"plis deh kalo cuma sayang sebagai abang-adek mending gausah bilang! aku tuh cape mendem perasaan sendirii huhuuu" Herin sesenggukan menangis di taman sekolah memaki-maki ponselnya.
Air mata terus membasahi wajahnya hingga tiba-tiba sebuah sapu tangan tersodor di hadapannya.
Dengan wajah yang basah, herin menatap si empu dari tangan itu dan.. yaa, terlihat Mark sedang tersenyum sendu ke arahnya.
"dilap dulu"
dengan ragu, Herin mengambil sapu tangan itu dan mulai mengelap wajahnya.
"what happen? hmm?" ucap Mark mengelus pipi gadis kesayangannya itu.
Herin tetap bungkam, tidak mungkin ia bilang kalau ia menangis karena perasaan nya yang tak terbalaskan pada abangnya. Pasti Mark akan kecewa nanti kalau tau bahwa yang Herin cintai bukanlah Mark, melainkan Jaehyun kakaknya sendiri.
"i'm okay" Herin menunduk tanpa melihat Mark.
Mark menghembuskan nafas pelan.
"baiklah kalau kamu belum mau cerita, tapi udah dulu ya nangis nyaa my queen?" Mark menangkup kedua pipi Herin dan menatapnya intens.
Herin mengangguk dan berusaha tersenyum.
"nah gini dong kan cantik"
———————————————————————
Nyonya jung sedang bersantai di ruang tamu saat Jaehyun, anaknya menelepon.
"halo jae?"
"iya ma aku sudah pulang kuliah"
"bagaimana? sudah mengunjungi orang tua mu?"
"sudah ma, ibu titip salam pada mama, ia selalu mengucapkan terimakasih"
Nyonya jung terkekeh senang.
"tidak apa, bilang padanya bahwa mama kan memang menganggap kamu sebagai anak mama, mama menyayangi kamu dan herin secara seimbang"
"baiklah ma, nanti akan ku sampaikan"
"oh iya ma, sampaikan salamku pada herin ya""iya jae selalu"
"sudah ya jae, jam segini herin biasa pulang sekolah.. mama takut kalau dia sampai dengar""oh begitu, yasudah ma matikan saja nanti herin dengar loh.. daa ma..aku mencintaimu"
"aku mencintaimu juga jaheku"
Sambungan telepon pun terputus.
"Mama!"
———————————————————————
"kak mark nganter jemput aku setiap hari gini nggak repot? kan rumah kita berlawanan arah"
tanya Herin ketika mereka sedang perjalanan di mobil untuk pulang. Kali ini tanpa Koeun."enggak dong, kan Jaehyun udah percaya sama aku buat jagain kamu, lagian aku kan suka" jawabnya enteng.
Herin mengernyit 'suka? suka aku?'
Herin masih saja tak merasa bahwa mereka sudah jadian, ia tak menganggap kejadian di taman itu sebagai suatu 'tembak-terima' melainkan hanya ia menjadi Queen nya Mark, dan Mark menjadi King nya dia. Tak heran, karena sepenuh cinta nya sudah ia berikan pada Jahe bahkan dari dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Jahe Ku
FanfictionSalah ngga sih kalo gue suka sama abang sendiri? Sukanya tuh suka yang beneran, suka antara wanita dan laki-laki. Ehm, cinta mungkin namanya? Ehe. Maaf. -Herin, 2017