o8 - Bloody Rose

1.5K 207 47
                                    

Eight : Bloody Rose

SOOJUNG menatap pantulan dirinya di cermin untuk mengecek kembali penampilannya.

Dengan riasan wajah tidak terlalu tebal, Soojung memakai gaun putih pendek tanpa lengan. Rambutnya yang sepanjang bahu dia biarkan tergerai lurus. Sepatu berwarna senada dengan gaun yang dia kenakan juga telah terpasang di kaki. Walaupun terlihat biasa, namun kesan elegan tetap melekat pada diri Soojung.

Hari ini dia akan pergi ke acara yang diadakan Wendy untuk menyambut kehadiran calon anak pertama mereka di dunia. Acara ini juga termasuk ke dalam alasan mengapa dia kembali ke Seoul. Sewaktu Wendy mengadakan acara pernikahan dulu, Soojung tidak hadir karena dia belum siap kembali ke Seoul. Wendy kecewa dan Soojung tahu itu. Untuk menebus kesalahannya, dia memutuskan untuk menghadiri undangan Wendy kali ini. Rasanya tidak pantas saja jika dia kembali tidak menghadiri undangan temannya itu. Sudah cukup dia mengecewakan orang disekitarnya seperti teman-temannya, orang tuanya, dan Sehun. Dia tidak ingin mengecewakan siapa-siapa lagi.

Berbicara tentang Sehun, sudah empat hari lamanya sejak kejadian luar biasa itu terjadi. Sejak saat itu dia hampir tidak pernah bertemu dengan Sehun maupun Aera, bahkan telponnya setiap malam pun tidak pernah diangkat oleh lelaki itu. Soojung sempat berpikir mungkin saja Sehun sedang sibuk dengan pekerjaan. Tapi dia merasa sikap Sehun itu juga ada hubungannya dengan ucapannya setelah ciuman berakhir.

Soojung masih ingat dengan jelas ekspresi yang terlukis di wajah Sehun saat dia menjawab pertanyaan lelaki itu. Datar. Tanpa ekspresi. Tapi dia masih bisa melihat perasaan terkejut dari mata kecil Sehun. Tanpa berkata apapun Sehun juga langsung menjauhkan wajahnya lantas meminum teh hijau yang sudah tidak hangat. Soojung tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Sehun saat itu karena pria itu terus bungkam. Sehun hanya mengeluarkan suara saat dia pamit akan pulang.

Drrt.. Drrt...

Getaran di ponsel Soojung menyadarkan pemiliknya untuk kembali berpijak pada bumi. Layar ponselnya memunculkan sebuah pesan masuk.

Kangooroo
Aku dalam perjalanan menuju apartemenmu. Kau bersiap-siaplah.

Sebenarnya Soojung tidak ingin merepotkan Seulgi karena harus menjemputnya di apartemen sebelum pergi ke rumah Wendy. Tapi temannya itu memaksa agar mereka berangkat bersama. Seulgi bahkan mengancam dengan mengatakan kalau dia akan mengirim sekardus mentimun ke apartemen apabila dirinya menolak tawaran Seulgi. Dia pun mengiyakan tawaran Seulgi dengan terpaksa daripada harus berperang karena mentimun.

Tanpa memerlukan banyak waktu, Soojung sudah berdiri di lobi apartemen bertepatan dengan berhentinya sebuah mobil Mercedez Benz berwarna hitam di hadapannya. Soojung kira itu adalah mobil Jongin dan Seulgi, namun saat kaca mobil itu bergulir ke bawah dia terkejut melihat Sehun berada di dalam.

"Masuklah," perintah Sehun dari dalam mobil. Tapi Soojung tidak kunjung bergerak bahkan bersuara saja tidak karena dia masih terkejut. Sehun yang tak ingin berlama-lama pun keluar dari mobil lantas membukakan pintu untuk wanita itu, "Soojung, masuklah."

Soojung menatap Sehun dengan menggigit bibirnya. Takut, dia sedang takut karena Sehun terlihat dingin saat ini, bahkan suaranya terdengar sangat tajam.

"Tapi... Jongin dan Seulgi sedang dalam perjalanan menjemputku."

"Aku akan memberitahu mereka bahwa kau berangkat bersamaku," ujar Sehun. Dia mengisyaratkan Soojung lagi agar masuk ke dalam mobil.

Sehembus napas pun berhasil mengudara sebelum Soojung akhirnya masuk dan Sehun menjalankan mobil dalam keheningan. Percuma saja kalau dia menolak karena Sehun tidak suka ditolak. Jadi, daripada terjadi keributan di depan umum, Soojung memilih menurut saja. Lagipula Sehun juga sudah berada dihadapannya, mana mungkin dia menyuruh Sehun kembali.

Rewrite the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang