Peka

112 18 5
                                    

Btw aku udah selesai nulis ini, trus tibatiba kehapus sendiri😭😭:"" Aaa sering banget kayak ginii:( aku jadi gatau mau nulis apa nih:(( maaf deh yaa kalo ini pendek bangeet
-------------
"Aiiii!"
"Ya, Louis?"
"Kau tidak bosan menjomblo?"
"Biasa saja. Kau juga jomblo, kan? Aku jadi ada teman, hahaha"
"Sebentar lagi, kau dan aku tidak akan jomblo lagi! Yeayy!!"
"Kau....? Dan aku..?"
"Yap! Kenapa?"
"Itu artinya kita pacaran?"
"Iya, kita! Tapi dengan pasangan kita masing-masing, Ai."
"Huh! Pasangan bagaimana? Gebetan saja, aku tidak punya."
"Masa sih? Kau yakin, tidak menyukai siapa-siapa?"
"Ada sih. Tapi dia tidak peka, aku harus apa dong?"
"Kalau aku kenalkan dengan temanku, kau mau?"
"Hah?"
"Kenapa?"
"Tidak apa-apa. Tapi, kenapa tiba-tiba?"
"Kan sudah ku bilang, aku lelah melihatmu sendirian."
"Aku sudah biasa sendiri, Lou."
"Tapi aku yang tidak tega. Nanti, kalau aku sama Rachel, kau dengan siapa?"
"...."
"Ayolah, aku kan sudah berjanji tidak akan melupakanmu. Jadi ini yang akan aku upayakan untukmu."
"Hmm.. Bagaimana ya?"
"Dia baik kok."
"Tampan tidak?"
"Tampan sih.. Tapi,"
"Tapi apa?"
"Aku lebih tampan! Haha"
"Kalau itu sih jelas! Mana ada yang menandingimu!"
"Wah! Jarang-jarang kau mengakuinya begitu."
"Jadi kau tidak mau?"
"Terserah kau saja lah. Lalu, bagaimana tawaranku tadi? Kau mau tidak?"
"Tentang temanmu itu?"
"Iyaa!"
"Umm.. Baiklah."
"Serius?"
"Ya! Err.. Siapa namanya?"
"Evan."
"Lalu aku harus menemuinya kapan?"
"Besok."
"Yasudah."
----------------
Chapter selanjutnya conversation Aimee dan Evan yaa🙊🙊😁😁
Buat readers, vote atau comment boleh banget kok. Malah, sangat diharapkan. Aku baik, jadi gausah malu-malu haha😂😊😘

RegretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang