Familyzone

83.3K 7.4K 1.7K
                                    

Warning!!! No edit, typo(s)
And happy reading ❤

...

"Aku tidak membuat peraturan kau tidak boleh meminum wine, jadi jika kau mau dan suka kau boleh meminumnya." Mark tengah menyiapkan sarapan pagi untuk Haechan sebelum ia pergi ke kantor, Mark - adalah - ayah - yang - baik.

"Nah, makanlah." Haechan melihat sepotong roti panggang dan segelas jus jeruk di hadapannya. Ck, apa yang di rasa jika sarapan hanya dengan sepotong roti dan segelas jus jeruk.

"Buang-buang tenaga mengunyah saja"

Gumam Haechan dalam hati, lalu mengambil roti itu dan memakannya.

"Selama kau di rumah sendiri, jangan keluar kecuali ke pekarangan rumah. Jika lapar, kau bisa pesan makanan siap saji, pakai kartu kreditku yang di atas kulkas. Aku usahakan pulang cepat. Jaga diri baik-baik." Mark meninggalkan Haechan yang masih menyantap sarapan paginya. Haechan hanya mengangguk malas. Makanan siap saji, bahkan dia saja tidak mengerti bagaimana cara memesannya.

"Oiya satu lagi Haechan," Mark terhenti di ambang pintu ketika akan keluar.

"Jika ingin minum, minumlah. Aku tidak melarangmu, tapi jangan berlebihan." 

Akhirnya Mark berlalu meninggalkan rumahnya dan Haechan.

"Ck, bahkan aku belum cukup umur dia sudah memperbolehkan aku minum-minum." Haechan menyenderkan punggungnya malas ke kepala kursi, lalu meneguk jus jeruknya kasar.

"Astagaaaaaaaaa, aku belum kenyang." Haechan sedikit berteriak dan bangkit dari kursinya. Haechan berencana untuk memasak, tapi dilihat dari kulkas Mark yang tidak ada apa apa selain makanan kalengan dan buah. Haechan mengurungkan niatnya, dan ia memilih memanggang 2 roti lagi untuk dirinya.

...

Clek

Terdengar suara pintu terbuka menampakan seorang yang baru saja pulang dari kantornya dengan wajah yang lesu. Hari sudah larut, dan Mark baru saja pulang kerumahnya. Mark menghela nafasnya berat, melihat sosok bocah yang tertidur dengan posisi kepala di bawah sofa dan kakinya berada di atas. Bisa-bisanya bocah itu tertidur pulas dengan posisi seperti itu, Mark yang melihatnya saja sedikit ngilu.

Mark mendekati Haechan, berusaha mengendong Haechan 'anaknya' seperti koala, dengan gerakan yang lembut agar Haechan tetap terjaga dalam tidurnya.

"Eungh," Haechan sedikit bergerak ketika merasakan ada yang menggangu tidurnya.

"Sst sayang, ini daddy." Mark mengusap lembut kepala Haechan lalu mengecupnya sambil menggendong Haechan menuju kamarnya. Mark membuka pintu kamar Haechan dengan susah payah menggunakan satu tangannya. Lalu berjalan ke arah kasur dan menidurkan Haechan dengan tenang, menarik selimutnya juga tak lupa mencuri satu kecupan dari bibir manis Haechan.

Cup

"Good night baby." Mark berjalan meninggalkan Haechan yang sudah tertidur pulas sejak tadi dan tak lupa mematikan lampu tidurnya.

Hari ini benar-benar hari yang melelahkan bagi Mark, pasalnya ia belum pernah pulang selarut ini sebelumnya. Ia tidak tau mengapa banyak sekali berkas yang harus dikerjakan olehnya hari ini. Padahal Mark memiliki banyak asisten dan bawahan yang selalu membantunya.

OH DADDY! (Mark x Haechan) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang