Sudah berbulan-bulan atau bahkan hampir setahun mereka sekolah disini. Tandanya Semester sebentar lagi akan dilaksanakan.
Hari senin setelah selesai melakukan UPB, siswa-siswi SMANEL langsung berhamburan dilapangan. Ada yang menuju ke kelas, dan ada pula yang menuju ke kantin. Karena biasanya setelah UPB guru-guru mengadakan rapat. Entah itu rapat tentang apa.
Dilara dan kedua sahabat nya itu langsung menuju ke kantin karena alasan yang sama, tidak membawa bekal. Sesampainya di kantin, seperti biasa Dinda memesan makanan dan Dilara bersama Tika yang mencari meja kosong dan duduk di sana. Tetapi Sekarang mereka tidak bertiga, karena ada seseorang yang sedari tadi mengikuti mereka.
Sebenarnya dari dulu ia selalu memperhatikan Dilara dan Tika, tapi keduanya tidak merasa diperhatikan.
Kemudian seseorang itu ikut duduk mengisi kursi kosong yang ada di samping Dilara. Sontak mata mereka bertiga menatap sosok laki-laki tersebut dengan kaget.
Bukan hanya mereka bertiga tapi seluruh siswi yang berada dalam kantin kaget dan mulai mencibir kasar mereka terutama kepada Dilara, yang saat ini duduk bersama laki-laki itu.
"Ih, siapa sih tu cewek. Kecentilan banget jadi orang" Ucap salah satu siswi yang ada di kantin itu.
"Eh, iyaa. Sok kecantikan banget tuh mereka"
"Mau-mau nya sih tuh cowok duduk bareng sama mereka, eww. Mending sama gue aja huu"
"uh, pen gue jambak tuh cewek-cewek. Apalagi dia noh, yang deket-dekat sama calon cowok gue"
Begitulah lontaran kata-kata yang terdengar di telinga Dilara dan kedua sahabat nya termasuk cowok yang ada di samping Dilara. Tapi Dilara sudah terbiasa dengan hal seperti itu, jadi dia hanya mengabaikan nya.
"Woww" kata Dinda takjub
"Gue boleh gabung ga? " tanya cowok itu
"Boleh boleh. Duduk aja lagi, toh kamu udah duduk sebelum minta izin" jawab Dilara dengan senyuman tipis
Tika memberi kode pada Dilara yang ada di hadapan nya. Kemudian berbisik
"Sopan dikit kek" ucap Tika"Udah sopan ini, aku kurang sopan bemana lagi bambank" balas Dilara pelan
"Ehm ehm Ho'oh. Kamu Silahkan duduk aja," ucap Dilara dengan senyuman yang membuatnya semakin manis dan lucu.
Kegiatan makan pun akan dimulai, ibu kantin sudah datang membawa makanan yang sudah Dinda pesan tadi sebelum bergabung duduk bersama sahabatnya.
"Lo ga makan? " tanya Tika yang ditujukan kepada cowok disamping Dilara
"Gak, gue minum aja" jawab cowok tersebut sambil memegang minuman yang sejak tadi ia genggam sebelum bergabung bersama mereka.
Setelah itu, tidak ada lagi percakapan diantara mereka berempat. Mereka sibuk dengan apa yang ada di hadapannya saat ini.
Tak lama kemudian keheningan tersebut terpecah saat Dinda membuka suara
"Eh, Kan bentar lagi mau semester tuh, gimana kalo kita ngisi waktu kosong kita dengan ngebentuk kelompok belajar. Yaah itung-itung tambahan pelajaran kita buat ngadepin Semester ini. Kan kita udah mau penaikan kelas". Ucap Dinda dengan penuh semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
D I L A R A
Teen Fiction(Sedang direvisi) Dan part yang sudah bertanda centang, artinya sudah direvisi:) -Ada alur yang diubah- Dilara, sicewek yang gak peka. Entah ia pura-pura gak peka, atau memang karena dirinya itu masih polos.. Dan mungkin saja Dilara memang baru per...