o9 - The Queen

1.7K 219 67
                                    

Nine : The Queen

CHANYEOL masuk ke dalam ruang keluarga dengan diikuti beberapa pembantu rumah tangga yang membawa banyak kantong plastik besar berisi makanan cepat saji. Ruang keluarga yang dibilang cukup luas itu sudah ditempati oleh tiga laki-laki dewasa yang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Junmyeon dan Jongin sedang bermain bilyard sementara Sehun sibuk memperhatikan Aera yang sedang bermain di taman. Kebetulan letak ruang keluarga di rumah Chanyeol berada di lantai dua dan langsung mengarah ke taman di lantai dasar. Jadi, dia bisa berkumpul bersama teman sekaligus menjaga Aera dari kejahuan.

"Soojung... anakku mengkhawatirkanmu dan aku merasa itu adalah sesuatu yang salah."

Sudah ada satu jam sejak dia mengatakan kalimat tajam itu kepada Soojung dan selama itu pula dia berhasil dibuat berpikir. Setelah dipikir kembali, apa yang dia katakan kepada Soojung itu sudah keterlaluan. Boleh saja dia tidak suka dengan interaksi antara Aera dan Soojung, tapi tak seharusnya dia mengatakan hal itu secara terang-terangan ke Soojung. Kata-katanya pasti menoreh luka baru di hati wanita itu.

Sebagai akibat dari perbuatannya, muncul secuil rasa sesal yang mengganggu hati Sehun. Dia menyesal karena telah mengucapkan kata kelewat menyakitkan hati tanpa memikirkan perasaan orang yang dia ajak bicara. Harusnya kata maaf bisa terucap dari mulutnya untuk menghilangkan rasa sesal itu namun sekali lagi egonya terlalu tinggi untuk melakukannya. Yang bisa dia lakukan hanyalah diam dan membiarkan waktu melakukan semuanya.

"Ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian."

Suara Chanyeol menginterupsi seluruh kegiatan yang dilakukan baik Junmyeon dan Jongin, juga Sehun.

"Apakah tentang rencana liburan kita di Pulau Jeju?" tebak Junmyeon bersamaan dengan tembakan tongkat permainannya pada sebuah bola berwarna merah. Bola itu berhasil menumbuk bola lain hingga masuk ke dalam lubang di salah satu sudut papan permainan.

"Bisa dikatakan seperti itu." Chanyeol mengangguk kecil sebagai respon atas tebakan Junmyeon. Pantatnya dia dudukan di sofa yang berhadapan dengan berbagai jenis makanan cepat saji yang telah ditata rapi di atas meja. "Berkumpulah!"

Makanan cepat saji seperti ayam goreng, pizza, burger, dan hotdog adalah kesukaan mereka. Rasanya tidak afdal apabila saat berkumpul tidak ditemani makanan berkalori tinggi itu.

Sehun bergabung dengan Chanyeol yang duduk di sofa. Tangannya yang bebas langsung mencomot sepotong ayam goreng yang dilumuri bumbu pedas berwarna merah. Sementara Chanyeol memilih hotdog untuk santapan pertamanya. Tak lama kemudian Junmyeon dan Jongin ikut bergabung di sofa untuk memakan makanan yang katanya tidak afdal jika tidak ada disaat mereka berkumpul santai seperti saat ini.

"Apa rencanamu?" tanya Jongin sehabis menggigit potongan pizza bertabur pepperoni dan jamur.

Bukannya terlihat senang, Chanyeol malah menghembuskan napas kasar sebelum membuka pembicaraan dengan raut yang terlihat sangat suram. "Wendy akan melahirkan tiga bulan lagi."

Junmyeon yang akan menggigit cheese burger sontak menghentikan kegiatannya. Kedua alis tebalnya langsung bertaut setelah suara Chanyeol menerobos masuk indra pendengarannya, "Jadi, maksudmu rencana kita dibatalkan begitu?"

Jika berbicara mengenai rencana liburan dengan Junmyeon, maka sudah dipastikan rencana tersebut harus terlaksana. Mereka berempat memang suka traveling tapi Junmyeon adalah yang paling mencintai kegiatan itu. Jadi, jika rencana gagal terlaksana, Junmyeon adalah orang pertama yang akan kecewa dan marah. Apalagi rencana ini berbeda dengan biasanya yang hanya melibatkan mereka berempat saja. Kali ini mereka juga melibatkan anggota keluarga mereka.

Rewrite the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang