o5 - Mixed Feelings

1.2K 192 54
                                    

Chapter Five : Mixed Feelings

DUNIA ternyata tak sebesar yang Sehun kira selama ini.

Dihadapannya saat ini telah duduk seorang wanita yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya. Jung Soojung, wanita itu sedang makan didepannya dengan gaya anggun bak putri kerajaan seperti biasanya. Sementara di samping Soojung ada Aera yang juga makan tak kalah anggun.

Dalam hati Sehun tertawa keras. Menertawai cerita hidupnya yang menurutnya sangat lucu. Bagaimana tidak? Selama bertahun-tahun berpisah, Sehun tidak pernah sekalipun berkomunikasi dengan wanita yang duduk dihadapannya itu. Namun sekarang tiba-tiba dia muncul dan duduk disamping anaknya. Mereka bahkan terlihat sangat akrab seperti sudah saling mengenal lama.

"Bagaimana kabarmu?"

Soojung memecah keheningan dengan melontarkan sebuah pertanyaan. Dia menghentikan kegiatan makannya hanya untuk menatap Sehun yang sedang melihat keadaan di luar restoran.

Sedari tadi memang Sehun tidak ingin menatap Soojung sehingga dia terus membuang wajah ke arah lain. Jujur saja dia tidak sanggup menatap wanita itu. Menatap Soojung sama saja dengan menatap masa lalunya yang pahit.

Jika dilihat tidak banyak yang berubah pada diri Soojung. Penampilan Soojung sekarang tidak jauh berbeda dengan penampilannya dulu. Yang berubah hanyalah wajahnya yang semakin dewasa dan rambutnya yang dulu sepanjang punggung kini dipangkas jadi sepanjang bahu. Namun perbedaan itu tetap membuat luka yang dirasakan oleh Sehun kembali menganga.

Dengan helaan napas berat Sehun akhirnya menatap wanita itu tapi tidak berlangsung lama karena dia kembali membuang wajahnya kearah lain. Dia berdeham sambil melonggarkan dasinya sebelum menjawab pertanyaan Soojung.

"Bisa dilihat sendiri, aku baik-baik saja."

Soojung tersenyum mendengar jawaban Sehun walaupun ada sesuatu yang salah dengan hatinya ketika pria itu memutuskan tatapan mereka. Meski begitu dia mencoba sebaik mungkin untuk mengatur ekspresinya agar tidak kentara kalau dia kecewa dengan tindakan Sehun itu. Matanya pun beralih menatap Aera yang sedang menikmati makanannya dalam diam.

"Lalu bagaimana dengan... anakmu?"

Sehun terdiam. Mendengar Soojung memanggil Aera dengan sebutan anakmu membuat hati Sehun terasa perih. Lukanya yang kembali menganga lebar seolah ditaburi garam oleh Soojung. Seharusnya semua tidak seperti ini. Seharusnya Soojung tidak memanggil Aera dengan sebutan anakmu. Untuk kesekian kalinya dia kembali mengutuk kejadian hina tujuh tahun yang lalu.

"Aera... Dia juga baik-baik saja sepertiku," jawab Sehun sambil ikut menatap anaknya yang duduk manis disamping Soojung itu.

"Dia sangat cantik. Sepertinya kau membesarkannya dengan baik. Aku senang melihatnya," puji Soojung. Tangannya terulur untuk mengusap puncak kepala Aera. Sementara matanya menerawang menatap Aera dengan seulas senyum di bibir. Ada sebuah pancaran kesedihan dari mata Soojung yang dapat dilihat oleh Sehun. Namun Sehun berusaha untuk mengabaikan itu.

"Aunty Soojung juga cantik kok. Bukankah begitu, daddy?" Aera mendongak untuk menatap Sang Ayah yang terlihat terkejut dengan pertanyaannya. Terbukti dengan tersedaknya Sehun ketika dia memakan potongan croissant pesanannya.

"Are you okay, Daddy?"

"Are you okay, Hun?"

Baik Aera maupun Soojung melontarkan sebuah pertanyaan yang sama secara bersamaan. Membuat Sehun malah semakin terbatuk-batuk.

Rewrite the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang