang usianya 16 tahun, dia berasal dari keluarga Bapak Rahim dan Ibu Bunga yang sederhana.
Dilara bertubuh mungil memiliki tinggi badan 154 cm yang membuat Dilara selalu di sebut-sebut sebagai anak SD oleh teman-teman nya.
Dilara tidak mempermasalahkan hal tersebut dimana teman-temannya menganggap dirinya itu seperti anak SD. Toh, memang benar dia kayak anak SD. Dilara memiliki kulit putih, alis agak tebal, dan kelebihan pipi sehingga membuat hidung nya terlihat lumayan minimalis. Hal ini yang membuat sebagian orang-orang jika melihat dilara, ujung ujungnya ingin mencubit pipi bakpao nya itu.
Dia juga dikenal pemalu saat berada di lingkungan baru. Tetapi sebenarnya dilara tidak seperti itu, bahkan dia juga tergolong gadis yang suka ngakak, humoris, dan terbuka jika sudah akrab dengan nya.
Dilara juga memiliki sahabat dari SMP, namanya Dinda Zalsabila. Ciri-cirinya hampir sama dengan Dilara. Sehingga orang-orang yang baru melihat nya kadang mengira bahwa mereka kem kem ba ba bar. Eh kok kayak Da’i kembar yang lagi ceramah heheh
‘’Ohya, sekedar info sekolah mereka dulu namanya SMA NEGERI 1 BAJO, tapi sekarang sudah diganti menjadi SMA NEGERI 5 LUWU. Sekolah yang berada di Sulawesi Selatan, Kabupaten LUWU itu telah menjadi sekolah populer dan idaman bagi para siswa-siswi di tempat tersebut. Okay, kembali ke laptop’’.
Setelah memasuki area sekolah, Dilara dan Dinda berjalan di koridor sekolah mencari ruang gugusnya, dengan melihat kertas yang sudah tertempel di jendela kaca di masing-masing kelas yang ditempel oleh seniornya.
Tidak memerlukan waktu yang lama bagi mereka berdua. Merekapun sudah menemukan ruang gugusnya masing-masing. Dan ternyata, Dinda berada di gugus 1 dan Dilara terlempar ke gugus 8. Dilara sangat sedih dengan hal tersebut karena tidak bisa bersama sahabatnya. Apalagi di dalam gugus 8 tidak ada yang Dilara kenali sama sekali dan dia merasa asing sendiri.
Dilara memberanikan diri untuk memasuki ruang kelas tersebut dengan kepala menunduk dan wajah yang tadinya penuh dengan senyuman, sekarang telah memudar begitu saja. Dia mengambil bangku kedua bertepatan di samping jendela. Banyak pasang mata yang mungkin sedang memperhatikan sedari dia menginjakkan kaki di ruang tersebut dan membuat moodnya semakin buruk.
Tak lama kemudian seseorang menyapanya.
"Hai", ucap gadis asing yang datang menghampiri Dilara
Dilara mendongak menatapnya dan menjawab sapaan tersebut dengan gugup." Eh, H-hai" balasnya
"Gue boleh duduk bareng lo?
".... "
Tidak ada jawaban dari dilara, ia hanya terdiam dan bingung
"Ohya, kenalin gue Tika"
sambil mengulurkan tangannya (salam perkenalan) dan melemparkan senyum manisnya ke Dilara"Mmm aku Dilara"
Dahi Tika berkerut dan membuka mulut setengah menganga"Haa..?
"Kamu kenapa? " ucapnya tak kalah bingung
" Lo aneh.. " ucap Tika tertawa pelan.
"Loh, kok aneh?"
Gadis itu tambah bingung di buatnya"Lo bicara pake aku-kamu, kek orang pacaran aja. Biasanya kan anak seumuran kita pake Lo-gue"
"ohh hehe iya" merah merona nampak muncul di kedua pipi dilara bak memakai blash on tebal wkwkw
"Yah, blush. Keknya lo orang yang gampang baper deh. Mmm tapi gapapa, kita kan cewek, jadi maklum lah mudah baper wkwkw". Ucap Tika dengan senyum sinisnya
"...." lagi-lagi tidak ada respon dari dilara
"Jadi gue boleh duduk disini gak? "
" Eh, iya boleh boleh"
Mereka berdua melanjutkan obrolannya begitu panjang bak sahabat kecil yang baru saja bertemu kembali. Kemudian mereka berdua semakin dekat dan menjadi seorang sahabatt.
*Segitu gampang nya kah dapat seorang sahabat? Hahah*
Waktu menunjukkan pukul 08:00 dan bel berbunyi panjang tandanya siswa-siswi baru SMANEL (SMANEGERI5LUWU) diharapkan agar berkumpul di lapangan untuk apel pagi dan dilanjutkan dengan membersihkan lokasi sekolah.
.
.
.(Sudah direvisi dan part selanjutnya ada alur yang berubah)
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
Sorry guys ceritanya ga jelas:v masih pemula dan ini cerita pertama aku😁 semoga kalian suka😊
Jangan lupa comment dan vote yah guys❤️
jangan lupa juga fllow
@firafara_
Follow authornya juga hehe
@nurfadilarahim21
KAMU SEDANG MEMBACA
D I L A R A
Teen Fiction(Sedang direvisi) Dan part yang sudah bertanda centang, artinya sudah direvisi:) -Ada alur yang diubah- Dilara, sicewek yang gak peka. Entah ia pura-pura gak peka, atau memang karena dirinya itu masih polos.. Dan mungkin saja Dilara memang baru per...