PART 10✅

102 20 3
                                    

Berbulan-bulan Dilara dan Arka selalu berkomunikasi melalui dunia mayanya. Mereka saling bertukar informasi dan sangat akrab, hingga membuat Dilara jatuh hati kepada Arka. Arka sendiri mungkin menyadari hal bahwa Dilara sudah mulai menyukainya. Dan Arka sangat bahagia dengan hal tersebut

Hingga pada perjumpaan yang kesekian kali Arka penasaran dengan sosok dilara. Dan takdir membuat mereka bertemu pada kecelakaan kecil yang dialami Dilara, kemudian mengajaknya bertemu di parkiran dan membuat Arka mendapat kesempatan untuk mengetahui tentang Dilara lebih jauh

.
.
.

"assalamu'alaikum tante, apa betul ini rumah Dilara? Ucap seorang laki-laki pada wanita paruh baya yang sedang menyiram tanaman di halaman nya.

"wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokaatuh. iya betul ini rumah nya. Kamu teman nya Dilara yah? "

"iya tan. Mmm, Dilara belum berangkat kan tante?

"iya masih ada di dalam. tante panggil dulu yah. Kamu masuk sini"

"ga usah tant. Aku tunggu depan aja"

"oh yaudahh, tante pamit ke belakang dulu, sekalian mau panggil Dilara juga"

"iya tante"

.
.
.

"Dilara.. Ada teman kamu di depan" teriak bunga, mama Dilara

"teman aku? Apa mungkin Dirgam? Atau Tika?. Tapikan aku gak ada janji sama mereka" Batin Dilara

"siapa ma?" ucap Dilara sedikit teriak karena masih di dalam kamar.

"enggak tau, mama baru liat tuh anak. Mama juga gak sempet tanyain namanya. sana aja dulu. Mama mau ke belakang"

"lah, mama baru liat? Siapa sih? Ucapnya pelan
"ah iya wait wait. Aku pake sepatu dulu" sambung Dilara kembali teriak

Sesudah memakai sepatu Dilara langsung ke depan melihat seseorang yang mamanya maksud.

Seorang laki-laki mengendarai motor gede warna hitam, mengenakan jaket hitam beserta helm berwarna hitam, persis seperti laki-laki yang waktu itu mengikuti Dilara.

"kak Arkaaaaa? " ucap Dilara kaget
"loh, kak Arka ngapain kesini? Terus, kakak tau darimana rumah ku?" sambungnya

"mau jemput lo. Dari perasaan gue yang membawa gue kesini"

"ah gak nyambung kak. Duhh, kak kamu duluan aja sana. Aku juga bawa motor kali"

"bareng gue aja. Cepatan naik"

"gak mau"

"keras kepala banget sih lo"

"emang keras kepala kak. Masa kepala lembek sih"

"bacot lo. Buruan naik, lo mau telat? Lima belas menit lagi gerbang akan di tutup"

"astagfirullah. Serius kak?

"enggak gue becanda"

"ih bikin kaget aja kak" ucap Dilara kembali santai

"woi naik cepatan gue serius bego. ntar gue telat gara-gara lo"

"Emang siapa yang suruh jemput, ish"

Perang adu mulut antara merekapun terjadi dan Pada akhirnya Dilara ikut dengan Arka, ia tidak bisa menolak permintaan Arka. Sebenarnya batin Dilara sangat bahagia sekarang.

D I L A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang