"Ai."
"Hm?"
"Kau marah padaku?"
"Atas dasar apa?"
"Kau menghindariku dan tak mengangkat teleponku."
"Apakah itu penting bagimu?"
"Ugh.. Berhentilah bersikap menyebalkan, Ai."
"Berkaca, lah. Kau lebih menyebalkan dariku."
"Apa salahku padamu?"
"Meninggalkanku di cafe."
"Hanya itu?"
"Hanya itu?! Kau pergi dengan Chloe, tanpa memberi tahuku yang sedang di toilet. Sedangkan aku? Aku seperti orang bodoh berputar-putar mencarimu!"
"Maafkan aku, Ai."
"..."
"Kamu baik-baik saja?"
"..."
"Sebenarnya, aku ingin memberi tahumu berita gembira. Tapi sepertinya, kau sedang tidak ingin mendengarkan ceritaku."
"Ceritakan lah, Lou. Aku tidak apa."
"Dia menerimaku."
"Oh."
"Hanya oh?"
"Lalu aku harus bagaimana?"
"Mengucapkan selamat? Berteriak heboh? Meminta traktiran? Atau mungkin memelukku?"
"Yaya, kalau begitu selamat ya."
"Kau marah?"
"Tidak."
"Kau bohong"
"Tidak."
"Ya, kau bohong. Kau selalu mengusap lenganmu, saat kau berbohong."
"Tidak."
"Berhenti lah berkata tidak."
"Baiklah. Sampai jumpa."
"Hey hey! Aku belum selesai bicara! Sial, ditinggal lagi!"-------
a/n :
Helloo!! Update lagi nih aku. Kalo baca divote yaa!! Hehee
KAMU SEDANG MEMBACA
Regrets
FanfictionApa jadinya saat kau menyukai sahabatmu. Tapi dia memilih gadis lain? Sakit? Dan kalian sadar, kalian memang selalu bersama, tapi tidak ditakdirkan untuk bersatu.