VI.Annabeth

328 26 0
                                    


Annabeth langsung berlari ke kabinnya.Ia membawa tas dan memasukkan beberapa senjata,ambrosia,nektar dan kantong tidur.Sedangkan beberapa saudara nya hanya terkesiap melihat ia bersiap.

Langit sore masih cerah.Danau kano berkilauan ditempa sinar matahari tenggelam.Para satyr sedang berlarian mengejar peri pohon.Ia jadi teringat Grover,satyr sahabatnya yang kini entah dimana.Annabeth terkadang berfikiran,apakah ia akan gagal dan tidak akan kembali ke perkemahan setiap menghadapi misi.Ia selalu menyempatkan diri untuk berkeliling sejenak sebelum memulai pencariannya karena ia takut bahwa dirinya takkan bisa menghirup udara lagi di perkemahan nya yang ia cintai ini.

Annaneth menunggu rekan misinya di tepi hutan,karena mereka sudah sepakat bahwa mereka akan mengendarai Nyonya O'Leary untuk pergi dari perkemahan.Setelah menunggu beberapa saat,Clarisse muncul disusul dengan Percy.

"Baiklah,Jakcson sekarang kau tunjukkan dimana kendaraan kita.",pinta Clarisse setelah ia sampai di tepi hutan.

Percy hanya menghampiri Annabeth dan menggenggam tangannya."Ayo ikuti aku."

Mereka menyusuri gelapnya hutan malam.Annabeth tidak khawatir karena tempat Nyonya O'Leary terjaga tidak jauh dari tepi hutan.Tak berselang lama,mereka telah sampai.Nyonya O'Leary yang sedang mengunyah boneka samsak langsung menoleh dan berjingkrak senang.

"Heii Non,baiklah aku punya permintaan untukmu.",Percy mendekatkan dirinya ke kuping sang anjing neraka.Dengan cepat anjing itu mulai berjingkrak tanda ia setuju dan mempersilahkan mereka menaikinya.

"Clarisse,kau duluan.",Percy mengisyartkan agar Clarisse berada paling depan.

"Ohh yeahh kini aku akan menunggangi anjing neraka.",sambil bebicara,ia menaiki punggung Nyonya O'Leary disusul dengan Annabeth dan Percy.

"Percy,apa kau yakin dengan Nyonya O'Leary??aku tidak tahu bagaimana anjing neraka bisa digunakan sebagai transportasi.",Annabeth bertanya kepada Percy.

Sebagai jawaban,Percy hanya memeluk nya erat dari belakang dan menyuruhnya untuk berpegangan erat,begitu pula Clarisse yang siap dengan berpegangan erat pada kalung Nyonya O'Leary.

"Baiklah,Clarisse kau siap??",Percy bertanya dan Clarisse hanya mengangguk.

"Nyonya O'Leary,jalan!",Percy semakin erat memeluk Annabeth dan mereka pun melesat seperti bayangan.

Annabeth terkejut,kini pemandangan di sekeliling mereka hanya lah siluet hitam yang berlalu sangat cepat.Beberapa detik kemudian mereka berhenti di depan sebuah rumah.Annabeth memandang sekitar,ia merasakan bahwa tempat ini tidaklah asing untuknya.

" Percy,aku rasa ini bukan.."

"Ini rumah Luke,Nyonya O'Leary kenapa kau bawa kami ke sini?", Percy bertanya setelah mereka turun dari punggung sang anjing neraka.

"Rumah Luke?", Clarisse bertanya.

"Percy,apa yang kau bilang pada Nyonya O'Leary sehingga kita disini?", Annabeth mulai risau karena mereka salah mencapai tujuan.

" Aku hanya bilang untuk membawa kita ke-"

"Guuukkkk...", Nyonya O'Leary melesat pergi,membuat Annabeth,Percy dan Clarisse terkejut.

Tiba tiba di hadapan mereka berdirilah seekor monster dracaena.Percy langsung melindungi tubuh Annabeth,sementara Clarisse mengeluarkan tombaknya.

"Sial,dracaena gila!!",Clarisse murka lalu menghajar moster tersebut.

Di sisi lain,dracaena yang lebih besar menghadang Annabeth dan Percy yang hendak melarikan diri.Dengan sigap Annabeth mengeluarkan pisaunya sementara Percy mengeluarkan riptide.

Percy menerjang dan menusuk kaki dracaena.Monster itu meraung,dengan cepat ia membanting tubuh Annabeth sehingga menghantam tembok.Berbeda nasib dengan tas yang ia bawa,tas itu terlempar jauh ke arah pertarungan Clarisse dan dracaena kecil.

" Annabeth!kau tidak apa apa kan?",Percy menghampiri lalu membantu Annabeth berdiri.

"Aku baik baik sa-",sebelum Annabeth melanjutkan perkataannya,sesuatu telah menghantamnya dengan sangat keras.Annabeth meringis,darah mengalir dari dahinya.Samar samar ia melihat Percy bertarung dengan seekor monster yang lebih besar dari dracaena tadi.

Annabeth berusaha untuk berdiri,namun kekuatannya seakan habis karena hantaman tadi.Ia merutuki dirinya sendiri karena tidak hati hati.Setelah mengerjapkan matanya beberapa kali akhirnya ia bisa melihat dengan jelas bahwa Percy selesai mengirim monster monster itu ke Tartarus.

"Annabeth!!", Percy berlari menghampirinya.Ia pun menggendong Annabeth ala bridal style untuk menepi.Clarisse datang dengan tombaknya yang berlumuran darah dan debu.

"Kita harus beristirahat dulu,ini sudah malam.Para monster akan senang jika kita masih disini." Clarisse mengintruksi.

"Ini,makanlah!" Percy menyodorkan ambrosia yang langsung dimakan oleh Annabeth setengahnya.

"Apa kau sanggup berjalan??"

Annabeth mengangguk,rasa sakit di dahinya perlahan mulai hilang.Ia pun berdiri dengan bantuan Percy yang masih protektif memeluk pinggangnya.

Clarisse melangkah dan mulai mencari tempat yang aman untuk bermalam.

Setelah berjalan cukup jauh,mereka berhenti di sebuah bangunan tua bekas sekolah.Clarisse berjalan masuk ke dalam untuk memeriksa,setelah beberapa menit ia kembali dengan wajah santai.

"Kita bisa bermalam disini.", Clarisse berkata.

Setelah membuat api unggun di tengah ruangan,Annabeth terduduk sambil memeluk kakinya karena udara dingin.

"Maaf aku tidak mengambil tas mu", Percy memeluknya dari samping.

"Tidak apa,untung saja aku tidak membawa barang yg berharga.", Percy mencium pelipisnya lembut,membuat seluruh tubuhnya menjadi hangat.

"Annie,aku benar benar tidak mengerti tentang vial ini." sambil mengacungkan vial yang diberikan Dewa Poseidon,Percy merangkul Annabeth menghadapnya.

"Apa ayahmu tidak memberimu kabar atau sesuatu petunjuk mengenai vial ini?", Percy hanya menggeleng.Sungguh Annabeth sangat benci ketika ia tidak mengetahui sesuatu.

" Aku tahu vial ini pastilah berharga,tapi kurasa aku tidak bisa menjaga vial ini."Percy tersenyum lalu mencium kening Annabeth.

"Maukah kau menjaganya untukku??", Annabeth terbelalak,kini ia bisa merasakan bagaimana seseorang mempercayaimu untuk menjaga hidupnya,seperti dulu Hazel yang selalu setia menjaga sepotong kayu yang menentukan hidup mati kekasihnya,Frank.

Annabeth hanya bisa mengangguk lalu tersenyum dan memeluk erat Percy.Ia berjanji,akan menjaga vial itu seperti menjaga nyawa Percy.

"Aku mencintaimu,Annabeth." perlahan mata Percy mulai terpejam.Annabeth yang sudah memastikan bahwa Percy tertidur menangkupkan kedua tangannya ke wajah tampan Percy.

"Aku lebih mencintaimu,Percy." kali ini Annabeth yang mencoba.Ia mencium bibir Percy sekilas,lalu memejamkan matanya.Meski ia tahu ia akan mendapatkan mimpi buruk,kebahagiaan yang kini menyelimutinya karena Percy telah mengalahkan rasa takutnya akan mimpi buruk.Annabeth pun terlelap dengan memeluk erat Percy.

...

Not Life Without You (A Percabeth Story)|HIATUS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang