Bab8: The hospital (2)

736 66 12
                                    

Aku masih bermimpi Aku terus berlari di lorong yang tak ada ujungnya itu, aku mengabaikan sekeliling, aku tidak sadar bahwa kakiku berdarah karena lari di lantai yang penuh dengan beling.

"Kathryn!" Seseorang memanggilku dari belakang.
Aku menoleh padanya, Dan itu membuatku sangat kaget. Dia itu wanita berbadan tinggi, 2kali lipat dari pada diriku, wajahnya pucat, kering, memakai baju putih yang dipenuhi oleh darah, rambutnya hitam panjang sampai ke lantai, dia membawa kapak yang sangat besar"Kau lihat apa? Masuklah ke ruangan itu" dia menunjuk pada ruangan bernomor 699.

Tapi aku terus saja berlari meninggalkan wanita besar itu, aku tak peduli dengan panggilannya yang memanggil namaku.

Setelah aku lama berlari, kakiku tidak bisa digerakkan, kakiku seakan di lem di lantai itu, aku berusaha beranjak dari tempat, tapi usahaku sia sia, aku malah membuang buang tanagaku. Aku menyerah, dan menundukkan kepalaku.

Aku memejamkan mata, aku masih menunduk, setelah aku mendengar suara air aku membuka mata, aku melotot.

Makhluk apa itu? Batinku.

Aku melihat wajah hitam, tanpa mata dan hidung, ya dia Hanya mempunyai mulut, dia tersenyum sangat lebar hampir ke telinga, dia seperti manusia lilin, dia meninggi dan terus meninggi.

Dia tersenyum padaku dengan senyuman yang sangat mengerikan, dia melambaikan tangan dan ....

"Halo Kathryn" dia menyapaku dengan suara yang mengerikan.
Aku diam tidak menbalas sapaannya, aku kembali menunduk dan menahan tangis, dan rasa ketakutan.

Aku ingin kabur, aku ingin bangun, jika ini menang nyata, Tuhan ambil saja aku saat ini, sampai selamat tinggal pada keluarga dan teman temanku.
Batinku

"Kau ingin mati sekarang Kathryn?" Dia mendekatiku, aku mundur dan terjatuh. Aku menggelengkan kepalaku, sama seperti biasa aku selalu tertunduk, aku tidak kuasa untuk melihat wujud makhluk jelek dan terkutuk itu. Aku berpikir mengapa dia bisa membaca pikiranku?

Aku ingin kabur, tapi kakiku tidak bisa digerakkan, layaknya aku seperti orang yang lumpuh, aku tidak sadar bahwa air mata membasahi pipiku.

Hantu jelek, pergi! Batinku,aku berpikir bahwa dia bisa membaca pikiranku yang satu ini, agar dia bisa mengerti dan pergi di depanku.

Hantu itu, tiba tiba membanting pintu yang ada di belakangnya, terlihat dia sangat marah dan kasar. Aku menyesal karena aku berbicara seperti itu di dalam hati, yah... nyesel lah! Sekarang dia seperti mau menyiksaku saat ini. Tapi aku sama seperti biasa aku menundukkan kepalaku, pipiku bertambah basah karena menangis.

Aku menunup rapat mataku, dan memeras jaketku.

Wushhh

Aku membuka sebelah mataku, aku berharap kalau hantu itu hilang.

Aku ingin bersorak gembira karena aku tidak melihat makhluk jelek nan terkutuk itu.
Dan lagi, aku juga bisa menggerakkan kakiku.
Tapi sayang, saat aku berdiri dan ingin berlari, sama seperti tadi kakiku tidak bisa digerakan .

Aku mulai ketakutan, ditambah lagi saat itu aku sakit perut.

Oh, ayolah iblis! Tunjukan hal yang menakutkan lagi, aku bosan
Aku mengeluh dan marah marah dalam hati.

Krittttt

Pintu yang ada di depanku terbuka, dan menimbulkan suara pintu yang terbuka bagai suara pintu yang terbuka di Film Film horor.

Aku mengangkat kepalaku, dan kaget, aku merasakan ada seseorang yang mendorongku masuk ke ruangan itu, Oh sial! Aku benci saat saat, saat ini.

Glek.

My Indigo Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang