o1 - The King & His Princess

1.8K 209 25
                                    

One : The King & His Princess

"AERA, we are almost late. Uncle Jongin keeps calling me. Get out of your room, we better go now."

Sehun mengetuk pintu berhias stiker disney princess itu dengan tidak sabar. Sudah tiga kali dia memanggil si pemilik kamar untuk segera keluar karena acara yang mereka hadiri akan segera dimulai. Dan sedari tadi juga tidak ada sahutan dari si pemilik kamar. Jika saja kamarnya tidak dikunci, mungkin Sehun sudah masuk ke dalam tanpa perlu berteriak. Sayangnya pintu kamar itu terkunci rapat.

"Mom, keluarkan dia sekarang karena kita sudah hampir telat."

Cklek.

Terdengar suara pintu yang dibuka kuncinya, hal itu membuat Sehun yang tengah mondar-mandir resah langsung menggapai knop pintu dan membukannya dengan sedikit kasar. Dia menemukan Aera dan seorang wanita berumur lebih dari setengah abad sedang terkikik geli ke arahnya ketika pintu terbuka.

"Gosh! Why are you laughing? We're almost late, sweetie."

"Calm down, daddy," kekeh Aera. Dia mendekati Sehun dengan senyum geli terukir di bibirnya. Tangan kecilnya pun menggapai tangan besar milik Sehun, menggenggamnya erat seolah dia meminta maaf lewat genggaman tangan itu. Dia mendongak untuk menatap Sehun dengan tatapannya yang selalu berhasil membuat Sehun melunak, "Shall we go?"

Genggaman tangan itu membuat hati Sehun langsung menghangat. Amarahnya yang sedari tadi berkuasa seakan menguap begitu saja ketika kulit mereka bersentuhan, belum lagi tatapan yang diberikan oleh Aera. Benar, kelemahan Sehun adalah Aera. Apapun yang dilakukan anaknya itu pasti berefek besar untuk hatinya, entah itu yang menyenangkan maupun yang menyakitkan. Kalau sudah begini, dia pun hanya bisa menghembuskan napas kasar sebelum berjongkok untuk menatap anaknya yang sangat cantik itu.

Oh Aera. Sudah enam tahun dia hidup dengan Sehun. Gadis cilik ini merupakan buah hasil kebejatan Sehun yang meniduri wanita random di klab tujuh tahun yang lalu. Terdengar kotor memang tapi Sehun telah berjanji untuk melupakan kejadian itu dan bertanggung jawab sepenuh hati atas kehadiran Aera. Namun sangat disayangkan Aera tumbuh kembang tanpa didampingi oleh seorang ibu. Setelah setahun melahirkan anaknya, ibu kandung Aera menghilang kabur begitu saja dari rumah. Dia hanya meninggalkan sebuah surat yang sampai saat ini masih tersimpan rapi di salah satu laci meja di kamar Sehun. Walaupun sempat marah, tetapi Sehun mencoba untuk menghargai keputusan wanita itu.

Sore ini mereka akan pergi ke pesta pernikahan Yeri, adik Jongin. Aera terlihat sangat cantik berbalut gaun pesta berwarna merah marun. Rambut hitamnya yang panjang ditata rapi oleh neneknya seperti princess Cinderella, salah satu putri dongeng yang sering dibacakan Sehun menjelang tidur. Sementara Sehun, dia memakai jas berwarna senada dengan gaun yang dikenakan Aera. Rambut hitamnya yang baru dipangkas dia rapikan ke atas sehingga menampilkan dahi lebarnya yang memukau.

"You look so pretty, Princess," ucap Sehun setulus hati, yang direspon Aera dengan tawa menggelikannya. "You look so handsome, Father."

"Give me a kiss on the cheek then let's go," pinta Sehun sambil menepuk pipinya dengan jari telunjuk.

Masih dengan senyumnya, Aera mengecup singkat pipi Sehun, "Let's go!"

Sehun pun bangkit dari posisinya dengan senyum merekah di bibirnya. Sebelum dia mengajak Aera keluar dari kamar, dia melemparkan senyum kearah ibunya yang tadi bertugas mendandani Aera. "Terima kasih, mom. Terima kasih sudah mau menerima Aera sebagai cucumu."

"She's a good girl. I love her." Ibu Sehun, Injung, tersenyum penuh arti ke arah Aera yang masih menggenggam erat tangan Sehun.

"Yeah, she is." Sehun mengangguk setuju sambil ikut tersenyum ke arah anaknya. "Aera, pamit dulu ke Grandma," perintah Sehun.

Rewrite the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang