o2 - Beautiful Lady

1.3K 215 22
                                    

Two : Beautiful Lady

ADA banyak hal yang berkecamuk di benak Sehun ketika dia menatap wajah tidur anaknya di pagi hari.

Sudah terbilang tiga puluh menit lamanya Sehun betah menatap wajah tenang Aera yang sedang tidur di sampingnya. Tangannya yang bebas terulur untuk merapikan helaian-helaian rambut yang menutupi wajah cantik anaknya itu. Banyak yang mengatakan bahwa Aera sangat mirip dengan Sehun. Jika dilihat lebih dekat semua fitur wajah dari Aera memang mirip sekali dengan milik Sehun. Mulai dari dahinya yang lebar, alisnya yang tebal dan rapi, lalu turun ke hidung mancungnya hingga bibir kecil berwarna merah. Semuanya hampir mirip dengan Sehun.

Namun ada satu fitur wajah Aera yang berbeda dengan milik Sehun, yaitu matanya yang lebar namun terkesan tajam. Meski berat untuk mengakui tapi Sehun sadar jika bagian itu mirip sekali ibu kandung Aera.

Berbicara tentang ibu kandung Aera, sedari tadi pikiran Sehun didominasi olehnya setelah dia membaca ulang suratnya. Sehun tidak pernah mendapat kabar apapun dari ibu kandung anaknya sejak kepergiannya dulu. Wanita itu seakan hilang dari bumi dengan meninggalkan tanggung jawab yang besar untuk merawat Aera. Sehun sangat marah atas kepergiannya karena bagaimana pun juga dia ingin Aera tetap tumbuh dengan kehadiran seorang ibu yang menjaga dan merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Sehun mengakui bahwa semua kejadian di masa lalu merupakan murni kesalahannya. Kejadian itu bagaikan tanjakan yang sangat curam di hidup Sehun. Dia tidak akan menghancurkan hidup dan hati seseorang jika dia tidak ditipu dan mabuk berat malam itu. Dia juga tidak akan mengacaukan hidupnya sendiri. Sehun benar-benar merasa sangat berdosa dan bersalah hingga detik ini.

Setelah kepergian ibu Aera, banyak yang menyarankan kepada Sehun untuk mencarikan Aera ibu pengganti. Awalnya Sehun mengiyakan saran teman-temannya, dia mencoba untuk mencari wanita yang pas untuk hatinya dan juga Aera. Namun seiring dengan berjalannya waktu perasaan lelah menggerogoti hatinya. Dia merasa terlalu membuang waktu untuk sekadar mencarikan Aera seorang ibu pengganti. Sehun berpikir bahwa waktu berharganya lebih baik dia gunakan untuk merawat Aera dengan baik.

Sebagai orang tua tunggal sejak Aera berumur satu tahun, Sehun sangat mengerti bagaimana susahnya menjadi seorang ibu yang merawat anaknya setiap hari. Jadi, dia mencoba semaksimal mungkin agar Aera tumbuh menjadi anak yang baik daripada sibuk mencari pasangan.

Tangan Sehun terulur lagi untuk mengusap pipi lembut anaknya. Perlahan namun pasti mata Aera terbuka karena merasakan tangan dingin mengusap-usap pipinya. Secara otomatis senyum Sehun merekah ketika dia melihat anaknya mengucek mata. "Good morning, sunshine."

"Good morning, daddy."

"Did you sleep well?"

Aera mengangguk kecil sambil tersenyum. "Of course, karena Aera tidur ditemani daddy." Gadis kecil itu memeluk erat tubuh ayahnya. Menghirup dalam-dalam bau sabun yang melekat di tubuh Sehun. "Daddy bau bunga mawar. Aera suka."

"Apa baru saja Princess Daddy menggombal?" Sehun terkikik geli. "Sejak kapan Aera bisa gombal? Siapa yang mengajarimu?"

"Uncle Chanyeol," jawab Aera dengan wajah bangganya.

"Dasar." Sehun masih terkikik, dia mengacak gemas puncak kepala Aera sebelum menciumnya.

"Daddy, i just dreamed about us," ujar Aera. Dia menatap Sehun penuh binar dengan senyum yang dapat melemahkan hati Sehun. "Us means Aera, daddy, and.... mommy."

Rewrite the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang