Forgive and Cafe

133 22 2
                                    

"Ai."
"Ya?"
"Jangan terus marah padaku, Ai."
"Aku tidak pernah marah padamu."
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita ke cafe? Anggap saja untuk menebus kesalahanku kemarin."
"Umm..."
"Ayolah.."
"Ya, baiklah. Asal kau tidak meninggalkanku, lagi"
"Jangan kau ungkit lagi masalah itu, Ai. Kau kan sudah memafkanku."
"Yaya, berhentilah memasang puppy eyes-mu itu, Lou. Aku tidak akan luluh dengan itu."
"YEY! Kau bohong, Ai. Puppy eyes ku berhasil membujukmu!"
"Ah! Jangan salahkan aku, puppy eyes-mu lucu sekali."
****
"Nah. Sekarang kau mau pesan apa? Aku ice coffee."
"Cotton candy!"
"Kau itu, selalu minum manis. Tidak ingin mencoba yang lain?"
"Kau juga, selalu minum coffee. Itu kan pahit."
"Kau salah. Aku hanya meminumnya saat bersamamu."
"Lho? Kenapa begitu?"
"Karena, rasa pahit dari kopi itu tidak sebanding dengan manisnya senyum mu."
"...."
"Aww! Senyummu sangat manis ditambah dengan rona merah di pipimu."
"Berhentilah menggodaku."
"Tidak akan. Kau cantik bahkan saat kau menggembungkan pipimu seperti itu."
"Ah yaa, tidak heran Chloe mau denganmu, mulutmu manis sekali."
"....."
"Ada apa? Kenapa mendadak diam?"
"Tidak, tidak.. Hanya saja, Chloe berada di belakangmu."
"Lalu kenapa? Kau ajak saja ia bergabung."
"No no no.. Usul yang buruk. Melihat wajahnya yang cemburu saja, aku sudah tahu apa yang berada di pikirannya."
"Kalau begitu, tunggu apalagi? Kau temui dia sana. Sebelum dia menyesal menjadikan kau pacarnya."
"Berjanjilah tidak marah padaku, kali ini?"
"Iyaa, tentu saja. Kau bisa memegang janjiku."
"Thank you so much, sister! You're the best best best best bestfriend i've ever had!!"
"Anytime, brother!"
"Sampai jumpa! Aku menyayangimu!!"
"Aku menyayangimu juga, Lou!"
Lebih dari seorang sahabat.

---------------------------------------
a/n :
Ceritaku emang masih abal banget, tapi bisa kan di vote? Hehee.. Thankyouu for all voteers😚

RegretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang