Pernyataan

393 35 2
                                    

Jaehyun's pov

Pagi ini aku terbangun karena alarm yang rose pasang. Wanita itu memang sangat menyayangiku, dia tidak ingin sampai aku telat mungkin.

Setelah bersih-bersih aku pun berangkat dengan mobil ku ke kampus seperti biasa. Aku tidak pernah sarapan di apartement karena rose selalu menyiapkan sarapan untukku di kelas nanti.

Begitu banyak perhatian yang rose berikan padaku, tetapi aku selalu merasa janggal saja. Ya bagaimana ya dia itu seperti tidak sepenuhnya di hatiku, eum maksudku aku..

"hoyy whats up brohh!!!" aahh ku lihat pria pirang bermata biru itu siapa lagi kalau bukan si Jahil Lucas berlarian menghampiriku yang baru keluar dari mobil.

"hey lucas kau ada kelas pagi? Tumben sekali" ucapku.

"eum.. Sebenarnya tidak.. Aku hanya ingin bertemu dengan mu ah maksudku ada sesuatu hal yang ingin kubicarakan" jelasnya dengan wajah serius.

Aku mengernyitkan alis. Tidak biasanya pria di depanku ini bisa seserius ini.

"baiklah, aku bisa bolos sebentar pagi ini. Mau bicara dimana?"

Lucas tampak berfikir sejenak.

"di perpustakaan saja, ayo" lelaki itu melangkah pergi.

Aku pun mengikuti langkah jenjangnya.

Sesampainya di perpus.

Disini masih sepi, hanya ada beberapa mahasiswa yang mencari buku setelah itu keluar lagi. Banyak yang mendapat kelas pagi hari ini termasuk rose. Aku yakin wanita itu pasti mengkhawatirkan ku karena aku tak datang.

"eum.. Jadi begini jae" pria itu berfikir sejenak sebelum melanjutkan kata-katanya.

Aku semakin penasaran tentang apa yang membuatnya sampai datang pagi-pagi hanya untuk menemuiku. Sepenting itu kah?

"apa kau punya seorang adik?"

Pertanyaan pertama keluar dari mulutnya.

Cih kenapa menanyakan seperti itu.

"iya punya" jawabku seadanya.

"err... perempuan?"

Di benakku aku mengira Lucas ini ingin mencari gebetan baru dengan bertanya seperti ini.

"iya, kelas 1 SMA"

"oh baiklah" ujar lucas.

Aku membulatkan mataku.

"hanya itu? Kau membuatku membolos hanya karena pertanyaan semudah itu?"

"eh eh tidak,, belum selesaii" pria itu terlihat gugup.

Aku menghela nafas. "lanjutkan"

"eumm bagaimana ya bertanyanya.. Eehh begini.. Apakah kau punya perasaan lebih terhadap nya? Maksudku seperti perasaan laki-laki terhadap wanita begitu?"



















DEG



















Ekspresi kaget tentu saja menampik di wajahku.

'bagaimana pria konyol ini tau?'

———————————————————

Author's pov







Suara bariton khas pak Donghae selaku guru matematika di kelas 10 menggema di seluruh penjuru kelas pagi ini. Namun itu tak mengganggu lamunan Herin yang sedang dilema.

'aiihh kenapa aku merasa janggal ya setelah menerima kak mark kemarin?'

"herin, oyy sstt" jisung dibelakangnya menoel noel punggung gadis itu.

Yang dipanggil pun menoleh.

"apasih?" jawabnya ketus.

"lu dipanggil noh sama pak donghae elah"

Herin langsung menoleh ke depan dan benar saja, seisi kelas sedang melihat ke arahnya.

"kamu, cuci muka dulu sana. Pak beri waktu 5 menit" ujar pak Donghae.

Herin pun dengan wajah malu menurutinya.

Pasti wajahnya yang melamun sudah dilihat pak guru itu.

Ia pun melangkah pergi ke toilet perempuan.

Syuurrrrr

Suara air keran memenuhi toilet itu.
Gadis itu mulai membasuh wajahnya.

'segar' batinnya.

Line!

"eh siapa ini line pagi pagi?"

Abang: herin, di kelas ya?

Mata gadis ini langsung berbinar. Pujaan hatinya akhirnya mengirimi dia pesan.

Herin: nggak bang, kenapa?

Abang: abang telfon ya? Abang kangen

Mulut herin menganga. Dia teriak saking senangnya.

Herin: iya, tlp aj

Ning nong ning nong *bunyi free call*

"halo bang?"

"herin sayang abang kangen.. Tapi abang masih sibuk disini.. Gatau kapan bisa pulang"

"herin juga kangen bang, tapi ya kalau abang emang sibuk.. Herin tunggu aja deh, nggak papa kok" gadis itu menahan tangis nya.

"makasih ya sayang udah mau ngerti.. Abang usahain bisa pulang ya.."

Cukup, nggak usah sayang-sayangan lagi. Mungkin ini yang ada di batin gadis itu sekarang. Tangis nya pecah.

"herin?"

Herin sesenggukan. Jaehyun di seberang sana pasti mendengar.

"sayang kok kamu nangis?"

Herin melihat layar ponselnya. Ia sudah sangat rindu.

"nggak kok bang, nggak papa"

"herin, abang cinta herin sama seperti herin cinta abang"

Tuuuutttttt

Herin berasa ingin pingsan sekarang.

------------———————————————

Wahh jaehyun misterius amat yak wkwk.

bismillahh
alhamdulillah ya allahhh aku bisa ngelanjutin cerita ini yang udah ancur banget alurnya WKWKWK
maaf ya buat semua yang udah nungguinnn maaf banget karena aku sibuk sekolahh dan sekolah aku itu asramaa jadinya aku jarang buka wattpad gitu:(

akan aku usahakan minggu ini selesai AAMIINN YA ALLAHH 😭😂

VOTE DAN KOMEN DARI KALIAN AKU NGGAK NYANGKA BANGET BISA SAMPE 7 RIBU YA ALLAHH MAKASII SEMUAAA AKU SAYANG KALIAANNN❤️❤️

Abang Jahe KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang